Gedung Pencakar Langit Butuh Pengelolaan Sampah dan Limbah Mandiri
Lampung sudah dipantau sejak lama yang menunjukkan gedung di sini perlahan mulai-mulai muncul yang didominasi hotel.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Eka A Sholichin dan Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Bandar Lampung menyatakan, proses perizinan pembangunan gedung pencakar langit sama dengan perizinan pembangunan gedung biasa.
Satu contohnya, Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Hal tersebut disampaikan Muhtadi Arsyad Temenggung selaku Kabid Pelayanan Perizinan Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Bandar Lampung, Rabu (11/9/2019).
“Semua ada ketentuannya, kami dari dinas pun sudah ada alurnya,” terangnya.
Pengajar program studi Arsitektur Universitas Bandar Lampung Fritz Akhmad Nuzir menyampaikan, perizinan lainnya dinilai penting pembangunan gedung pecakar langit adalah pembuangan limbahnya.
“Bisa dibayangkan betapa banyak sampah dan air limbah yang akan dihasilkan dari setiap lantainya,” terangnya.
• Setelah Grand Mercure, Lampung Akan Punya 1 Lagi Gedung Pencakar Langit
Untuk itu imbuhnya, perlu konsep pengelolaan sampah dan limbah secara mandiri.
“Jika tidak, maka gedung tinggi itu tidak hanya sekadar mencakar langit tapi berpotensi besar juga untuk mencabik-cabik keseimbangan ekologis perkotaan,” paparnya.
Founder SkyscraperCity (SSCI) Lampung Andreas Evando menyampaikan, area pakir pada gedung-gedung tinggi di Bandar Lampung pasti terkait dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Selain itu ia juga menyoroti area parkir
“Kalau bicara parkir ada yang sudah sesuai ketika sudah dilakukan AMDAL. Namun ada juga yang bisa membuat macet karena minimnya area parkir,” terangnya.
Andreas mengatakan, pihaknya sudah lama memantau pembangunan apa saja, apalagi gedung tinggi sejak 2014.
• Keren! Dubai Bakal Punya Gedung Pencakar Langit yang Bisa Berputar
Menurutnya, Lampung sudah dipantau sejak lama yang menunjukkan gedung di sini perlahan mulai-mulai muncul yang didominasi hotel.
Bangunan tinggi di Lampung dipelopori Hotel Novotel setinggi 15 lantai Kemudian dilanjut tahun 2014 mulai muncul seperti Hotel Horison, Whiz Prime dan Batiqa Hotel.