Pengendara Mobil Ayla Dikejar-kejar Polisi, Melawan hingga Nyemplung di Parit dan Tewas Tertembak
Pengendara Mobil Ayla Dikejar-kejar Polisi, Melawan hingga Nyemplung di Parit dan Tewas Tertembak Kepalanya
Sahar tak mengetahui jika kerabatnya berubah jadi bandar narkoba yang ditangkap saat menjemput sabu berat 1.009,43 gram yang terisi dalam 11 kantong plastik dan dua kantong ekstasi jumlah 200 butir dan berat 83,18 gram di Samarinda.
Barang haram tersebut ingin dibawa Irwan ke Sangatta.
Sahar mengaku berkomunikasi dengan Irwan terakhir tiga hari sebelum ditangkap petugas tapi tak membahas narkoba.
"Hanya tanya-tanya kabar saja. Saya juga kaget sampai barang (narkoba) sebanyak itu," jelas Sahar.
Istri Irwan, Ike Siringge menyebut suaminya kerja serabutan.
Dirinya tidak mengetahui keterlibatan suaminya pada kasus peredaran narkoba.
"Saya tidak tahu narkoba," kata Ike.
Humas BNN Kaltim, Haryoto mengatakan Irwan adalah pemain baru dalam peredaran narkoba di Kaltim.
Pihaknya mengendus informasi ada penjemputan narkoba dari Samarinda menuju Sangatta menggunakan mobil Ayla merah KT 1971 RJ pada Jumat (20/9/2019) sore.
"Setelah kami mengantongi ciri kendaraan kami langsung intai dan buntuti hingga penangkapan," kata Haryoto.
Mobil Ayla merah yang dikendarai Irwan nyungsep ke parit setelah aksi kejar-kejaran bersama petugas.
Ada empat orang menumpangi mobil itu.
Di antaranya, Irwan (sopir), Ike, Mike dan pria yang disebut-sebut pacar Mike berhasil kabur.
Detik-detik bandar narkoba tewas tertembak kepalanya
Irwan alias Wawan Bin Daeng Tutu, bandar narkoba di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), tewas tertembak di bagian kepala saat diduga mencoba merebut senjata api milik petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim, Jumat (20/9/2019).