Video Angin Puting Beliung Landa Pontianak, Atap Rumah Beterbangan
Kota Pontianak dilanda angin puting beliung yang menghantam beberapa rumah warga di sekitar wilayah Tanjung Hulu Pontianak Timur dan Desa Ampera Raya
Penulis: Romi Rinando | Editor: Daniel Tri Hardanto
Atap rumah yang melayang menimpa beberapa rumah warga lainnya hingga jebol, sejumlah batang pohon tumbang dan nyaris menimpa bangunan lain.
Saksi mata, sekaligus korban, Supangat (44) mengatakan saat kejadian warga berhamburan keluar rumah dan mencari tempat aman.
"Atap bengkel las saya habis terbang semua karena angin puting beliung, bahkan ada yang melayang sampai 200 meter jauhnya, dan kebanyakan hilang entah ke mana," ujarnya saat dijumpai Tribun di lokasi.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las dan akrab disapa Pak Usu tersebut mengatakan, atas musibah puting beliung tersebut beberapa unit mobil rusak akibat tertimpa atap yang roboh.
"Ada pohon yang tumbang, saya lihat 8 rumah tergolong rusak parah, sisanya porak-poranda atapnya lepas semua," terangnya.
Pak Usu menuturkan saat kejadian, warga setempat keluar rumah, hujan begitu deras menderu hingga teriakan warga nyaris tak kedengaran.
"Warga panik semua, lihat angin kencang sekali, teriak pun tidak kedengaran," ucapnya.
"Lampu seketika mati, dan puting beliungnya menggulung seperti ombak, namun tidak lama, sekitar lima menit sudah selesai, tapi rumah udah pada hancur," tambahnya.
Menurut keterangan Pak Usu, angin yang begitu kencang bertiup sebanyak dua kali, dimana tiupan pertama membuat beberapa atap terlepas, dan tiupan kedua membuat atap melayang-layang dan beberapa dinding batako roboh.
• Unik di Kabupaten Ini Ada Lima Bersaudara Dilantik Jadi Anggota DPRD, 3 Diantaranya Wajah Lama
• Peringati HUT RI ke-74, Rutan Kelas II B Kotabumi Gelar Lomba Karaoke
• Prakiraan Cuaca BMKG Lampung Rabu 14 Agustus 2019
• Jenderal Andika Perkasa Ungkap Alasan Tetap Pertahankan Enzo
"Angin datang dari areal persawahan, karena disini lokasi pemukiman warga berada di dekat sawah yang luas, tidak jauh dari sini ada gunung, jadi sawah lapang itu tidak ada penghalang bagi angin puting beliung itu," tuturnya.
Terpisah, korban lain Sulistyo (29) menuturkan, saat musibah puting beliung itu, atap rumahnya terlepas, pohon sawo depan rumahnya tumbang dan nyaris menimpa dua unit mobil miliknya.
"Mobil itu kalau tidak saya pindahkan pasti sudah hancur tertimpa pohon, warga yang lain ada yang mobilnya tertimpa atap sampai rusak, syukur saya pindahkan begitu angin menderu," tuturnya.
Ia mengatakan sampai saat ini belum ada menerima bantuan dari pihak manapun, dan mereka sangat mengharapkan itu mengingat ini sudah dekat waktu lebaran.
"Tadi pagi sudah ada datang dari BPBD dan Dinas Sosial namun mereka baru melakukan pendataan saja, untuk bantuan belum ada kami terima, saya harap segera dibantu," ujarnya.
Sulistyo memperkirakan, kerugian yang ia alami mencapai Rp 10 juta.
Sebab, kerusakan yang dialami cukup parah dan material sisa bangunan yang melayang suda hilang entah ke mana.