Komunitas Mey_Peduli Rutin Bagikan 1.200 Nasi Kotak Setiap Jumat

Bergerak di kegiatan sosial menjadi misi terbentuknya Komunitas Mey_Peduli.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Mey_Peduli
Komunitas Mey_Peduli 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bergerak di kegiatan sosial menjadi misi terbentuknya Komunitas Mey_Peduli.

Misi itu diwujudkan dalam kegiatan berbagi nasi di panti asuhan setiap hari jumat.

Founder Komunitas Mey_Peduli Meriska Saputri mengatakan, kegiatan berbagi nasi dilakukan di panti asuhan yang ada di Bandar Lampung, Pesawaran, dan Metro.

Ada 1.200 nasi kotak yang dibagikan dalam kegiatan itu.

Selain berbagi nasi ke Panti Asuhan, komunitas ini juga membagikan nasi ke orang yang menunggui pasien di kelas 3 RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dan RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo.

Jika nasi bisa bertahan hingga malam, satu orang bisa dapat hingga 2 nasi kotak.

Nasi pun dibagikan ke panti jompo.

Hanya saja pembagian nasi hanya dilakukan setiap satu bulan sekali, karena lokasi yang cukup jauh.

Di panti jompo ini komunitas juga terkadang memberikan sembako.

Nasi itu merupakan donasi dari berbagai rumah makan.

Seperti Ikan Bakar Gembul, Ayam Bakar Gembul, Minang Indah, Pinang Balirik, dan masih banyak yang lainnya.

Cara rumah makan donasi, dengan berjualan sambil bersedekah.

"Jadi saat jualan, mereka menanyakan ke pelanggan yang datang apakah mau bersedekah. Kalau mau, pelanggan cukup memberikan uang lalu mereka yang membuatkan nasi. Setelah itu nasi kami ambil," ujar wanita yang akrab disapa Mey itu.

Nasi tersebut langsung dibuat dan diambil komunitas di hari jumat.

Tujuannya supaya nasi tetap hangat dan lauk tetap segar saat dibagikan.

Bahkan Mey dan anggota komunitas sering membantu membungkus dan merapikan kotak nasi.

Selain rumah makan donasi juga berasal dari perorangan, dan kafe.

Donasi itu bukan hanya ada dalam bentuk nasi, tapi juga dalam bentuk uang.

Khusus untuk donasi uang, Mey tidak menyerahkan langsung saat pembagian nasi.

Tapi Mey akan menanyakan ke ibu panti asuhan apa yang sedang dibutuhkan panti asuhan saat ini.

Setelah tahu apa yang dibutuhkan, 2 hari kemudian Mey baru serahkan uangnya.

Jika panti asuhan sedang membutuhkan sembako, Mey akan berikan sembako.

Bukan hanya berbagi nasi, komunitas ini juga memiliki kegiatan bedah rumah yang sukses di lakukan Sukadamai Natar bulan Mei 2019 dan Bagelan Pringsewu bulan Agustus 2019.

Di Sukadamai Natar, dana bedah rumah dibantu seorang Kiyai Pengurus Ponpes Sabilul Musthofa.

Warga disekitar sana juga banyak membantu.

Sedangkan di Bagelan Natar dana berasal dari open donasi.

Komunitas ini juga sering melakukan pendampingan rumah sakit untuk pasien dengan berbagai penyakit.

Pendampingan dilakukan dengan membantu mengurus jaminan kesehatan, membantu kebutuhan di rumah sakit, dan membantu transportasi.

Dirikan Rumah Belajar

Sejak Oktober 2018, Komunitas Mey_Peduli mendirikan rumah belajar yang berlokasi di Kebon Sayur Panjang.

Sebelum menjadi rumah belajar, ini merupakan rumah yang sengaja dikontrakan untuk tempat tinggal seseorang dengan keterbelakangan mental.

Dikarenakan rumah ini cukup luas, maka rumah ini juga dijadikan rumah belajar.

Di rumah belajar, Mahasiswa Piaud UIN Raden Intan Lampung mengajar anak-anak usia 2-6 tahun.

Adapun yang diajarkan yakni baca, tulis, berhitung, dan pengenalan agama.

Anak-anak itu belajar gratis. Bahkan alat belajar seperti buku dan tas sekolah juga diberikan gratis.

Sampai sekarang anak-anak belajar dengan senang dan antusias.

Bahkan antusias itu membuat mereka sudah hadir pukul 07.00. Padahal belajar baru mulai pukul 08.00.

Sebelum belajar anak-anak diajak olahraga dan menyanyi.

Saat istirahat belajar anak-anak diberikan jajanan.

Tapi setiap satu bulan sekali diberikan nasi dan dua minggu sekali diberikan bubur.

"Tapi yang masak bubur dan nasi warga yang ada disana. Kami tinggal berikan uang saja. Mereka senang memasaknya karena mereka juga senang ada rumah belajar. Anak-anak atau cucu bisa belajar gratis disana," kata Penanggung Jawab Lapangan Komunitas Mey_Peduli Didi. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved