Jenderal Purn Ancam Kepala Dinas yang Suruh Massa Demo: Coba Kau Cari-cari Masalah, Aku Cari Kalian

Jenderal Purn Ancam Kepala Dinas yang Suruh Massa Demo: Coba Kau Cari-cari Masalah, Aku Cari Kalian

Jenderal Purn Ancam Kepala Dinas yang Suruh Massa Demo: Coba Kau Cari-cari Masalah, Aku Cari Kalian 

Jenderal Purn Ancam Kepala Dinas yang Suruh Massa Demo: Coba Kau Cari-cari Masalah, Aku Cari Kalian

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jenderal purnawirawan TNI yang kini menjabat Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengancam para kepala dinas di lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. 

Ancaman Edy ini dikarenakan maraknya aksi demo di kantor Pemprov Sumut. 

Menurut Edy, massa yang demo itu adalah orang-orang suruhan kepala dinas yang gagal tes assesment. 

Edy mengaku mengantongi identitas para kepala dinas yang menyuruh orang demo. 

Ia pun meminta para kepala dinas itu untuk menghentikan segera aksi unjuk rasa yang sering terjadi di kantor Pemprov Sumut. 

Jika tidak, Edy mengancam akan membeberkan identitas para kepala dinas tersebut. 

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku ada kepala dinas yang membayar sekelompok pengunjuk rasa setelah dinyatakan gagal tes assement.

"Ada kepala dinas tak lulus tes, malah menyuruh orang demo. Kalau takut ikut tes, duduk saja di rumah," katanya, sewaktu menghadiri acara silaturahmi dengan ratusan ASN, di Aula Raja Inal Siregar, lantai dua, kantor gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Kamis (10/10/2019).

Debat Panas Gubernur Edy Rahmayadi dengan Demonstran, Berani Potong Omongan Sang Jenderal

Edy mengancam akan membuka identitas para pejabat teras yang dinyatakan tidak lulus tes ke publik jika demonstrasi terus berlangsung.

"Nanti saya umumkan nilai kau (kepala dinas), biar tahu keluarga kau. Dan saya masukkan koran dan TV. Bagaimana nilai 40 mau saya tandatangani untuk jadi kepala dinas?" ucapnya.

Orang nomor satu di Pemprov Sumut ini meminta kepada seluruh kepala dinas untuk dapat menunjukkan kehebatan dalam memimpin.

"Saya tidak main-main ini, kau tunjukkan kau hebat. Saya butuh orang hebat," katanya.

Ternyata ancaman Edy tidak berhenti disitu. Ia mengaku siap membongkar kesalahan kepala dinas yang mencari masalah dengannya.

"Coba kau cari-cari masalah. Kalau aku cari kalian (kepala dinas) selesai semua ini aku buat," jelasnya.

Pimpinan Rentenir

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengibaratkan dirinya saat ini dikelilingi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov bermental tengkulak.

Sebab, saban hari selalu didemo berbagai kalangan masyarakat, mulai dari mahasiswa dan lembaga kemasyarakatan, Kamis (10/10/2019).

Bahkan, ia menyebut dirinya sebagai pimpinan tengkulak, karena kantor gubernur diisi oleh ASN yang bekerja sebagai rentenir yang mudah menerima dan suka memberikan uang dengan begitu saja.

"Saya ingin menjadi gubernur untuk perubahan. Saya mau orang bangga dengan Kantor gubernur ini, malah dicibirkan. Ini tempat tengkulak-tengkulak makanya didemo tiap hari. Di dalamnya begini semua penghuninya. Jadinya saya pimpinan tengkulak," ucapnya.

Selanjutnya, Edy meminta kepada seluruh ASN dapat menjalankan tugas dengan benar.

Kemudian jangan sekali-kali mencoba untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan negara (korupsi).

Sebagai manusia biasa, Edy mengatakan pasti akan mudah tergoda dengan apapun.

Akan tetapi, ia meminta kepada seluruh jajaran menerapkan kejujuran dalam bekerja, agar tidak mudah terpancing untuk melakukan korupsi.

"Jangan asyik pungli aja kalian! Tidak takut masuk neraka. Apa kalian senang aku koruspi?"

"Aku manusia biasa ini, kalian doakan. Makanya kau ingatkan saya, saya mengapdi benar-benar kepada Sumut," ujarnya.

Sebut ASN Seperti Anak TK

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi marah terhadap para aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. 

Kemarahan Edy memuncak saat para ASN sibuk ngobrol sendiri ketika dirinya memberi arahan. 

Peristiwa ini terjadi saat acara silaturahmi dengan para Aparatur Sipil Negara (ASN), di Aula Raja Inal Siregar, lantai dua, kantor gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Rabu (9/10/2019).

Edy kesal karena ruangan menjadi berisik. 

Ia pun menegur para ASN tersebut.

