Mahasiswa FISIP Unila Meninggal

BREAKING NEWS - Polisi Ungkap Peran 17 Tersangka Kasus Mahasiswa FISIP Unila Meninggal Saat Diksar

Sebanyak 17 mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus mahasiswa FISIP Unila meninggal memiliki peran berbeda.

Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan
Suasana rumah duka Aga Trias Tahta di Dusun Wonokarto RT 01/RW 08, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Senin 30 September 2019. Polisi Ungkap Peran 17 Tersangka yang Akibatkan Mahasiswa FISIP Unila Meninggal. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Sebanyak 17 mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus mahasiswa FISIP Unila meninggal memiliki peran berbeda.

Kapolres Pesawaran, AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengungkapkan, para tersangka memiliki peran berbeda hingga membuat mahasiswa FISIP Universitas Lampung, Aga Trias Tahta (19) meninggal dunia pada Minggu (29/9/2019).

Aga Trias Tahta meninggal saat mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) UKM Cakrawala.

"Masing-masing tersangka punya peran berbeda. Ada yang melakukan pengeroyokan, ada kelalaian juga," kata Popon Ardianto Sunggoro, Selasa, 8 Oktober 2019, malam.

Menurut Popon, pihaknya belum menentukan apakah akan menahan para tersangka atau tidak.

"Nanti, (penahanan) masih akan dibahas lagi dengan kasatreskrim," ungkap Popon.

Polres Pesawaran akhirnya menetapkan 17 mahasiswa FISIP Unila sebagai tersangka kasus kematian Aga Trias Tahta.

Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengungkapkan, pihaknya telah melakukan gelar perkara pada Selasa 8 Oktober 2019 siang.

Mahasiswa FISIP Unila Tewas Saat Diksar, Dekanat FISIP Unila Menyatakan Bertanggung Jawab

Beberapa panitia diksar telah diperiksa sebagai saksi.

"Jadi malam tadi, sekira pukul 19.00 WIB, kami sudah melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka dan kami sudah menetapkan tersangka sejumlah 17 orang panitia diksar," kata Popon Ardianto Sunggoro.

Popon memastikan, dari 17 tersangka yang sudah ditetapkan tersebut, tak ada keterlibatan alumni UKM Cakrawala.

"Dapat saya jelaskan, ternyata setelah kami dalami, dari tadi (Selasa) siang, (keterlibatan) alumni itu tidak ada. Tetapi, ada senior yang masih berstatus sebagai mahasiswa," jelas Popon.

Disiram Saat Pingsan

Dilansir Kompas.com, mahasiswa Sosiologi FISIP Unila, Aga Tria Tahta meninggal, saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) UKM pencinta alam Cakrawala di Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Minggu (29/9/2019) pagi.

Dua hari sebelum meninggal, Aga sempat pingsan, saat ikut diksar yang dilaksanakan selama empat hari.

Oleh panitia, Aga disiram air agar sadar.

Lalu, mereka naik ke lokasi diksar dengan motor dan bermalam di Desa Cikoak, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.

Sekitar pukul 10.00 WIB, Aga kembali pingsan.

Ia kemudian dibawa ke RS Bumi Waras oleh panitia diksar.

Sekitar pukul 14.00 WIB, panitia menghubungi keluarga dan mengabarkan Aga meninggal.

Jenazah diantar ke rumah duka sekitar pukul 18.30 WIB.

Pihak keluarga mengatakan, Aga sempat izin mengikuti demo selama dua hari di gedung DPRD Provinsi Lampung.

Setelah demo, Aga kemudian berencana mengikuti kegiatan diksar.

Namun, keluarga tidak memberikan surat izin.

Diksar tersebut diikuti 13 mahasiswa, 12 peserta adalah angkatan 2019 dan 1 orang peserta angkatan 2018.

Dipukuli senior, panitia sebut diksar sesuai standar

Nita (23), kakak Aldi mengatakan, dia dihubungi pemilik indekos yang mengabarkan kondisi adiknya tidak sehat.

Saat disambangi, Nita kaget melihat tubuh adiknya lecet dan bagian pipi lebam hingga sulit bicara.

Kepada kakaknya, Aaldi bercerita ia mendapatkan perlakuan kasar saat ikut diksar.

Hal senada juga diceritakan Jumiati (43), ibu Frans.

Frans sempat pingsan saat dibawa ke RS Bintang Amin sekitar pukul 12.00 WIB.

