Mahasiswa UBL Tertembak
BREAKING NEWS - Brigadir PJ dan Bripka D Diperiksa Propam, Pastikan Korban & Pelaku Tak Saling Kenal
Pihak Polda Lampung membenarkan senjata yang meletus, melukai seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) adalah dari oknum anggota polisi.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto
Brigadir PJ dan Bripka D Diperiksa Propam, Pastikan Korban dan Pelaku tidak Saling Kenal
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pihak Polda Lampung membenarkan senjata yang meletus, melukai salah seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) adalah berasal dari oknum anggota polisi.
Namun, dipastikan tidak ada unsur kesengajaan, dan antara oknum pelaku anggota polisi dan korban tidak saling kenal.
Senjata yang meletus saat itu berada di tangan Brigadir PJ, oknum anggota polisi yang bertugas di Polres Lampung Selatan (Lamsel).
Saat itu, ia tengah janji bertemu dengan rekannya, Bripka D.
"Tadi pagi sekitar 9.50 WIB, itu terjadi meletusnya senjata ditangan Brigadir PJ, dimana dengan menggunakan kendaraan Toyota Agya berjanji menyerahkan senjata tersebut kepada Bripka D. Mereka tengah melakukan perjanjian menyerahkan senjata, mungkin setelah di reparasi di ukir, di crome gagangnya atau bagaimana kita belum tahu, intinya mereka janjian menyerahkan senjata di parkiran UBL," jelas Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Menurut Pandra, tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa meletusnya senjata di tangan oknum anggota polisi ini.
• BREAKING NEWS - UBL Berdarah, Satu Mahasiswa Tertembak di Pinggang Saat Sedang Makan di Kantin
"Jadi senjata itu ada di tangan Brigadir PJ, mereka janjian di halaman UBL. Saat akan memberikan senjata tersebut, dilakukan pengokangan, pengosongan peluru. Tidak bertujuan menembak, mengosongkan peluru dari magazin, memastikan tidak ada peluru lagi di dalamnya. Tetapi saat pengokangan itu meletus," ujarnya.
Akibatnya kata dia, mahasiswa UBL atas nama Rahmat Heriyanto terkena peluru.
"Mengakibatkan mahasiswa yang baru selesai kuliah pagi hari, mereka itu (mahasiswa) sedang berkumpul di kantin UBL, saat itu mereka makan, terkena korban terkena peluru di bagian punggung, di bagian kanan. Sempat tidak sadarkan diri, dan dibawa rekannya ke RS Urip," paparnya.
Pandra memastikan oknum anggota polisi PJ tidak ada niat untuk menembak.
"Jadi antara korban dan pelaku tidak ada saling kenal, dan tidak ada niat penembakan oleh pelaku. Jadi murni kelalaian, meletusnya itu bukan ditujukan kepada korban," tandasnya.
Saat ini kata dia, kasus ini ditangani Propam Polda Lampung.
"Saat ini barang bukti selongsong, senjata, termasuk mobil Agya diamankan di propam polda Lampung, dilakukan pemeriksaan kedua anggota tersebut. Lebih lanjut mengenai asal muasal atau hasil pemeriksaan lainnya sedang didalami Propam," kata Pandra.
Pasca kejadian ini, kata dia, korban langsung dibawa ke rumah sakit dan kondisi di UBL kembali normal.
"Korban Rahmat Heriyanto sedang dalam perawatan. Keadaan di UBL sudah normal kembali, pihak propam sedang mendalami dugaan kelalaian anggota tersebut," pungkasnya.
• BREAKING NEWS- Mahasiswa UBL Tertembak, Pelakunya Polisi. Senjata Meletus Saat Tunggu Istri Kuliah
Kronologi
Satu orang mahasiswa tertembak di Universitas Bandar Lampung atau UBL pada Sabtu (10/8/2019).
Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Bagaimana kronologi mahasiswa tertembak di Universitas Bandar Lampung?
Wakil Rektor III UBL, Bambang Hartono menyampaikan kronologi mahasiswa tertembak di Universitas Bandar Lampung.
Menurutnya, korban bukan sengaja ditembak melainkan terkena peluru nyasar.
Sementara, terduga pelaku adalah seorang oknum polisi.
"Ini perlu kami klarifikasi, bahwa tidak ada penembakan, tetapi peluru nyasar yang mengenai mahasiswa UBL," kata Bambang Hartono kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (10/8/2019).

Bambang mengatakan, ia juga ikut mengamankan terduga pelaku.
Termasuk, sejumlah dosen UBL lainnya yang turut mengamankan terduga pelaku.
Dari pengakuan terduga pelaku, ia sedang mengantar istrinya kuliah.
• Saat Dicek, Pistol Oknum Polisi Tiba-tiba Meletus, Mahasiswa Tertembak di Universitas Bandar Lampung
"Dia nunggu di mobil ngobrol dengan temannya. Dia anggota polisi memang. Mobil merah ini diparkir jauh dari tempat mahasiswa makan di kantin itu, dia parkir di depan gedung C," kata Bambang Hartono.
Saat itu, kata Bambang, terduga pelaku sedang mengecek senjata api di dalam mobil bersama temannya.
"Katanya ngecek senpi dalam mobil, tahu-tahu meledak. Menembus kaca mobil dan terus nyerempet mahasiswa di kantin, jaraknya jauh sektar 20 meter."
"Jadi bukan penggerebekan, bukan pula penangkapan."
"Murni tidak ada unsur kesengajaan, menunggu istrinya yang sedang kuliah," jelasnya.
Setelah mengetahui bahwa terduga pelaku merupakan oknum polisi, Bambang menuturkan, pihaknya kemudian menelepon provost untuk diamankan di Polda Lampung.
"Banyak polisi di sini, kuliah di sini juga, jadi tadi khawatir terjadi apa-apa kita minta polda amankan, sudah dibawa provost ke Polda," kata Bambang Hartono.

Korban Tak Sadar Tertembak
Penelusuran Tribunlampung.co.id, mahasiswa UBL tertembak merupakan mahasiswa kelas karyawan.
Mahasiswa tersebut bernama Rahmad Herianto.
Ia merupakan seorang pegawai di badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).
Ketika itu, korban sedang duduk di kantin.
Ia duduk di meja nomor 5.
Sementara di tempat parkir, mobil Toyota Agya berwarna merah dengan nomor polisi BE 1920 MA sedang parkir.
Tiba-tiba dari dalam mobil, peluru melesat.
Peluru menembus kaca bagian kiri atas mobil.
Seketika, seorang mahasiswa UBL tertembak.

Rahmad Herianto bersimbah darah di bagian pinggang.
Menurut seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, awalnya terdengar suara tembakan.
Sejumlah mahasiswa yang berada di kantin kemudian berdiri untuk mengetahui hal yang terjadi.
Termasuk, korban Rahmad Herianto.
Ia tidak sadar bahwa pinggangnya tertembus peluru.
Baru kemudian, ia menyadari darah mengalir dari tubuhnya.
• Penembakan di Universitas Bandar Lampung - Tak Sadar Tertembak, Korban Masih Sempat Berdiri
"Seperti suara petasan, dia awalnya nggak sadar. Masih sempat berdiri, terus di belakangnya sudah basah darah semua," ucapnya.
Melihat kondisi korban, teman-teman korban kemudian membawanya ke rumah sakit.
"Ada dua orang tadi yang bawa ke rumah sakit, yang lain mengejar pelaku. Satu orang kabur, satu diamankan di pos satpam," kata saksi mata tersebut.
(tribunlampung.co.id/beni yulianto)