Tribun Bandar Lampung
Dishub Bandar Lampung Tempatkan Personel 24 Jam Amankan Jalur di Underpass Unila
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung menempatkan petugas 24 jam untuk mengamankan para pelukis mural Underpass Unila.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung menempatkan petugas untuk mengamankan para pelukis mural Underpass Unila.
Kadishub Kota Bandar Lampung Ahmad Husna mengatakan, hal tersebut sesuai instruksi Wali Kota Bandar Lampung Herman HN.
"Kami tempatkan personel selama 24 jam, jadi empat-empat satu shift dan mengikuti saja apa yang dari pelukis," kata Ahmad Husna saat diwawancarai, Kamis (19/9/2019).
Ahmad Husna mengungkapkan, kalau memang para pelukis mural sedang bekerja, dan jalan ditutup total, dishub akan mengatur lalu lintas apabila ada intensitas tinggi dari arus-arus kendaraan.
"Sampai dengan kapan waktunya, ya kami ikut instruksi dari komunitas pelukisnya," jelas Ahmad Husna.
"Dan kami juga jaga perlengkapan catnya, agar jangan ada insiden."
• SK Gubernur Lampung tentang Pimpinan Definitif DPRD Bandar Lampung Belum Turun, Ini Dampaknya
• Ini Delapan Kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang Daftar di DPC PDI-P Bandar Lampung
"Kalau jam padat, kami buka (jalan), tapi kalau tidak padat walaupun mereka istirahat ya tidak kami buka, pokoknya sifatnya insidentil," jelas Ahmad Husna.
Ahmad Husna menerangkan, pengerjaan mural underpass Unila terlihat sudah hampir 100 persen di satu sisi dan mulai pindah di sisi lainnya.
"Jadi, kami imbau pengendara yang akan melalui underpass Unila, untuk sementara ini mencari jalur alternatif lain, sehingga bisa mengurangi kepadatan kendaraan," papar Ahmad Husna.
"Kami juga mengimbau agar pengendara yang melalui underpass Unila agar bisa mempercepat laju kendaraannya agar tidak menimbulkan kemacetan," tandas Ahmad Husna.
Sebelumnya, Satpol PP Kota Bandar Lampung akan menempatkan tiga pleton personel dalam pengamanan pengerjaan lanjutan mural di Underpass Unila, Selasa (17/9/2019).
Plt Kasat Pol PP Kota Bandar Lampung Suhardi Syamsi mengatakan, pemerintah ingin mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan, maka wali kota memerintahkan Satpol PP untuk menempatkan personel yang banyak.
"Dalam pengertian satu pleton per shift, sedangkan itu sehari semalam, maka kami buat tiga shift, jadi tiga pleton supaya lebih maksimal," ungkap Suhardi Syamsi, Senin (16/9/2019).
Tugas Satpol PP nantinya, lanjut Suhardi Syamsi, tentunya memastikan bahwa teman-teman para seniman bisa bekerja dan melukis lebih fokus dan maksimal.
"Sehingga mereka (pelukis) tidak was-was akan terganggu oleh pihak-pihak lain yang kurang bertanggung jawab. Nah itu memang mulai besok (Selasa), insya Allah nanti kami tempatkan," papar Suhardi Syamsi.
Suhardi Syamsi menyatakan, walaupun sebenarnya dari awal sudah menempatkan personel namun sifatnya tidak menginap, karena tidak ada tempat.
Sehingga, terus Suhardi Syamsi, personel Satpol PP yang berjaga hanya per satu jam sekali, keliling dari petugas ketertiban umum (tibum) malam yang berjumlah satu peleton 30 orang.
"Itu yang ke sana (underpass Unila) sebenarnya malam itu, tapi karena kami akan mem-backup acara jalan sehat, maka agak terpecah konsentrasinya," terang Suhardi Syamsi.
Suhardi Syamsi berharap, ke depan karena sifatnya sedikit lagi pekerjaan itu diharapkan bisa lebih lancar pengerjaannya.
Penempatan personel untuk pengamanan, lanjut Suhardi Syamsi, sudah dikoordinasikan dengan Kadis Pariwisata Bandar Lampung.
"Kadis pariwisata sudah rapat kecil dengan Asisten II Pola Pardede dan sudah diputuskan, mulai besok (Selasa), sesuai perintah wali kota sudah mulai kerja kembali," tandas Suhardi Syamsi.
