8 Begal di Lampung Tengah Cegat Mobil di Jalan Tol Lampung, Bawa Senjata Api hingga Balok Kayu

8 Begal di Lampung Tengah Cegat Mobil di Jalan Tol Lampung, Bawa Senjata Api hingga Balok Kayu

TribunLampung/Syamsir Alam
8 Begal di Lampung Tengah Cegat Mobil di Jalan Tol Lampung, Bawa Senjata Api hingga Balok Kayu 

8 Begal di Lampung Tengah Cegat Mobil di Jalan Tol Lampung, Bawa Senjata Api hingga Balok Kayu

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNGSUGIH - Begal di Lampung Tengah kembali beraksi. Tak tanggung-tanggung, korbannya adalah 5 orang warga Palembang yang melintas di Jalan Tol Lampung Trans Sumatera.

Lima warga Palembang dibegal saat melintas di Jalan Tol Lampung Trans Sumatera Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Warga yang mengendarai mobil tersebut dicegat delapan orang begal Lampung Tengah yang membawa senjata api, senjata tajam hingga balok kayu.

Para pelaku awalnya pura-pura membantu, kemudian tiba-tiba mengeluarkan senjata dan mengancam korban.

Pengguna Jalan Tol Lampung Trans Sumatera harus waspada, pasalnya meski bebas hambatan namun aksi kejahatan masih terus mengintai para pengemudi.

Terakhir, sebanyak lima orang warga Palembang, Sumatera Selatan, yang berkendara ke arah Bandar Lampung, menjadi korban pembegalan di ruas Jalan Tol Trans Sumatera Kilometer 143 Terbanggi Besar, Senin (19/8/2019) dini hari.

Anggota DPRD Pringsewu Ajak Ibu Muda Hubungan Intim di Hotel hingga Dilaporkan ke Polisi

BREAKING NEWS - Baku Tembak Abdul Lahab vs Polisi di Metro, Warga Mengira Anak-anak Main Petasan

Begal di Lampung Tewas dalam Baku Tembak, Sebelumnya Bawa Kabur Mobil Polisi yang Menyergap

Ahmad Ridwan (25), salah seorang korban mengatakan, mereka tidak tahu jika ruas jalan tol Terbanggi Besar menuju Palembang belum difungsikan.

"Di lokasi (tempat kejadian perkara), kami kira bisa langsung masuk (ruas Terbanggi - Palembang), tapi ternyata belum dibuka.

Setelah melihat masih ada cor-coran (pembatas jalan), kami hendak putar arah," katanya. 

"Namun, ada beberapa orang keluar dari arah depan dan bilang mau bantu singkirkan cor-coran supaya kami bisa lewat," kata Ahmad Ridwan, Senin (19/8/2019).

Namun, setelah mendekat bukannya membantu, sebanyak delapan orang keluar bersamaan dan langsung mencegat mobil.

Para pelaku juga langsung mengancam dengan berbagai senjata.

"Ada delapan orang (pelaku), mereka mengancam akan bunuh kami jika tidak menyerahkan barang-barang kami.

Di antara mereka membawa senjata api, senjata tajam, tombak, dan balok," ujar warga 9 atau 10 Ulu, Jalan KH Azhari, Kecamatan Pelaju, Sembrang Ulu 2, Kota Palembang itu.

 Korban Lawan 2 Begal di Lampung, Pelaku Sempat 4 Kali Buang Tembakan

Barang-barang berupa handphone merk Xiaomi dua unit, Redmi 2 dan 4X, iPhone X1 1 unit, Oppo 2 unit merk F7 dan F3, Evercroos 1 unit, jam tangan merk G-Shock, uang tunai sebesar Rp 750 ribu berhasil digasak para pembegal.

Mendapat laporan korban, Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Satreskrim Polres Lampung Tengah langsung bergerak mencari para pelaku.

Dua jam lebih kurang setelah kejadian, satu dari delapan pelaku berhasil diringkus.

Pelaku atas nama Ardiansyah (25), warga Kampung Terbanggi, Kecamatan Terbanggi Besar.

Kepala Satreskrim Ajun Komisaris Yuda Wiranegara yang langsung memimpin jajarannya mengatakan, Ardiansyah ditangkap di kawasan Kampung Terbanggi, sekitar pukul 01.45 WIB.

"Pelaku ini bagian dari tujuh orang pelaku lainnya yang beraksi melakukan pembegalan.

Ia membawa satu balok kayu berukuran satu meter untuk mengancam korban," kata AKP Yuda Wiranegara.

Dari pelaku, pihaknya juga mengamankan tiga balok kayu yang digunakan saat beraksi dan laptop Accer warna hitam,

"Kita terus kejar untuk tujuh orang lainnya, karena kita sudah mendapatkan ciri-ciri serta identitasnya.

Pelaku Ardiansyah kita kenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara," kata Yuda Wiranegara.

 Begal Lepaskan 3 Tembakan Saat Todong Ibu Hamil, Korban Kenali Wajah Pelaku meski Pakai Topeng

Ardiansyah menyebutkan, jika ia dan rekan-rekannya biasa menjadikan areal ruas tol Terbanggi Besar - Palembang yang belum difungsikan sebagai tempat nongkrong-nongkrong dan minum-minuman keras.

"Kami biasa di situ (ruas tol Terbanggi Besar). Kalau malam ya duduk-duduk sambil minum (minuman keras).

Saat itu kebenaran mobil itu (korban) masuk ke tol yang belum digunakan (ruas Terbanggi Besar - Palembang)," kata Ardiansyah.

Ketika itu lah, mereka berpura-pura menolong dengan menyingkirkan cor-coran yang ada di badan jalan supaya korban masuk.

Setelah jalan diketahui buntu, lalu kemudian mereka menghadang dengan balok kayu.

"Saya baru satu kali (membegal). Cuma ikut-ikutan saja dengan kawan-kawan yang lain nongkrong di tol.

Saya bawa balok, kawan-kawan yang lain bawa Sajam dan Senpi," tandansya.

Tidak adanya rambu penghalang yang terlihat saat malam hari, membuat sejumlah pengemudi khususnya yang dari luar kota kerap mengira ruas menuju Palembang bisa difungsikan.

Harun salah seorang pengemudi mengatakan, seharusnya pihak pengelola tol memberi plang besar dan diketahui oleh pengguna jalan.

Ia menjelaskan, dirinya pun pernah mengira ruas tersebut bisa difungsikan.

"Ya ditandai atau dikasih keterangan (ruas belum difungsikan), biar kita tahu.

Saya saja selalu mengira sebelum keluar pintu tol (Terbanggi Besar), yang ke arah Pelambang sudah dibuka (difungsikan)," imbuhnya.

(tribunlampung.co.id/syamsir alam)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved