Geger Jasad Remaja Ditemukan Dalam Gubuk di Tengah Kebun di Pringsewu Lampung

Ringkasan Berita:

• Warga Pekon Gadingrejo, Pringsewu digemparkan penemuan jasad remaja F (16) di gubuk area perkebunan pada Kamis (30/10/2025).
• Polsek Gadingrejo menyebut tidak ditemukan tanda kekerasan, namun penyelidikan tetap dilakukan.
• Dari lokasi diamankan tali tambang dan pakaian korban.
• Keluarga menolak autopsi dan telah memakamkan korban di TPU setempat.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pringsewu - Warga Pekon Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu digemparkan dengan penemuan jasad seorang remaja di sebuah gubuk di tengah area perkebunan.

Penemuan jasad remaja tersebut terjadi pada Kamis (30/10/2025).

Korban diketahui berinisial F (16), warga setempat yang belum lama menyelesaikan pendidikan di satu pondok pesantren di pulau Jawa.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 10.00 WIB oleh seorang warga yang melintas setelah mencari rumput. 

Saat melintas, warga itu mencium bau menyengat dari arah gubuk dan setelah diperiksa ditemukan jasad seseorang di dalamnya.

Ketika ditemukan, kondisi jasad sudah sulit dikenali. Namun setelah dicek bersama aparat pekon, diketahui korban adalah F atau biasa disapa Krucil.

Petugas Polsek Gadingrejo yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jasad korban. 

Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Kapolsek Gadingrejo Iptu Sugianto membenarkan peristiwa tersebut.

“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya unsur pidana. Meski demikian, penyelidikan tetap kami lakukan untuk memastikan latar belakang kejadian ini,” kata Iptu Sugianto, Kamis (30/10/2025).

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa tali tambang, pakaian, dan sepasang sandal yang diduga milik korban.

Sementara itu, orang tua korban tak menyangka jika anak mereka meninggal dengan cara tragis. 

Ia menuturkan, beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat menyinggung pertanyaan tentang tindakan mengakhiri hidup.

Namun keluarga sama sekali tidak menduga hal itu sebagai pertanda.

“Terakhir kami berkomunikasi hari Selasa pagi. Setelah itu tidak ada kabar dan tidak pulang ke rumah."

"Kami kira hanya sedang bermain, ternyata kami tidak menyangka akan menemukannya dalam keadaan seperti ini,” ujar orang tua korban.

Pihak keluarga menyatakan telah mengikhlaskan kepergian korban dan menolak dilakukan autopsi.

Jasad korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di TPU setempat.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indrajaya)