Tribun Bandar Lampung
Warga Bongkar Portal, PT KAI Nyatakan Tak Bertanggung Jawab Jika Terjadi Kecelakaan Kereta
Warga Bongkar Portal, PT KAI Nyatakan Tak Bertanggung Jawab Jika Terjadi Kecelakaan Kereta
Alasannya, warga mengandalkan akses jalan tersebut.
"Dari tahun 1960-an sudah ada jalan ini, yang dirugikan (saat jalan ditutup) ini bukan hanya warga (kelurahan) Surabaya dan Jagabaya saja, tapi semua," tegas Iwan.
Ucok, warga Kelurahan Surabaya menjelaskan, semenjak akses perlintasan kereta api ditutup, warga bingung akses jalan.
"Saya mewakili warga sini, kami bongkar, atas kesepakatan bersama warga, karena kami sudah bingung masak mau menyeberang harus muter," ucap Iwan di lokasi.
Menurut Iwan, dibongkarnya palang di perlintasan kereta api bisa menjadi solusi tepat.
"Kasian yang dagang, yang sekolah, harus muter, biasanya cuma lima menit jadinya sepuluh menit muter," tandas Iwan.
Iwan mengatakan, izin pembongkaran pihaknya sudah beberapa kali mengajukan ke PT KAI namun tak ada hasilnya.
"Jadi ini kehendak dua kelurahan sepakat ngebongkar jadi silahkan karena masyarakat yang minta," tegas Iwan.
Iwan menyatakan, meski pembatas jalan dibuka namun pihaknya memberi pengaman berupa portal.
• Bank Indonesia Nobatkan Perpustakaan Teknokrat sebagai BI Corner Terbaik
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Minggu 29 September 2019 - Vanessa Angel Pakai Jasa Driver Ojol
"Jadi kesepakatan, jam sembilan malam ke atas portal kami tutup. Jadi bukan hanya kami buka gitu saja, semua ini swadaya masyarakat," tutur Iwan.
Iwan berharap setelah dibongkar PT KAI tidak menutup kembali perlintasan yang menghubungkan kelurahan Jagabaya dan Surabaya ini.
"Semoga bisa memperlancar aktivitas warga terutama anak sekolah," jelas Iwan. (tribunlampung.co.id/hanif mustafa/sulis setia markhamah)