Pengerjaan mural di underpass Universitas Lampung (Unila) yang sempat terhenti akibat insiden penyerangan kepada para pelukis akan dilanjutkan kembali pada Selasa (17/9/2019).
Kepastian tersebut diungkapkan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, saat diwawancara Senin (16/9/2019).
"Ya, untuk kelanjutan pengerjaan kegiatan mural (underpass Unila) rencananya besok," ungkap Herman HN kepada awak media.
Menurut Herman HN, untuk pengamanan nanti akan diperbantukan dengan menurunkan anggota Satpol PP Kota Bandar Lampung.
"Ya siang dan malam nanti dikawal oleh anggota Satpol PP supaya aman dalam pelaksanaan pengerjaan pelukisan," jamin Herman HN.
Herman HN juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar dapat saling menjaga supaya Kota Bandar Lampung lebih baik ke depannya.
"Saya minta kepada masyarakat Bandar Lampung, ayo lah kita menjaga semua lah, ini bagaimana Bandar Lampung lebih bagus," tutur Herman HN.
"Kalau Bandar Lampung bagus, berarti provinsi Lampung bagus, sehingga dijaga bersama dan jangan diserang-serang seperti itu."
"Kalau diserang seperti itu kan gak bagus, ini kan sudah ada yang ditahan, yang rugi siapa?" terus Herman HN.
"Ini kan punya rakyat Bandar Lampung hasil karya dari pada pelukis-pelukis Bandar Lampung, kok diserang?! Nah ini kan gak benar," tegas Herman HN.
Herman HN pun memastikan, pihaknya tetap akan melanjutkan proses hukum penyerangan terhadap para pelukis mural tersebut.
"Kemarin sudah lapor ke polres, saya bilang ke Polda (Lampung) juga, kalau tidak dilanjut maka laporkan ke Kapolri. Negara ini, jangan main-main," tandas Herman HN.
Sebelumnya, diserang oleh orang tak dikenal, belasan seniman mural yang melukis underpass Unila ngadu ke Polsek Kedaton, Minggu 15 September 2019.
Pengaduan ini bermula dari seniman mural yang tengah bekerja melukis Underpass Unila, namun tak disangka diserang oleh puluhan orang tak dikenal.
Kiki koordinator teknis yang tengah dilokasi mengatakan penyerangan ini bermula dari gesekan seorang pengemudi roda empat yang berusaha menerobos jalan yang tengah ditutup guna melukis dinding Underpas.
"Jadi awalnya itu sekitar pukul 3 dini hari, saya lagi nyeket gambar, tiba-tiba dari arah Rajabasa turun mobil Daihatsu Xenia warna silver bernopol BE 2468 CN," kata Kiki saat ditemui di Polsek Kedaton, Minggu 15 September 2019.
Lanjut Kiki, karena lokasi tidak memungkinkan lewat serta masih banyak kaleng cat dijalan maka mobil tersebut dihentikan.
"Saya bilang, gak bisa lewat, tapi pengendara ngeyel mau nerobos," tuturnya.
Alhasil beberapa keleng cat ditabrak, dan saat itulah terjadi gesekan dan pengemudi turun melakukan penyerangan.
"Di dalam ada cewek satu, dan tiga orang pria turun, nyerang, kami ya kurang dari 20 orang, bersitegang," paparnya.
Namun tak disangka, dari belakang mobil puluhan orang tak dikenal datang dan ikut melakukan penyerangan.
"Dari situ kami kalang kabut lari kocar kacir nyalametin diri, banyak yang kena sabet besi cor itu, yang parah Andrey karena ketinggal kena dibagian kepala berdarah," sebutnya.
Kiki menambahkan saat ini beberapa rekan yang sempat kabur berkumpul di Mapolsek Kedaton.
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Sabtu 14 September 2019, Persiapan Badak Lampung vs PSM Sore Nanti
• Raja Dangdut Rhoma Irama Goyang Bandar Lampung, Semarak Indosiar Masih Berlangsung Minggu Malam
"Ya kami buat laporan dulu di sini," katanya.
Andre menduga pelaku pengroyokan merupakan warga sekitar.
"Saya menduganya itu (warga sekitar)," tandas Kiki. (tribunlampung.co.id/eka ahmad sholichin)