Tribun Lampung Barat

Di Balik Video Viral Petani di Lampung Buang Berton-ton Tomat ke Jurang

Karena frustrasi, sejumlah petani membuang berton-ton tomat ke dalam jurang. Peristiwa itu terlihat dalam sebuah video yang beredar di WhatsApp.

Penulis: Ade Irawan | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Ade
Siti Kotimah (kiri) bersama ibunya saat ditemui di kediamannya di Dusun Sampot, Desa Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Rabu (4/9/2019). Siti menceritakan alasannya membuang berton-ton tomat ke dalam jurang. 

Siti mengaku juga ikut dalam aksi membuang berton-ton tomat ke dalam jurang.

Siti dan Fredi membuang tomat-tomat tersebut karena kecewa harganya yang anjlok.

Sementara, persediaan sangat melimpah.

"Kita buang karena tidak laku."

"Biasanya ngirim tomat ke Bandar Lampung, Palembang, dan Jakarta," jelas Siti, Rabu (4/9/2019).

Siti menyebutkan, setiap peti berisi tomat hanya bernilai Rp 10 ribu.

"Satu peti 50 kilogram."

"Dengan harga cuma Rp 500 per kilogramnya, artinya dari satu peti hanya mendapat Rp 25 ribu."

"Sedangkan, harga petinya aja Rp 10 ribu dan biaya ojek Rp 10 ribu," ungkapnya.

Itu belum termasuk ongkos petik Rp 50 ribu per orang per hari.

"Dari 500 peti, baru dapet Rp 5 juta. Sedangkan modal Rp 35 juta."

"Paling dari 1 kilo kita dapat Rp 100," beber Siti.

Menurut Siti, tidak sedikit petani tomat yang terlilit utang.

Mereka terpaksa meminjam modal dengan nominal minimal Rp 15 juta. 

"Karena modal untuk satu gulung atau tiga rantai (1 rantai setara 400 meter persegi) hanya menghasilkan 100 peti."

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved