Berita Terkini Nasional

Imam Gujali Mengamuk Gara-gara Dimarahi Tak Ikut Tahlilan, Aniaya Ibu sampai Tewas

Bahkan Imam Ghozali tega menganiaya ibunya Susiyanti (62) yang menegurnya karena tidak ikut tahlilan mendiang ayah.

TribunJatim.com/Imam Nawawi
DIINTEROGASI - Imam Gujali, dimintai keterangan penyidik Polsek Jenggawah, Jember Jawa Timur, Rabu (5/11/2025) Pria ini tega membunuh ibunya di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah, Jembar. 

Ringkasan Berita:
  • Imam Gujali pria 37 tahun asal Jember tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
  • Peristiwa tragis tersebut terjadi di kediaman Imam di Dusun Kertonegoro Selatan, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Jember.
  • Pemicu Imam bunuh ibu kandung karena emsoi dimarahi tak ikut tahlilan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa TimurImam Gujali, pria usia 37 tahun asal Jember, Jawa Timur ini mengamuk gara-gara dimarahi tidak ikut tahlilan.

Bahkan Imam Gujali tega menganiaya ibunya Susiyanti (62) yang menegurnya karena tidak ikut tahlilan mendiang ayah.

Tak cuma dianiaya, Imam Gujali ternyata sampai membunuh sang ibu kandung.

Peristiwa tragis yang terjadi di Kabupaten Jember ini tepatnya di Dusun Kertonegoro Selatan, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Selasa (4/11/2025) malam.

Kapolsek Jenggawah AKP Eko Basuki Teguh menceritakan insiden anak bunuh ibu kandung tersebut terjadi pada pukul 19.30 WIB.

Padahan saat itu si ibu Susiyanti sedang mengantar makanan untuk anak yang dibunuhnya itu.

"Korban bermaksud mengirim makanan kepada pelaku, yang mana pelaku adalah anak kandung korban yang tinggal bersebelahan rumah," ujar AKP Eko Basuki Teguh, dikutip dari TribunJatim.com.

Ia menuturkan, setelah mengantarkan makanan, korban menanyakan kepada anaknya mengapa tidak mengikuti tahlilan yang digelar di rumah korban.

"Tapi pelaku diam saja," ungkap Eko.

Tahlilan merupakan tradisi baca doa bersama untuk mendoakan orang yang telah meninggal.

Waktu tahlilan biasanya dilakukan pada hari ke-1 hingga ke-7 setelah keluarga meninggal dunia.

Korban pun memarahi pelaku yang tak menjawab, padahal prosesi tahlilan tersebut adalah peringatan kematian ayah pelaku.

Pelaku yang tak terima dimarahi pun langsung mengamuk dan memukul korban dengan tangan kosong.

"Akhirnya korban memarahi pelaku. Pelaku tidak terima dan tiba-tiba mengamuk dan memukul korban dengan tangan kosong," lanjut Eko.

Pelaku juga mengambil alat besi untuk vulkanisir ban dan langsung memukulkannya ke kepala korban.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved