Hanya 6 Bulan, Ekspor Kopi Lampung Tembus Rp 1,8 Triliun
Pada semester I 2019, total ekspor kopi Lampung periode Januari-Juli 2019 mencapai 90,2 ton atau senilai Rp 1,8 triliun.
Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: Daniel Tri Hardanto
Perawatan perkebunan kopi yang benar, pemakaian pupuk yang efisien serta penerapan sistem cara pangkas tersebut, lanjut Mulyono, terbukti dapat membantu mencapai target produktivitas tersebut.
Di Lampung, ujar dia, sudah ada beberapa daerah yang mencapai tingkat produksi 1,6-1,8 ton per hektarenya, yaitu di daerah Ulubelu (Tanggamus) dan Lampung Barat.
"Sementara kita fokus pembinaan petani di Sumatera Selatan. Untuk Lampung kita baru mulai untuk tahun ini, kemudian di Jawa Tengah kita binaan juga ada. Untuk kopi arabika kita ada perkebunan dan binaan di Toraja langsung," kata Mulyono.
• Ada Mafia di Balik Lampung Impor Ribuan Ton Kopi? Ternyata Begini Modusnya
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung Taufik Hidayat mengatakan, pemerintah menyambut baik launching ekspor komoditas asal Provinsi Lampung hari ini mengingat Provinsi Lampung adalah provinsi yang kaya dengan hasil pertanian dan perkebunan.
Terutama kopi yang tersebar di wilayah barat seperti Lampung Barat, Way Kanan, Tanggamus dan lainnya yang memberikan kehidupan bagi ribuan keluarga petani di Lampung.
"Mudah-mudahan ini langkah yang baik dan jawaban atas hal yang menjadi polemik belakangan ini (impor kopi) serta dapat menunjukkan eksistensi kopi sebagai komoditas ekspor Lampung yang diunggulkan," jelas dia. (Tribunlampung.co.id/Ana Puspita Sari)