Kepadanya, Frans menceritakan selama diksar berlangsung, dia mendapat perlakuan kasar dari senior UKM Cakrawala.

“Katanya, dia (Frans) dipukul, disabet. Selama lima hari juga hanya makan nasi putih. Jadi, perutnya sakit,” kata Jumiati.

Dari kanan ke kiri: Denny Muhtadin (53), Gani Dewantara (27), dan Amin Abdulrahman saat memberikan keterangan pers. Mahasiswa FISIP Unila Tewas Saat Diksar Pencinta Alam, Terungkap Pesan Terakhir Sang Ayah.
Dari kanan ke kiri: Denny Muhtadin (53), Gani Dewantara (27), dan Amin Abdulrahman saat memberikan keterangan pers. Mahasiswa FISIP Unila Tewas Saat Diksar Pencinta Alam, Terungkap Pesan Terakhir Sang Ayah. (Tribunlampung.co.id/Didik)

Alumnus UKM Cakrawala, Perdiansyah mewakili panitia pelaksana mengatakan pelaksanaan diksar sudah dilakukan sesuai SOP, termasuk saat melakukan penanganan medis.

Ia menjelaskan, Aga sempat pingsan dua kali pada Kamis (26/9/2019) dan Minggu (29/9/2019).

Perdiansyah menyebut Aga kelelahan.

“Saat jatuh yang pertama sudah ada upaya penanganan medis dari panitia. Kemudian, saat persiapan pelantikan pada Minggu pagi, korban jatuh lagi dan oleh panitia dievakuasi ke pemukiman warga. Setelah itu dibawa ke rumah sakit,” kata Perdianysah, Senin (30/9/2019).

Sementara itu, pengurus UKM Cakrawala, Shyntia Claudia mengatakan, pelaksanaan diksar tersebut sudah sesuai standar yang telah ditentukan sebelumnya.

Diksar tersebut mencakup pelatihan mental dan fisik.

“Kegiatan fisik seperti push up. Kegiatan ini sudah sesuai standar diksar pecinta alam lainnya, tujuannya agar bisa menghadapi dan beradaptasi terhadap kondisi alam,” katanya.

Dekanat Menyatakan Bertanggung Jawab

Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus mahasiswa FISIP Unila tewas saat diksar pada Minggu (29/9/2019).

Korban bernama Aga Trias Tahta (19).

Mahasiswa Jurusan Sosiologi tersebut tewas saat diksar UKM Cakrawala.

Dalam pernyataan yang ditandatangani Dekan FISIP Unila Syarif Makhya, ada enam poin yang disampaikan mengenai kasus tewasnya Aga saat mengikuti diksar UKM Cakrawala di Desa Cikoak, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Minggu (29/9/2019).

Pertama, pihak dekanat beserta seluruh civitas akademika turut prihatin dan berduka cita sedalam-dalamnya atas peristiwa mengejutkan tersebut.

Kedua, dekanat membenarkan, Aga Trias Tahta yang merupakan mahasiswa Jurusan Sosiologi angkatan 2019 dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis pada Minggu (29/9/2019), saat mengikuti diksar UKM Cakrawala.

Poin ketiga, atas nama lembaga FISIP Unila, dekanat menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga almarhum Aga, dan menyatakan bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa itu.

Kemudian pada poin keempat, dekanat memastikan penyelidikan yang saat ini sedang dilakukan secara komprehensif sesuai fakta tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Untuk itu, dekanat meminta para pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan.

Poin kelima, dekanat juga memastikan bahwa hasil penyelidikan dan pengkajian terdapat unsur-unsur pelanggaran aturan kemahasiswaan, maka akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Lalu pada poin keenam, dekanat akan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang lagi kejadian serupa.

Mahasiswa FISIP Unila Meninggal, Viral Surat Curhat Sedih Ibu Almarhum, Ditulis Jelang Makamkan Anak

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa Jurusan Sosiologi Fisip Unila bernama Aga Trias Tahta meninggal dunia saat mengikuti diksar UKM pencinta alam Cakrawala pada Minggu (29/9/2019).

Aga diketahui sempat pingsan saat mengikuti diksar.

Dalam berita terbaru kasus mahasiswa FISIP Unila meninggal, polisi telah menetapkan 17 mahasiswa sebagai tersangka dalam kasus tersebut. (tribunlampung.co.id/robertus didik budiawan)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved