Diganggu Preman Hingga Ditawari Rp 3 Miliar plus Apartemen, Lies Ogah Jual Rumahnya
Tidak semua orang tergiur menukar kenangan dengan materi. Bahkan duit miliaran tidak bisa menggantikan kenangan di rumah sederhana ini.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Wanita 64 tahun ini bercerita, sebelum adanya Apartemen Thamrin Executive Residence, lahan dekat rumahnya dahulu adalah tempat permukiman warga.
Bahkan, ada lapangan sepak bola yang biasa digunakan warga untuk berolahraga, bermain layangan, hingga bercengkerama dengan warga sekitar.
"Awalnya dua tiga rumah, lalu lama kelamaan menjadi 10 rumah lah dari pendatang, ada juga dari warga asli sini. Rumahnya pun tak berdempetan, tapi agak jauh dari satu rumah ke rumah lainnya," kata Lies.
Namun, kenyamanan warga untuk tinggal pun direnggut oleh para preman yang meminta rumah warga untuk dijual dan pindah dari rumahnya.
• Wanita Ditolak Rumah Sakit, Akhirnya Pulang ke Rumah dan Melahirkan di Bak Mandi
Hingga akhirnya hanya tertinggal Lies yang masih mempertahankan rumahnya, hingga kini.
Ditawari unit apartemen hingga uang Rp 3 miliar
Lies satu-satunya orang yang memilih untuk mempertahankan rumahnya. Sebab ia memiliki banyak history dari rumah peninggalan nenek moyangnya itu.
Setiap kenangan yang ia miliki sejak dirinya kecil pun ada di rumah reyot nan usang itu.
Ditinggalkan oleh tetangganya satu per satu tak membuat semangat Lies luntur untuk mempertahankan rumah itu.
Melihat para tetangganya mendapatkan hasil yang relative tinggi dari hasil menjual rumahnya, ia pun tak tergiur sedikit pun.
Malahan, ibu rumah tangga ini disebut-sebut pernah ditawarkan satu unit apartemen dan uang sebesar Rp 3 miiliar sebagai pengganti rumahnya yang akan dibeli oleh pihak pengelola.
Baginya, uang bukanlah segalanya. Sebab, ia sudah memiliki banyak uang dari usaha indekosnya yang ada di Kebon Pala dan Taman Mini.
Bahkan, ia mengaku juga memiliki rumah mewah di Bandung dan Tangerang.
"Iya benar (pernah ditawar Rp 3 miliar dan satu unit apartemen). Tapi saya tidak mau dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi dibeli. Mereka mah cuma mau kuasai tanah ini.
Ini tumpah darah saya di sini, saya lahir, sampai gede begini ada di rumah ini. Pokoknya rumah ini nyaman dan saya sayang dengan rumah ini," ujar Lies.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/rumah-lies.jpg)