Tribun Bandar Lampung

Kepala Rutan Way Huwi Tegaskan Tak Ada Pungli: Petugas Ketahuan Pungli, Saya Mutasi!

Kepala Rutan Way Huwi Rony Kurnia memastikan petugas Rutan Way Huwi tidak memungut uang agar tahanan mendapatkan fasilitas tertentu di dalam rutan.

Grafis Tribunlampung.co.id/Dodi Kurniawan
Ilustrasi - Kepala Rutan Way Huwi Tegaskan Tak Ada Pungli: Petugas Ketahuan Pungli, Saya Mutasi! 

Jadi, tidak ada satu kamar isinya hanya empat orang dengan membayar Rp 25 juta. Isi kamar pun sama, tidak ada fasilitas-fasilitas seperti yang pernah mencuat di Lapas Sukamiskin. Tidak ada televisi, tidak ada kulkas, tidak ada AC.

Membeli air dan membayar untuk kebersihan, itu juga tidak ada. Saya tegaskan, itu gratis. Saya khawatir ada oknum-oknum yang memanfaatkan nama petugas untuk melakukan pungli.

Tribun: Soal makanan dan minuman bagi tahanan, seperti apa?

Rony: Kami memberi jatah makan tiga kali dalam sehari. Dengan jatah Rp 17 ribu per orang. Tapi kalau tahanan mau makan dan minum lebih dari jatah tiga kali sehari itu, ada koperasi. Tapi memang membeli. Itu pun harganya sudah sangat terjangkau.

Tribun: Tidak bisa kita pungkiri, dugaan pungli di rutan dan lapas (lembaga pemasyarakatan) selama ini sudah menjadi rahasia umum. Seperti apa solusi untuk menghapus dugaan-dugaan tersebut?

Rony: Selama ini, kami sudah menekankan bahwa kami harus bersih dan bebas dari tindakan korupsi. Kami sering melakukan razia terhadap para tahanan. Bahkan seminggu bisa 2-3 kali razia.

Hasil dari razia, memang beberapa kali kami temui ada ponsel di sel tahanan. Kami juga tidak tahu bagaimana bisa ponsel masuk ke sel. Ada banyak akal tahanan. Kapasitas Rutan Way Huwi idealnya hanya 700 orang. Tapi sekarang penghuninya sekitar 1.260 orang. Dari 1.000-an orang itu, akalnya juga 1.000.

Dari hasil penelusuran kami, ponsel bisa masuk lewat pembesuk tahanan. Ada yang menyelipkannya di makanan dan lain-lain. Kadang ada juga memang dari petugas. Misalnya, ada saudaranya yang menjadi tahanan.

Jadi, tahanan tidak boleh menggunakan ponsel di dalam tahanan. Karena kekhawatirannya, mereka menggunakan ponsel untuk transaksi narkoba, untuk penipuan.

Tribun: Bagaimana langkah pihak rutan apabila ada petugas yang ketahuan melakukan pelanggaran seperti itu?

Rony: Saya pastikan akan menindak tegas. Salah satu sanksinya adalah mutasi tempat kerja ke daerah-daerah. Saya sudah beberapa kali memindahkan petugas yang melakukan pelanggaran. Ada yang saya pindahkan ke Way Kanan, Metro, dan lainnya.

Pemindahan (mutasi) bisa ke Rupbasan (Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara) atau ke Bapas (Balai Pemasyarakatan untuk bimbingan bagi napi). Kami pisahkan dari tugas yang berhubungan langsung dengan tahanan.

Kalau ancaman sanksinya mutasi ke daerah seperti Krui, saya kira petugas tidak akan mau karena akan jauh dari keluarga, dan akhirnya petugas tidak akan melakukan pelanggaran.

Tribun: Anda memastikan tidak akan ada pungli. Bagaimana Anda dan jajaran menjamin itu, khususnya kepada publik?

Rony: Segera melapor kepada saya atau jajaran saya jika memang ada. Kami sudah menyediakan kotak pengaduan di ruangan besuk. Silakan kalau tahanan atau keluarga tahanan mau mengadu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved