Gadis 19 Tahun Jadi PSK Online di Lampung, Pasang Tarif Rp 500 Ribu Cuma Dapat Rp 150 Ribu

Seorang PSK online di Lampung mengaku tidak mendapat semua yang yang diberikan tamunya. Dari tarif Rp 500 ribu yang dipasang, ia cuma mendapatkan

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Gadis 19 Tahun Jadi PSK Online di Lampung, Pasang Tarif Rp 500 Ribu Cuma Dapat Rp 150 Ribu. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang PSK online di Lampung mengaku tidak mendapat semua yang yang diberikan tamunya.

Dari tarif Rp 500 ribu yang dipasang, ia cuma mendapatkan Rp 150 ribu.

Seorang PSK online Lampung, sebut saja L, mengaku bahwa ia memiliki muncikari atau biasa disebut mami.

Menurut wanita yang masih berusia 19 tahun itu, sejumlah PSK online di Lampung berada di bawah naungan mami alias muncikari.

Mereka diwajibkan menyetorkan sejumlah uang begitu terjadi transaksi dengan pria hidung belang.

Jumlahnya pun bervariasi, tergantung dengan harga yang disepakati antara PSK dengan muncikari.

Tujuan pemberian uang itu, untuk mendapatkan perlindungan dari si muncikari.

Praktik prostitusi online di Lampung salah satunya melalui aplikasi MiChat.

Blak-blakan PSK Online, Sering Dibooking Siswa SMA, Pernah Tertipu Siswa SMP

Para pelaku maupun muncikari tak malu-malu lagi menjajakan diri.

Mereka memajang foto profil berbusana seksi atau bergaya vulgar plus mencantumkan kode khusus jika bisa "dipesan".

Penelusuran Tribun dengan melakukan penyamaran, seorang PSK, L yang masih berusia 19 tahun menceritakan, dirinya dianungi oleh seorang mami (sebutan untuk muncikari).

Ia mengaku, jika terdaftar sebagai anggota 'mami', maka selama proses transaksi prostitusi tersebut akan aman.

"Soalnya aman kalau ada mami, karena dijamin aman," ungkapnya, Rabu (30/10).

Namun, terus dia, dirinya wajib menyetorkan uang kepada mami setiap melakukan transaksi dengan para pria hidung belang.

Jika tidak, maka LB akan diberi hukuman oleh muncikari yang menaunginya sebagai PSK.

"Iya sama Mami wajib (setoran). Kalau gak dimarahi sama Mami," bebernya.

Saat disinggung terkait sanksi apa yang akan diterimanya jika tidak memberikan setoran, ia enggan menjawab pertanyaan tersebut.

LB menjajakan diri dengan mematok tarif Rp 500 ribu.

PSK Online Lampung Tunggu Tamu di Tempat Karaoke, Ditawar Murah Pindah ke Indekos

Dengan tarif senilai itu, ia wajib menyetorkan Rp 100 ribu kepada sang 'Mami'.

LB kemudian merinci biaya yang ia keluarkan.

Menurutnya, dari tarif Rp 500 ribu itu, ia gunakan untuk membayar hotel Rp 250 ribu, Rp 150 ribu untuk dirinya, dan Rp 100 ribu untuk muncikari.

Ia mengaku, awalnya hanya coba-coba bergabung dengan muncikari.

Namun lama-lama, ia merasa nyaman.

"Awalnya sih cuma niat bentar, tapi udah nyaman begini, aman juga kalau sama mami," kata dia.

PSK online Lampung lainnya, A yang juga menggunakan akun MiChat, membenarkan adanya peran muncikari dalam transaksi prostitusi online.

Namun dirinya memilih tidak bergabung dengan muncikari.

Ia menjalankan sendiri praktik prostitusi online itu.

"Ya lebih enak aja kalo open sendiri," katanya.

Pria Batal Sewa PSK Online Lampung, Cek Nama di Nomor Rekening Ternyata Milik Napi

PSK online di Semarang

Seorang PSK online blak-blakan terkait pelanggan yang menyewanya.

Menurutnya, pelanggan yang beberapa kali menyewanya adalah siswa SMA.

Seorang PSK online, sebut saja B, mengaku belum genap 6 bulan menjajakan diri melalui aplikasi MiChat di Kota Semarang.

Perempuan 21 tahun asal Jawa Barat itu mengatakan, MiChat bukan aplikasi pertamanya untuk meraup pundi-pundi pengguna jasa esek-esek itu.

"Gue dulu mulai pakai BeeTalk ya. Itu waktu masih di Jakarta. Terus akun gue kena banned (blokir), ada yang ngelaporin."

B membenarkan akunnya dikelola sendiri.

Termasuk, pemajangan foto dalam profil pun menggunakan potret wajah sendiri.

"Lu tau itu body gue kan? Cuma soal wajah gue ga berani buka, gue tutupi emotikon."

"Gue belum berani vulgar menampakkan wajah. Bisa dimatiin abah kalau ketahuan. Abah gue kan polwan," ujarnya seraya tertawa.

Dia membeberkan, tidak semua pelaku jasa esek-esek dalam MiChat sesuai dengan foto profil yang dipajang.

Kebanyakan foto-foto yang digunakan hanya pemanis.

Bahkan, hal itu bisa berujung pada penipuan. 

Pernah Tertipu Siswa SMP

B mengungkapkan, ia pernah beberapa kali tertipu calon pengguna jasanya.

Cerita yang paling menggelikan bagi dia saat tertipu siswa SMP di Semarang.

"Foto profilnya cakep sumpah. Ibarat gue gausah dibayar pun gue ikhlas dapet cowok secakep itu. Kami tukeran WA (WhatsApp)."

"Dia bilang mau BO (booking) gue, dan dia beneran bayar DP Rp 200 ribu dari m-banking. Tahu-tahu batal, lalu dia video call, ternyata masih bocah, SMP katanya sambil ketawa-tawa," ucapnya sembari menguraikan rambutnya.

"Heran aja, dia masih bocah kok udah tahu BO sama udah bisa transfer uang? Kalau logisnya belum bisa dia buat rekening tanpa KTP kan?" tambah Baby.

Dibooking Pelajar SMA

Putri sulung berstatus anak yatim itu juga membeberkan beberapa kali di-booking pelajar.

Kebanyakan pelajar itu adalah siswa SMA. 

Semula B tak mempermasalahkan status pengguna jasanya.

Lama kelamaan, dia tak nyaman. 

"Gue keinget adek gue. Cowok. Jadinya gak nyaman aja. Sekarang gue berani tolak mereka kalau masih pelajar."

"Ya gak pernah gue tanya mereka dapat duit dari mana. Yang penting tahu kalau itu duit asli," ujarnya.

B mematok tarif sekali kencan Rp 700 ribu, durasi pendek sekitar 3 jam.

Sedangkan, durasi panjang atau 8 jam dipatok Rp 1,5 juta. 

Penelusuran tribunjateng.com, aplikasi MiChat dapat diakses siapapun yang memiliki ponsel Android. 

Data yang dihimpun tribunjateng.com, Kamis (31/10/2019) pukul 12.01 WIB, terdapat 44 dari 70 akun bersimbol perempuan yang memasang kode wanita panggilan dalam status.

Beredar Video Syur Mirip Nagita Slavina, Raffi Ahmad Sudah Tahu Akun Twitter yang Pertama Sebarkan

Data itu tampak dalam submenu "Pengguna di Sekitar" pada aplikasi. 

Saat penghimpunan data tersebut, posisi GPS berada di kawasan Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang.

Seorang PSK online di Lampung yang menggunakan muncikari, mengaku tidak mendapat semua yang yang diberikan tamunya. (tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved