Tribun Lampung Tengah

Dilirik Tokopedia, 3 Siswi SMKN 2 Terbanggi Besar Ciptakan Tiwul Bercita Rasa Tinggi

Ketiganya pun didapuk menjadi juara dalam ajang Begawi Kuliner 2019 di Universitas Lampung beberapa waktu lalu.

Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Syamsir
Putri Noviani, Nur Halimah, dan Suci Wulandari (tengah) beserta teman dan dewan guru di SMKN 2 Terbanggi Besar. 

Dilirik Tokopedia, 3 Siswi SMKN 2 Terbanggi Besar Ciptakan Tiwul Bercita Rasa Tinggi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TERBANGGI BESAR - Tiga siswi SMKN 2 Terbanggi Besar menciptakan penganan tiwul bercita rasa tinggi.

Ketiganya pun didapuk menjadi juara dalam ajang Begawi Kuliner 2019 di Universitas Lampung beberapa waktu lalu. 

Di tangan Putri Noviani, Nur Halimah, dan Suci Wulandari, singkong dapat disulap menjadi tiwul yang lezat.

Mereka ingin memperkenalkan tiwul, khususnya kepada kaum muda, sebagai sumber protein yang baik.

Mereka prihatin karena bahan makanan berbahan dasar singkong itu hampir tak dikenali masyarakat.

Berangkat dari predikat Lamteng sebagai penghasil singkong terbesar di Provinsi Lampung, mereka ingin mempromosikan tiwul sebagai salah satu hasil bumi Jurai Siwo.

Setelah menjadi juara di Begawi Kuliner 2019 Unila, ketiganya mendapat penawaran modal dari sejumlah pengusaha lokal di Bandar Lampung.

Cara Tukar Kupon di Aplikasi Tokopedia, Simak Juga Cara Tukar Kupon Tokopedia di TokoPoints

VIDEO CONTENT - Mustafa Tiap Hari Makan Tiwul

Bahkan, toko belanja online Bukalapak juga tertarik memasarkan tiwul produksi siswi tersebut.

Putri Noviani menerangkan, ia dan kedua rekannya menciptakan kuliner yang diberi nama tiwul bambu bakar dan tiwul sehat berwarna.

Siswi kelas XII jurusan arsitektur itu menjelaskan, berangkat dari sesama pecinta makanan, mereka berinovasi dan sepakat menjadikan tiwul sebagai bahan kuliner yang diikutkan lomba.

"Kami bertiga pecinta makan, khususnya jajanan. Kenapa tiwul? Lamteng kan penghasil singkong terbesar di Lampung, dan sebagian besar olahan singkong dijadikan tiwul. Sehingga, hal itu yang ingin kami coba kenalkan kepada masyarakat," kata Putri, Sabtu (2/11/2019).

Menurutnya, tiwul bukan hanya menjadi sumber energi bagi tubuh, melainkan juga diyakini dapat mencegah kanker dan cocok untuk diet.

"Tiwul dikukus terlebih dahulu, kemudian dibakar dengan bambu. Lalu diberi topping teri medan, ikan gurami, dan ayam. Untuk menambah cita rasa, tiwul dihidangkan dengan sambel ijo," imbuhnya.

Suci Wulandari menjelaskan, untuk proses kreasi kuliner tiwul kedua, mereka berimprovisasi dengan memberikan warna.

Bukan dari bahan pewarna kimia, melainkan warna yang didapat juga dari bahan makanan sehat.

"Untuk tiwul sehat warna, ada tiga warna yaitu hijau, magenta dan ungu. Warna magenta dari bahan wortel. Sementara ungu dari buah naga dan hijau dari sawi. Proses memasaknya hanya dikukus," ujarnya.

Untuk bumbu tiwul bambu bakar dan tiwul sehat warna, kata Suci, berbahan dasar sama antara lain bawang, cabai, dan kaldu. Proses membakar dan memberi warna pada tiwul ujarnya untuk menambah cita rasa dan supaya konsumen tidak bosan.

Ketiganya mengatakan akan terus berkreasi dengan kuliner berbahan dasar tiwul.

Terkait tawaran pengusaha supaya mereka membuka usaha sendiri di Bandar Lampung, mereka akan mempertimbangkan itu setelah lulus ujian sekolah.

"Kalau ditanya mau apa tidak (diberi modal usaha), kami pasti mau. Tapi sekarang kan masih belajar, kalau sudah lulus mungkin kami mau langsung bekerja (berwirausaha) di Bandar Lampung atau di luar kota. Kami juga sangat senang karena Tokopedia juga mau memasarkan produk kami," kata Putri.

Joko Raharjo selaku guru pembimbing menerangkan, meski secara kejuruan ketiganya adalah arsitektur, dalam mata pelajaran sekolah memberikan studi tentang produk kreatif kewirausahaan (PKWU) kepada para siswa.

"Kurikulum sekolah menitikberatkan pada proses kreasi siswa. Kebenaran ketiganya ini (suka) ke kuliner. Jadi siswa tidak harus belajar tentang arsitektur hanya karena mereka mengambil jurusan aristektur," ujar Joko.

Seluruh proses pembuatan hingga pemilihan bahan baku kuliner yang ketiga siswinya buat, kata Joko, sepenuhnya merupakan hasil kreasi mereka.

Ia hanya bertugas memberikan arahan dan bimbingan tentang nilai gizi dan kandugan vitamin dari pemilihan bahan makanan yang diciptakan.

Kepala SMKN 2 Terbanggi Besar Yos Devera mengatakan, terkait kuliner hasil kreasi ketiga siswanya yang juara di tingkat Provinsi Lampung, sekolah akan mendaftarkan ke BBPOM Bandar Lampung.

Tak hanya itu, sekolah juga akan memfasilitasi ketiganya dalam membuat produks panganan yang mereka hasilkan.

Sejauh ini, kata Yos Devera, kuliner tiwul bakar dan warna yang dibuat oleh Putri Noviani dkk mendapat antusiasme dari masyarakat yang hadir di ajang Begawi Kuliner Unila 2019 beberapa waktu lalu.

"Produk mereka diaparesiasi, sehingga habis saat kita buka stan di sana (Unila) beberapa waktu lalu. Alhamdulillah juga ada pengusaha yang mau memberikan modal dan buat mereka membuka kafe di Bandar Lampung," katanya, Minggu (3/11/2019).

Program KKN-PPM UM Metro Berikan Alat Produksi Tiwul kepada KWT Enggal Mukti Lampung Tengah

Untuk saat ini, produk tiwul diproduksi berdasarkan permintaan pembeli saja.

Setelah diberikan hak paten dan uji laboratorium BPOM, Yos Devera mengaku siap memproduksi tiwul yang sudah dikemas dalam bentuk plastik kedap udara itu ke pasaran.

"Jadi SMK saat ini tidak hanya lulus mencari kerjaan saja, tapi mereka juga dibuat bisa membuka lapangan usaha mandiri, sesuai dengan moto SMK yaitu Bisa dan Hebat," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved