Tribun Bandar Lampung
Unila Pastikan 2020 Terima Mahasiswa Baru Prodi Bahasa Lampung
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mengupayakan agar prodi Bahasa Lampung di Universitas Lampung (Unila) segera dibuka.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mengupayakan agar prodi Bahasa Lampung di Universitas Lampung (Unila) segera dibuka.
Upaya tersebut disambut baik oleh Rektor Unila Prof Hasriadi Mat Akin.
Kepada awak media, Kamis (24/10/2019) guru besar Fakultas Pertanian (Faperta) Unila ini mengatakan kalau tahun depan dipastikan Unila akan terima mahasisiwa baru prodi Bahasa Lampung.
Apalagi Unila sebelumnya sudah mempunyai prodi seni tari dan musik.
Sehingga menurutnya belum lengkap jia belum ada strata satu (S1) Bahasa Lampung.
Untukmelengkapi kebudayaan Lampung harus dipelajari juga bahasanya dan harapanya kebudayaan lokal ini tidak punah.
Program ini bertujuan untuk melestarikan budaya.
• Disdikbud Dorong Kemenristekdikti Buka Prodi S-1 Bahasa Lampung di Unila
Sampai saat ini penutur bahasa Lampung khususnya di daerah perkotaan mulai berkurang.
Apalagi sekarang orang Lampung sendiri sudah banyak yang tidak menggunakan bahasa tersebut dalam percakapan sehari-hari.
Untuk itu melalui prodi Bahasa Lampung mengajak masyarakat mencintai budaya lokal.
• Perjuangkan S1 Bahasa Lampung, Rektor Unila Sambangi Gubernur
Namun komitmen pemerintah provinsi untuk melestarikan bahasa Lampung melalui perguruan tinggi juga harus didukung.
Semua elemen harus mendukung terutama Pemprov Lampung, setelah dibuka juga harus disediakannya lapangan pekerjaan para lulusan.
Termasuk juga linier kalau setelah lulusan itu tidak boleh kerja selain kesenian Lampung.
Sehingga budaya Lampung akan tetap menjadi bahasa yang harus dilestarikan seperti bahasa yang lainnya.
Bahkan nanti jika sudah berjalan prodi tersebut maka akan diupayakan ada jadwal semua interaksi menggunakan bahasa Lampung.
Termasuk kebijakan ini bisa dituangkan pada perda yang mengaturnya secara komprehensif, dengan harapannya budaya lokal ini tetap lestari.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)