Tribun Bandar Lampung

Dinas PU Akan Normalisasi Drainase di Jalan Endro Suratmin

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung dalam waktu dekat akan melaksanakan normalisasi terhadap kondisi drainase yang mengalami sedimentasi

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Eka
Drainase Mampet di Jalan Endro Suratmin 

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung dalam waktu dekat akan melaksanakan normalisasi terhadap kondisi drainase yang mengalami sedimentasi tepatnya di Jl. Endro Suratmin.

Kondisi sedimentasi yang berisi penumpukan pasir dan sampah tersebut membuat air yang mengalir di siring tidak lancar dan kerap menyebabkan banjir.

Kadis PU Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan mengatakan bahwa perbaikan drainase di Jl. Endro Suratmin yang mengalami sedimentasi sudah menjadi programnya.

Menurutnya, pihaknya sekarang lagi membuat kontrak kemungkinan sekitar bulan depan dibangun.

"Ya itu ada diprogram kita nanti. Itu ada di program tahun 2019 ini, dan kalau kontraknya bulan ini, bulan depan pengerjaannya," paparnya, Minggu (28/7/2019).

Ia menjelaskan bahwa pengerjaannya melalui penunjukan langsung menggunakan dana APBD 2019 sebesar Rp 200 juta.

Teknis pengerjaan yaitu perbaikan siring dengan normalisasi yakni pengerukan dan nanti mungkin ada pelebaran siring yang sempit-sempit dilebarkan.

"Nanti untuk pengerjaan sepanjang 200 meter. Titiknya yaitu tepatnya antara persimpangan di Jl. Endro Suratmin dan Jl. Pandawa," paparnya.

Masih kata Iwan, itu nanti memang akan dialirkan ke sungai Prasanti tapi ada lanjutan nanti di tahun 2020 mendatang dan itu anggarannya agak besar.

Pemkot Bandar Lampung Kembali Sabet Rekor MURI Kategori Peserta Penari Rudat Terbanyak

Kalau penangan darurat satu bulan lagi dengan normalisasi dan pelebaran. Kemudian, membuat saluran menuju ke sungai Prasanti di tahun 2020 mendatang.

"Untuk titik-titik drainase lainnya yang bermasalah seperti di Jl. Kepayang (belakang LP Rajabasa) kemarin waktu banjir kita keruk dengan membuang sedimennya supaya air lancar mengalirnya sehingga tidak membuat banjir," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Drainase di sepanjang Jl. Endro Suratmin, Sukarame (sesudah kampus UIN Raden Intan dari arah bypass) tidak berfungsi sebagai mestinya.

Pasalnya genangan air terlihat tenang dan tidak surut pada drainase tersebut sekitar sepanjang hingga 500 meter.

Diduga kondisi tersebut disebabkan adanya pendangkalan pada drainase akibat meningkatnya sedimen yang tak kunjung dikeruk.

BREAKING NEWS - Inilah Kronologis Kecelakaan Maut Bus Pahala Kencana Tabrak Kijang Grand dan Terios

Bahkan dampak yang dirasakan selain menimbulkan genangan air jika hujan turun juga menimbulkan bau tak sedap di lingkungan sekitar drainase tepatnya di antara Jl. Endro Suratmin dan Jl. Pandawa.

Salah satu pegawai rumah makan ayam geprek yang berhadapan langsung dengan drainase tersebut, Sutria mengeluhkan bau yang tidak sedap terasa ketika musim kemarau tiba.

Menurutnya, kondisi tersebut tentunya sangat mengganggu para pelanggannya yang sedang menyantap makanan di tempat jualannya.

"Ya kalau tidak ada hujan baunya kecium sampai ke sini. Kadang kita yang tidak enak sama pelanggan, tapi mau bagaimana lagi. Kalau pas musim hujan ya sudah pasti menggenang airnya sampai ke sini," terangnya, Minggu (21/7/2019).

Sementara Ketua RT 1 Ling. 1, Kel. Korpri Jaya, Kec. Sukarame Ngatemin membenarkan dengan kondisi drainase tersebut.

BREAKING NEWS - Ternyata Sebelum Lindas Terrios, Bus Pahala Kencana Tabrak Kijang Grand Dahulu

"Untuk kondisi pendangkalan itu sudah berjalan sekitar dua tahun dan kalau hujan sebentar dipastikan air meluap semua," terangnya.

Drainase tersebut sebenarnya kedalamannya sekitar 1 meter namun karena sedimentasi sekarang hanya mampu menampung air sekitar sejengkal (20 cm) lagi dari pendangkalan hingga pondasi.

"Persoalan drainase tersebut sebenarnya kalau dikerjakan gotong royong bisa namun itu bukan kelasnya gotong royong lagi soalnya udah tebal sedimennya," paparnya.

Daihatsu Terios Remuk Tertimpa Bus Pahala Kencana, Korban Tewas PNS Mesuji

Oleh karenanya, pihaknya di setiap ada acara rapat koordinasi (rakor) kelurahan atau kecamatan sudah disampaikan dan diusulkan agar dapat dilakukan pengerukan.

"Ya kita usulkan untuk tahap awal karena memang sudah terlalu parah pendangkalannya. Jadi kita usulkan kalau bisa dinormalkan lagi dengan dikeruk pakai alat berat karena sudah tidak bisa lagi digotong royong," jelasnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved