Tulus Purnomo dan Yusuf Kohar Kompak Saat Fit and Proper Test di Nasdem Bandar Lampung
Politisi PDIP Provinsi Lampung Tulus Purnomo menilai Kota Bandar Lampung bukan hanya butuh restorasi tapi juga revolusi yakni perubahaan besar untuk m
Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
Hal ini pun sudah terlihat dari beberapa nama yang mulai bergerilya dengan memasang baliho dan banner.
Robi menjelaskan Pilkada Bandar Lampung akan menghadirkan pertarungan paling keras dan sengit dari pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Lampung pada 2020.
Sejauh ini, Robi menyebut ada tiga nama yang paling berpotensi maju sebagai kandidat.
Masing-masing Eva Dwiana, M Yusuf Kohar, dan Rycko Menoza.
"Selain itu, ada beberapa nama lain yang berpeluang sebagai kuda hitam. Termasuk jika nanti ada bakal calon dari jalur perseorangan. Dalam Pilkada Bandar Lampung sebelumnya saja ada calon dari jalur perseorangan," kata Robi, Sabtu (3/8/2019).
"Pertarungan sengit akan terjadi karena sudah tidak ada petahana yang kuat. Wali Kota sekarang, Herman HN, tidak bisa maju lagi karena sudah dua periode menjabat (2010-2015 dan 2015-2020)," paparnya.
Walaupun istri Wali Kota Herman HN maju, yaitu Eva Dwiana, menurut Robi, belum tentu juga dominan.
Sebab, saat maju dalam pemilihan legislatif di Daerah Pemilihan Bandar Lampung, suaranya juga tidak terlalu besar.
"M Yusuf Kohar, walaupun petahana wakil wali kota, tetapi tidak terlalu dominan seperti Herman HN. Sementara Rycko Menoza bisa menjadi kandidat potensial karena sebagai putra mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP," jelas dosen bergelar doktor ini. (sumber tribunlampung)