Terungkap Identitas Kasatpol PP yang Diancam Tembak Polisi, Ternyata Alumni Akabri Leting Kapolri

Terungkap Identitas Kasatpol PP yang Diancam Tembak Polisi, Ternyata Alumni Akabri Leting Kapolri

Tribun Medan
Terungkap Identitas Kasatpol PP yang Diancam Tembak Polisi, Ternyata Alumni Akabri Leting Kapolri. FOTO Perdebatan antara Kasatpol PP Agus Pramono dan Kabid Pemberantasan BNNP Riau Kombes Iwan Eka Putra 

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Jumat (23/8/2019) menyayangkan aksi tersebut.

Seharusnya, sesama pejabat negara tidak melakukan aksi yang tidak pantas tersebut.

Apalagi saat keributan terjadi, Satpol PP Pekanbaru sedang menjalankan tugasnya menegakkan Perda di tempat hiburan malam.

"Kasatpol PP ini kan dari Kota, jadi saya belum dapat laporan. Tapi itulah. Dalam perjalanan mereka (Satpol PP) bertugas, kita sesalkan juga ada kejadian seperti itu, apalagi mereka inikan sama-sama aparat pemerintah," kata Syamsuar.

Komentar Kepala BNN Riau

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau Brigjen Untung Subagyo akhirnya angkat bicara terkait insiden keributan di tempat dugem Grand Dragon di Jalan Kuantan Raya, Pekanbaru pada Jumat (23/8/2019) dini hari.

Di mana dalam kejadian itu, bawahannya Kabid Pemberantasan Kombes Iwan Eka Putra, bersitegang dengan Kasatpol PP Pekanbaru Agus Pramono.

Untung mengatakan, beberapa tempat yang dijadikan lokasi transaksi narkoba, termasuk tempat hiburan malam, memang sudah dipantau oleh pihaknya.

Bahkan pada malam itu, rencananya, pihaknya bakal mengungkap transaksi narkotika jenis pil esktasi yang diperkirakan jumlahnya sebanyak 5.000 butir.

Jaringan yang sedang dipantau ini, kata Untung, masih terkait dengan pengembangan dari pengungkapan kasus 8 kg sabu dengan 1 tersangka sebagai kurir, pada 14 Agustus 2019 lalu.

"Kita kembangkan dari sana, jadi ada informasi akan ada transaksi ekstasi atau inex sebanyak 5000 butir. Saya perintahkan Kabid Pemberantasan pada Kamis malam untuk memonitor atau melakukan undercover buy," ungkap Untung, Sabtu (24/8/2019).

Dia melanjutkan, sekitar pukul 01.00 WIB, anggotanya bersama Kabid Pemberantasan sudah berada di lokasi tersebut.

Ternyata pada saat yang bersamaan, personel Satpol PP melakukan razia di sana.

"Jadi memang sama-sama melaksanakan tugas, yang satu untuk penyelidikan kasus 5.000 butir ekstasi, Satpol PP juga dengan tugasnya melakukan razia. Sehingga terjadi komunikasi yang menyebabkan perasaan tidak enak antar masing-masingnya (Kasatpol PP dan Kabid Pemberantasan)," urai Jenderal bintang satu ini lagi.

Untung menyatakan, di satu sisi, kedatangan Satpol PP yang melaksanakan tugas di lokasi itu, bisa diartikan telah menggagalkan misi dari BNNP Riau.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved