Disangka Baju Kotor Ternyata Bahan Bom, Nenek di Lampung Kaget Rumahnya Tiba-tiba Dikepung Polisi

Seorang nenek kaget saat sejumlah polisi mengepung rumahnya di Bandar Lampung, Selasa (15/10/2019).

tribunlampung.co.id/ikhsan dwi nur satrio
Anggota Densus 88 Antiteror membungkus barang bukti berupa ponsel rakitan, saat menggeledah rumah di Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, Selasa, 15 Oktober 2019. Disangka Baju Kotor Ternyata Bahan Bom, Nenek di Lampung Kaget Rumahnya Tiba-tiba Dikepung Polisi. 

"Saya itu gak tahu apa-apa," ungkap Nurhasanah, sembari sesekali menangis lantaran masih syok dengan hal yang telah dialaminya.

Nurhasanah mengaku, barang yang diamankan oleh Tim Densus 88 Antiteror merupakan barang milik teman cucu tirinya, MRM alias R, yang ditaruh pada tiga hari lalu.

"Saya kira laundry, karena memang dia (R) sering bawa laundry, ditaruh di lemari kamar depan, datang hari Jumat lalu," terang Nurhasanah.

Nurhasanah pun tak menaruh curiga.

Lantaran, rumah yang ditempatinya merupakan peninggalan almarhum suaminya yang tak lain adalah kakek dari R.

"Kan ini rumah keluarga, jadi kalau dia istirahat ya ke sini," ucap Nurhasanah.

Nurhasanah tak kuasa menahan tangisnya, ketika awak media melanjutkan untuk mewawancarainya.

Pihak keluarga pun meminta kepada awak media untuk berhenti mewawancarai Nurhasanah.

Temukan Bahan Peledak, Sulfur 1,5 Kilogram

Dalam penggeledahan di rumah di Jalan Gunung Dempo Nomor 204, Tim Densus 88 Antiteror menemukan butiran supernova sebagai bahan peledak.

Rumah tersebut adalah kediaman nenek dari MRM alias R, yang diamankan oleh Densus 88 di Bandar Lampung, Senin, 14 Oktober.

Densus 88 mengamankan 4 orang di Bandar Lampung pada Selasa, 14 Oktober 2019.

Seorang anggota Tim Densus 88 Antiteror, yang diwawancarai awak media, Selasa, 15 Oktober 2019, mengatakan, di dalam rumah, pihaknya menemukan bahan yang diduga sebagai bahan peledak.

Babinsa Perumnas Way Halim Monitoring Penggeledahan Rumah Halimi Musa
Babinsa Perumnas Way Halim Monitoring Penggeledahan Rumah. (Ist)

"Masih dugaan, ada sulfur 1,5 kilogram, bubuk warna putih sebanyak 2 kilogram, lalu butiran supernova untuk bahan mercon," terang anggota Densus 88 tersebut.

Tak hanya itu, katanya, mereka juga menemukan lampu LED yang diduga akan digunakan sebagai detonator.

"Ada handphone (ponsel) yang dirakit untuk switching, detailnya saya kurang paham, kurang lebih seperti itu," jelas anggota Densus 88 tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved