Bajakah Banyak Dijual Online, Jangan Sembarangan Minum Tanaman Penyembuh Kanker Ini, Bisa Mati
Bajakah Banyak Dijual Online, Jangan Sembarangan Minum Tanaman Penyembuh Kanker, Bisa Mati.
Kedua siswi SMA ini memang sengaja menyembunyikan secara detil mengenai jenis dan ciri-ciri tanaman bajakah yang mereka ambil untuk menghindari ekploitasi berlebih yang dapat memberikan efek negatif pada hutan kalimantan.
“Tolong dipilah dulu karena kami kan belum terbuka (menyebut jenisnya) jadi itu kan banyak jenisnya jadi takut salah konsumsi gitu, jadi mungkin masyarakat lebih hati-hati lagi,” ungkap Anggina.
Tak Semua Akar Bajakah Berkhasiat Sembuhkan Kanker
Sementara itu, David Suwito, Widyaiswara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam tulisannnya di akun facebook menngupas tuntas jenis Bajakah berpendapat serupa.
Ia pun meminta masyarakat lebih bijak menyikapi maraknya penjualan Bajakah ini.
"Mohon berhati hati dengan penawaran akar bajakah yang sedang booming sekarang dengan harga 500 ribu - 1 juta per bungkus. Saya khawatirkan jenisnya salah, mengingat bajakah ini ada ratusan, dan yang berwarna kuning juga ada belasan," katanya.
Ia mengatakan baru saja melakukan pengecekan dan yang enjual bajakah itu jenis akar kuning.
Tanaman bajakah yang tumbuh di pedalaman hutan Kalimantan Tengah. (IST)
"Akar kuning ini memang obat, tapi obat diabetes dan gangguan fungsi hati bukan kanker," jelasnya.
Apa saja jenis bajakah? Atas seizin pemilik akun, Tribunnews.com mengutip tulisan Davud.
Dalam tulisan ini diketahui ternyata banyak jenis bajakah dan ragam khasiatnya.
Pria yang menempuh pendidkan di Prodi S3 Ilmu Lingkungan UGM ini menyebutkan Bajakah bagaimana bajakah mengiringi kearifan lokal suku Dayak Kalimantan.
"Dalam bahasa Dayak Ngaju artinya "akar akaran" dalam bahasa Dayak Maanyan disebut "wakai", yaitu ratusan spesies tumbuhan pembelit-pemanjat di hutan hujan Kalimantan," demikian David menjelaskan di awal tulisannya.
Menurutnya, nama "bajakah" bukan spesies tapi nama sekelompok akar akaran.
Ia mengatakan pemanfaatan bajakah untuk obat kanker sudah dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju sejak ratusan tahun silam dari indigenous knowledge mereka.
David pun berpendapat jika adik adik SMAN 2 Palagkaraya yang viral karena penelitiannya bajakah bisa jadi obat kanker bukan "Penemu".