Tribun Bandar Lampung
Agustus 2 Drainase Mampet di Bandar Lampung Dikeruk
Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung dalam waktu dekat akan menormalisasi drainase-drainase yang mengalami sedimentasi.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
Hasil pantauan dua pekan lalu, air menggenang dan menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan sekitar drainase.
Sutria, pegawai rumah makan ayam geprek yang berhadapan langsung dengan drainase, mengeluhkan aroma tidak sedap, apalagi setelah musim kemarau tiba. Kondisi tersebut mengganggu kenyamanan pelanggan yang menyantap makanan di rumah makan tempatnya bekerja.
"Kalau nggak hujan, baunya kecium sampai sini. Kadang kami nggak enak sama pelanggan. Tapi mau gimana lagi. Kalau pas hujan, ya sudah pasti airnya menggenang sampai sini," jelasnya.
Ketua RT 1 Ngatemin menjelaskan kondisi drainase berkedalaman sekitar 1 meter itu menjadi dangkal sekitar dua tahun terakhir. Akibat sedimentasi atau pengendapan material, drainase itu hanya mampu menampung air sekitar 20 centimeter.
Warga kerap memanfaatkan genangan air yang tenang di drainase tersebut untuk memancing.
"Terutama sore-sore, banyak yang mancing di sini, lumayan ramai," kata Jono, warga yang sudah langganan memancing di genangan air drainase Jalan Endro Suratmin.
Jono mengungkapkan air sudah pasti meluap dari drainase apabila hujan turun. Hal itu mengundang warga sekitar untuk memancing, terutama bagi yang hobi.
"Banyak ikannya di siring ini. Apalagi kalau hujan, air pasti meluap, ikannya jadi banyak," ujarnya.
Kondisi buruknya drainase juga terpantau di Jalan Pramuka, depan kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung. Kemudian di Jalan Kepayang, belakang Lapas Rajabasa. Slamet, seorang pedagang, menyebut air hampir selalu naik dari drainase ke jalan ketika hujan turun.
"Kayaknya drainasenya nggak berfungsi baik, makanya air sampai naik ke jalan raya," katanya.
Ia berharap instansi terkait segera melakukan penanganan terkait kondisi buruknya drainase.
"Harusnya segera ada tindakan supaya kalau turun hujan air nggak menggenang lagi. Kasihan sama pengendara yang lewat," ujarnya.
Lebarkan Drainase Sempit
Selain menormalisasi drainase yang mengalami pendangkalan, Dinas PU Bandar Lampung juga akan melebarkan drainase yang sempit.
"Nanti mungkin drainase-drainase yang sempit-sempit akan dilebarkan," kata Kepala Dinas PU Bandar Lampung Iwan Gunawan.
Menurut Iwan, pihaknya tidak akan berhenti pada penanganan darurat berupa normalisasi drainase mampet serta kemungkinan pelebaran drainase yang sempit.
"Penanganan darurat satu bulan lagi (Agustus) melalui normalisasi dan pelebaran. Kemudian, membuat saluran menuju sungai pada 2020 mendatang dengan anggaran yang agak besar," jelasnya.
(Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)