Baku Tembak di Bandar Jaya
Begal di Lampung Tewas dalam Baku Tembak, Sebelumnya Bawa Kabur Mobil Polisi yang Menyergap
Kapolres Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar I Made Rasma membenarkan bahwa buronan bernama Abdul Lahab tewas dalam penggerebekan di Kota Metro
Tak mau kehilangan buruannya, polisi melakukan pengejaran.
Berdasar informasi terakhir, mobil Avanza tersebut ditemukan di kawasan Terbanggi Besar dalam keadaan kosong.
4. Buronan Polisi
Identitas pelaku yang terlibat aksi tembak-tembakan dengan polisi terungkap.
Berdasarkan LP 230-B/VI/2013/Polsek Tenun-Res Lamteng, yang ditujukan kepada Kapolda Lampung dan diterima Tribunlampung.co.id, pelaku diketahui bernama Abdul Lahab, warga Kampung Gunung Batin, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.
Abdul Lahab masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Lamteng sejak 2013 dalam kasus pembegalan dan penyalahgunaan narkotika.
Seusai terlibat baku tembak, polisi masih mengejar pelaku, Minggu (4/8/2019).
Dalam aksi yang terjadi di Jalinsum Terbanggi Besar tersebut, pelaku mengalami luka tembak di bagian bahu dan paha.
Hingga pukul 21.00 WIB, Tekab 308 Polres Lampung Tengah masih mengejar pelaku yang diduga berada di kawasan areal perkebunan PT Great Giant Pineapple (GGP).
Dugaan itu berdasarkan lokasi ditemukannya mobil Toyota Avanza hitam BE 1339 GF milik polisi yang dibawa kabur pelaku.
Kepala Satreskrim Polres Lamteng Ajun Komisaris Yuda Wiranegara saat dikonfirmasi membenarkan mobil milik Tekab 308 yang sempat dibawa pelaku AL sudah ditemukan.
"Iya sudah ditemukan. Posisi (mobil) di kawasan kebun singkong PT Umas Jaya (sebutan PT GGP), Terbanggi Besar," terang AKP Yuda Wiranegara.
Yuda melanjutkan, saat ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB, mobil dalam kondisi kosong.
"Saat ini kita masih sisir keberadaan pelaku di kawasan areal. Posisi mobil sudah kosong saat kita temukan," lanjut Yuda.
Dalam pengejaran tersebut, Tekab 308 Polres Lamteng dibantu aparat Polsek Terbanggi Besar dan Polsek Terusan Nunyai.
5. Tertembak di Perut dan Dada
Setelah sekitar 10 menit saling melepas tembakan, Lahab berhasil membawa lari mobil Tekab 308 yang semula digunakan untuk mengadang mobil Honda Jazz yang ia kendarai.
Kondisi pelaku diduga tertembak di bagian perut dan dada.
Selanjutnya, Lahab diduga meninggalkan mobil milik polisi tersebut di pinggir jalan dan melarikan diri ke dalam perkebunan singkong.
6. Makan Nanas Saat Kabur
Saat pengejaran, polisi menemukan jejak Lahab di perkebunan.
Terdapat silet serta buah nanas yang telah terkelupas.
Lahab diduga memakan buah tersebut untuk bertahan di dalam kebun.
Terdapat pula baju kaus warna putih yang dipakai Lahab.
"Kita melakukan pengejaran dari Terbanggi Besar. Polisi menyusuri ruas jalan tol Terbanggi Besar arah Palembang yang belum difungsikan, berdasarkan bercak darah yang menetes," jelas Kepala Satreskrim Polres Lampung Tengah, Ajun Komisaris Yuda Wiranegara, di Mapolres Lampung Tengah, Senin (5/8/2019).
Berdasarkan bercak darah, dari jalan tol pelaku melintas ke arah kebun nanas.
Di areal 62, polisi menemukan kaus milik Lahab, dompet, silet, dan nanas yang sudah dimakan.
7. Polisi Terjunkan Anjing Pelacak
Pengejaran kemudian dilanjutkan ke areal 42, dan terputus di areal embung (danau).
Dari lokasi ini, jejak Lahab tak lagi ditemukan.
Karena kehilangan jejak, sekitar pukul 02.00 WIB, Satreskrim Polres Lamteng berkoordinasi dengan Resmob Polda Lampung.
Polda pun mengerahkan satu ekor anjing pelacak (K-9).
8. Dua Tim Bergerak
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Made Rasma mengatakan, dari areal 42, pihaknya membagi dua tim untuk mengejar Lahab.
"Untuk mempersempit ruang gerak pelaku, tim kita bagi dua. Satu tim menyisir dari perempatan areal 42 perkebunan, dan satu tim lainnya mengejar dari arah perkampungan," terangnya.
Aparat Polres juga menjaga semua perbatasan kampung yang berdekatan dengan kawasan perkebunan.
Mereka juga mendatangi sejumlah rumah sakit dan puskesmas guna mengantisipasi kemungkinan Lahab melakukan perawatan luka tembaknya.