Seluruh ASN lingkungan kantor gubernur dikumpulkan untuk mendengarkan arahan dari Edy Rahmayadi.

Diharapkan ke depan, agar dapat meningkatkan kinerja.

Sebelum Edy Rahmayadi masuk ke aula, ratusan ASN sudah menunggunya di lantai dua tersebut.

Sekitar pukul 14.30 WIB, Edy Rahmayadi tiba di lokasi dengan disusul oleh Wakilnya Musa Rajekshah.

Sesaat di dalam ruangan, Edy Rahmayadi terkejut melihat para ASN masih ada yang berdiri dan tidak duduk pada tempatnya.

Edy meminta kepada ASN yang berdiri di belakang untuk duduk di depannya.

Ia juga meminta kepada ASN segera mengangkat kursi untuk pindah ke depan panggung.

"Angkat kursi aja kalian lama kali," katanya.

Kemudian, karena di dalam aula terlalu berisik, Edy meminta kepada seluruh ASN untuk mengangkat tangan dan kemudian menutup mulut.

"Angkat tangannya, tutup mulutnya.

Macam anak TK aja kalian.

Semuanya ke depan, jangan ada yang berdiri di belakang gitu," ujarnya.

Mantan Pangkostrad ini mengatakan, bahwa pertemuan ini diadakan untuk melihat para wajah para ASN yang berada di lingkungan Pemprov Sumut.

"Saya kepingin lihat wajah kalian, sehingga bisa tau wajah kalian," ujarnya.

PEMPROV SUMUT TAK TERIMA CPNS PADA TAHUN INI

Edy meminta kepada seluruh jajaran agar dapat meningkatkan kinerja dan jangan hanya malas-malasan.

Dengan meningkatkan kinerja, pastinya akan dapat menghemat pengeluaran anggaran pemerintah.

Edy mengaku, saat ini jumlah pengawas negeri sipil yang bekerja di lingkungan Pemprov Sumut sudah membeludak (terlalu banyak).

Untuk itu, dirinya sempat bertanya kepada Sekretaris Daerah (Sekda) tahun ini ditiadakan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

"Saya sudah nanya kepada ibu sekda, tahun ini bisa tidak, tidak menerima CPNS untuk Sumut.

Kalau kita masih menerima terus pengeluaran akan mubazir," kata Edy.

Edy mencontohkan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara yang sudah terlalu banyak pegawai.

Akibat dari banyaknya pegawai, ia sempat berkunjung ke kantor itu dan melihat tidak ada tempat duduk lagi bagi tamu.

"Mana Harianto Butarbutar (Kepala Dinas Tenaga Kerja) tempat kau aja tidak ada duduk lagi, gimana mau ditambah lagi pegawai," katanya.

Sebab, karena terlalu banyaknya pegawai, pemerintah menganggarkan Rp 1.2 triliun untuk menggaji seluruh ASN.

Apabila uang sebanyak itu dapat digunakan untuk pembangunan, pastinya berapa jembatan yang bisa dibangun.

"1,2 t untuk mengaji kalian, kalau lima bulan tidak kita gaji sudah berapa dan berapa jadi jembatan itu. 240 kilometer jalan bisa jadi," ucapnya.

Orang nomor satu di Pemprov Sumut ini juga sempat menlontarkan lelucon kepada para tamu undangan yang hadir.

Ia mengatakan, jikalau seluruh pegawai ditidurkan di jalan untuk menggantikan uang pembangunan.

Edy melihat para ASN saat ini tidak benar dalam menjalankan tugas, sehingga pembangunan tersendat.

"Bila perlu kalian ditidurkan di jalan. Karena mubazir uang itu.

Tetapi kalau kalian benar-benar bekerja berapa kali lipat kita mendapatkan hasil. Ini yang begitu mudah dibuang-buang begitu," ujarnya.

Setelah itu, dirinya meminta kepada seluruh ASN agar bekerja dengan kejujuran. Sebab, dirinya melihat sampai dengan detik ini sudah sulit sekali orang bekerja dengan kejujuran.

"Kejujuran adalah segala-galanya, ayo kita jujur sama-sama. Dengarkan kemari, saya minta kepala dinas bertanggungjawab semuanya," kata dia.

Baginya, masa lalu pemerintah Sumut tidak perlu dibawa-bawa sampai dengan saat ini.

Sekarang ini, dirinya meminta kepada seluruh jajaran untuk fokus bekerja dan mulai membangun Sumut Bermartabat.

"Masa lalu, adalah evaluasi ke depan kita, saya tidak mau menjadikan masa lalu ini pelajaran," katanya.

(Tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Edy Rahmayadi: Ada Kadis Tak Lulus Tes Malah Suruh Orang Demo" 

PNS Sibuk Ngobrol saat Gubernur Beri Arahan, Edy Marah: Macam Anak TK Aja Kalian

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved