Tribun Bandar Lampung
Kepala Rutan Way Huwi Tegaskan Tak Ada Pungli: Petugas Ketahuan Pungli, Saya Mutasi!
Kepala Rutan Way Huwi Rony Kurnia memastikan petugas Rutan Way Huwi tidak memungut uang agar tahanan mendapatkan fasilitas tertentu di dalam rutan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mencuatnya dugaan pungutan liar (pungli) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IA Bandar Lampung (Rutan Way Huwi) membuat kepala rutan setempat kembali angkat bicara.
Kepala Rutan Way Huwi Rony Kurnia memastikan petugas Rutan Way Huwi tidak memungut uang agar tahanan mendapatkan fasilitas tertentu di dalam rutan.
Kalaupun ada, kata Rony Kurnia, kepala rutan menyebut tindakan itu merupakan ulah oknum, termasuk oknum tahanan sendiri.
Rony Kurnia membeberkan hal tersebut saat berkunjung ke kantor Tribun Lampung bersama jajarannya, Sabtu (28/9) pagi.
Dalam kunjungan Rony dan jajaran ini, awak Tribun sekaligus melakukan wawancara khusus kepada Rony.
Berikut hasil wawancara khusus dengan Rony.
• Jenderal Bintang 2 Asal Lampung Ini Maju Pilwakot Bandar Lampung 2020, Terungkap Alasan Sebenarnya
• Ini Kata KPK Soal Dugaan Pungli di Rutan Way Huwi, Bandar Lampung: Rahasia Umum!
Tribun: Dari pihak Rutan Way Huwi, bagaimana kondisi sebenarnya terkait mencuatnya dugaan pungutan liar (pungli) berdasarkan pemberitaan Tribun?
Rony: Tidak ada tindakan pungli oleh petugas rutan kepada tahanan. Jika ada dan memang terbukti, saya akan tindak tegas. Kami juga selalu terbuka dengan saran dan masukan. Kalau ingin mengadu, silakan. Termasuk keluarga tahanan.
Terkadang memang ada oknum-oknum, tetapi itu bukan petugas, melainkan tahanan sendiri. Rutan itu tempatnya penjahat. Terkadang ada tahanan yang memaksa (meminta uang kepada) tahanan lain dengan mengatasnamakan petugas.
Tribun: Soal pungli terhadap pembesuk tahanan, dari hasil penelusuran Tribun, memang relatif sudah tidak ada. Namun, penelusuran Tribun mengindikasikan pungli masih ada, tetapi menyasar tahanan yang ingin keluar sel untuk bertemu keluarga yang membesuk. Bagaimana tanggapan Anda?
Rony: Saya katakan, itu tidak ada. Tapi ini masukan juga bagi kami untuk mengevaluasi. Itu berarti di kepala bloknya. Kami berterimakasih atas masukannya.
Tribun: Bagaimana dengan dugaan pungli terhadap tahanan agar bisa menggunakan ponsel di dalam sel. Hasil penelusuran Tribun, ada istilah "botol" untuk menyebut ponsel.
Rony: Saya kira itu tidak ada. Istilah-istilah seperti itu saya juga tidak tahu. Tahanan tidak boleh menggunakan ponsel di dalam sel. Sebagai solusi, kami sudah menyediakan wartel. Ada 10 bilik di wartel untuk tahanan menelepon. Tahanan bisa antre untuk menelepon.
Tribun: Bagaimana dengan dugaan tahanan bisa membayar dalam jumlah tertentu untuk menempati sel dengan jumlah tahanan terbatas, misalnya hanya empat orang dalam satu sel?
Rony: Membayar kamar, apalagi sampai Rp 25 juta untuk empat orang dalam satu kamar, itu benar-benar tidak ada. Sekarang setiap kamar yang besar, isirnya sekitar 20 orang dari idealnya 7-10 orang.