Lahab sudah menjadi Target Operasi (TO) sejumlah kasus pembegalan sejak 2013 lalu.
"Kasusnya sama, yakni curas dan kepemilikan senjata api."
"Sejak lama, dia masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) Polres Lamteng dan Polda Lampung," tambah Kapolres.
9. Perwira Polisi Ikut Mengejar
Dalam pengejaran ini, seorang perwira polisi yakni Wakil Kepala Polres Lamteng Komisaris Harto Agung Cahyono turun langsung memburu pelaku ke kawasan perkebunan.
"Kita tidak akan berhenti (lakukan pengejaran). Saat ini Tekab 308 (Satreskrim Polres Lamteng) masih lakukan pengejaran."
"Saya akan turun ikut lakukan pengintaian. Saat ini, Tekab dipimpin Kasatreskrim (AKP Yuda Wiranegara) masih terus melakukan penyisiran," kata Komisaris Harto Agung.
Jajarannya juga langsung berkoordinasi dengan sejumlah kepala kampung melalui Bhabinkamtibmas.
Ini agar masyarakat bisa waspada sekaligus melaporkan jika melihat orang mencurigakan masuk kampung mereka.
"Jadi, jika ada orang tiba-tiba minta tolong karena terkena tembakan, masyarakat bisa segera melapor. Karena itu mungkin kena tembakan polisi. Hubungi polisi atau Bhabinkamtibmas-nya," jelasnya.
10. Sempat Menangkap
Ajun Komisaris Yuda Wiranegara menambahkan, saat aksi penyergapan di Jalinsum Bandar Jaya, Minggu sore lalu, polisi sebenarnya sudah menangkap Lahab.
"Saat kita cegat mobilnya, yang bersangkutan sempat kita pegang dan bekap, tapi dia melawan dan mengambil senjata api yang dibawanya di saku celanan. Dia melepaskan tembakan secara membabi-buta ke arah petugas yang menyergap. Kemudian kita juga lepaskan tembakan ke arahnya, diduga mengenai bagian dada dan perut," kata AKP Yuda.
Yuda meneruskan, jajarannya tidak ada yang tertembak karena aksi Lahab.
Namun karena aksi tembakan balasan, mereka kehabisan amunisi.
Polisi mengetahui jika Lahab terkena tembakan saat menemukan kaus warna putih yang diduga dikenakan pelaku.
Kaus tersebut ditemukan di kawasan kebun nanas PT GGP.
"Ada bekas lubang di bagian perut dan dada serta darah yang menempel di kaus tersebut," katanya.
11. Tewas dalam Baku Tembak
Pelarian bandit bernama Abdul Lahab berakhir tragis.
Residivis kasus narkoba dan pembegalan yang terlibat baku tembak dengan Tekab 308 Polres Lampung Tengah ini tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah di Jalan Cemara, Kelurahan Mergorejo, Metro Selatan, Kamis (8/8/2019) sekitar pukul 14.50 WIB.
Abdul Lahab mengalami luka tembak dalam aksi ala koboi di Jalinsum Bandar Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, tepatnya di depan Mapolsek Terbanggi Besar, Minggu (4/8/2019) lalu.
Sempat kabur selama empat hari dengan kondisi terluka, Abdul Lahab dikabarkan tewas tertembak saat digerebek aparat Polres Lampung Tengah di Kelurahan Mergorejo, Metro Selatan, Kamis (8/8/2019).
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, jenazah Abdul Lahab saat ini sudah berada di RSUD Ahmad Yani Metro dengan pengawalan ketat dari aparat Polres Lampung Tengah.
Informasi yang dihimpun di lapangan, Abdul Lahab ditangkap di wilayah hukum Kota Metro, Lampung.
"Iya benar (tertangkap). Tersangka MD (meninggal dunia)," kata salah seorang sumber dari kepolisian yang enggan disebutkan, Kamis (8/8/2019).
Sumber tersebut menyebutkan, tersangka diamankan di wilayah 16 C (Kota Metro) sekitar pukul 14.50 WIB.
Hasil pengembangan, saat dibawa ke rumah sakit, Abdul Lahab dinyatakan meninggal dunia.
"Saat ini jenazah sedang berada di salah satu rumah sakit di Metro," bebernya.
Sebelumnya sempat beredar info bahwa Abdul Lahab ditemukan telah meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kotabumi, Lampung Utara.
Namun informasi tersebut tidak benar.
• Curhat Pilu Istri Pratu Kasnun yang Gugur dalam Drama Baku Tembak 5 Jam dengan KKB di Nduga Papua
Untuk diketahui, DPO Polres Lamteng ini terlibat baku tembak dengan anggota Tekab 308 di depan Mapolsek Terbanggi Besar.
Dalam baku tembak itu Abdul Lahab berhasil melarikan diri dan mendapat tiga luka tembak.
Untuk mengejar pelaku, Polda Lampung menurunkan 11 anggota Resmob Polda Lampung dan satu anjing pelacak. (tribunlampung.co.id/indra simanjuntak/syamsir alam)