Benarkah Paskibraka Aurellia Qurratuaini Meninggal karena Ulah Senior? Begini Tanggapan PPI
Aurellia Qurratuaini, anggota paskibraka asal Tangerang Selatan, disebut meninggal karena mengalami kekerasan fisik.
Perlakuan berlebihan itu diberikan oleh para seniornya, bukan para pelatih Paskibra.
"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ujar Farid saat ditemui Kompas.com, di kediamannya di Perumahan Cipondoh, Tangerang, Jumat (2/8/2019).
• Aurel Calon Pembawa Baki Bendera 17 Agustus Meninggal Tiba-tiba, Paman Korban Kematiannya Janggal
Malam Terakhir
Farid Abdurrahman (42) menceritakan malam terakhir putrinya, Aurellia Qurratuaini (16), sebelum mengembuskan napas terakhir.
Pada Rabu (31/7/2019), Aurellia pulang kerumah usai menjalani latihan Paskibra bersama tim Paskibraka Tangerang Selatan.
Dalam keadaan lelah, dia bercerita, buku diary miliknya beserta empat temanya dirobek oleh seniornya ketika latihan Paskibra.
Buku diary itu merupakan bagian dari tugas yang diberikan seniornya dan sudah ditulis oleh Aurellia beserta anggota yang lain sejak 22 hari selama latihan Paskibraka.
Buku tersebut dirobek usai dikoreksi oleh para senior.
Setelah dirobek, Aurellia diharuskan menyalin buku tersebut dalam waktu dua hari.
"Ini salah satu bentuk psikologis yang luar biasa kalau menurut kami mengakibatkan down mental dan fisik. Akhirnya dia jam satu mencoba bangun untuk nulis lagi, nggak bisa selesai," kata Farid saat ditemui di kediamannya di perumahan Taman Royal II, Cipondoh, Tangerang Kota, Jumat (2/8/2019).
Pukul 04.00, Aurellia nampak tidak berdaya secara fisik untuk menjalani aktivitas.
• Aurellia Anggota Paskibra Meninggal Mendadak, Diary Merah Putih yang Dirobek Senior Masih Misteri
Dia pun ambruk seketika.
"Jam 4 dia berusaha mau mulai aktivitas. Karena mulai jam 4 dia sudah limbung badannya, sudah capeknya dia limbung langsung nggak sadar kita bawa ke rumah sakit. Ternyata sudah tidak tertolong," ucap Farid.
Nyawanya tidak tertolong ketika ingin dilarikan ke rumah sakit.
"Dokter tidak keluarkan diagnosa karena ketika kita bawa ke sana (RS) bahwa Almarhum sudah meninggal," ucap dia.
Jenazah sudah dimakan di TPU Selapajang, Kota Tangerang, kemarin. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PPI Bantah Paskibraka Tangsel Meninggal karena Kekerasan Saat Latihan