Penyakit Paskibra Ini Buat Dokter Bingung, Kakek Sebut Tiara Kena Santet hingga Meninggal
Penyakit Paskibra Ini Buat Dokter Bingung, Kakek Sebut Tiara Kena Santet hingga Meninggal.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BALI - Penyakit Paskibra Ini Buat Dokter Bingung, Kakek Sebut Tiara Kena Santet hingga Meninggal.
Paskibra asal Bali, Desak Putu Tiara (17), meninggal dunia, Rabu (6/11/2019) sore.
Kematian Tiara ini membuat heran keluarga.
Pasalnya Tiara awalnya dalam keadaan sehat.
Keluarga melihat Tiara tidak menderita penyakit parah sebelum meninggal dunia.
Tiara hanya mengeluh sakit kepala dan demam.
Keluarga sudah membawa Tiara ke dokter dan rumah sakit.
Pihak dokter rumah sakit juga kebingungan dengan penyakit yang diderita Tiara.
Pasalnya hasil cek darah dan lendir, Tiara negatif dari penyakit.
Secara tiba-tiba Tiara berontak. Untuk menenangkannya, pihak medis menyuntikkan obat penenang.
Sejak itu kondisi Tiara drop hingga akhirnya tak sadarkan diri.
Tiara akhirnya mengembuskan nafas terakhir Rabu sore.
Pihak keluarga menilai janggal kematian Tiara.
Suasana duka masih menyelimuti kediaman Tiara di Banjar Satria, Penarukan, Buleleng, Bali pada Kamis (07/11/2019).
Gadis yang akrab disapa Tiara tersebut pernah bertugas membawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja.
Tiara menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU RS Kertha Usada, pada Rabu (6/11/2019) sore kemarin.
• Fakta Seputar Siswi Paskibra yang Raib Selama 2 Minggu
Kepergian anak tunggal dari pasangan Dewa Gede Sugiarta dan Jro Nyoman Tri Veni tersebut membuat seluruh keluarga besar Tiara begitu terpukul.
Hal tersebut dikarenakan kepergian Tiara terkesan begitu cepat.
Terlebih keluhan yang dirasakan oleh Tiara saat itu hanyalah deman dan sakit kepala.
Kronologi
Siswi di SMA Negeri 3 Singaraja tersebut mengeluh tidak enak badan, Senin (28/10/2019).
Tiara mengatakan kepalanya sakit, dan suhu badannya terasa panas.
Karena itu Tiara meminta izin kepada gurunya untuk pulang ke rumah.
Tiara menghubungi keluarganya untuk menjemput di sekolah.
Karena sakit yang dialami oleh Tiara terlihat biasa-biasa saja, Sugiarta membawa sang buah hati berobat di seorang dokter praktik.
Suhu badan Tiara tak kunjung turun hingga akirnya keluarga membawanya ke RSUD Buleleng pada Jumat (01/11/2019).
Namun karena kamar inap penuh, Tiara kemudian dilarikan ke RS Kertha Usada, Singaraja, Bali.
"Dari RSUD ke RS Kertha Usada itu dia naik ambulans. Masih sempat bercanda. Bahkan di dalam ambulans dia (Tiara) hanya duduk, jadi kami berpikir sakitnya tidak parah," kata sang Ayah.
Sementara itu sang kakek, Dewa Sadnyana mengatakan pihak medis langsung membawa Tiara ke ruang ICU setibanya di RS Kertha Usada.
Saat itupun Tiara masih sempat bercanda dengan menyebut jika perawat-perawat di rumah sakit tersebut tampan.
Namun saat hendak dipasang peralatan medis seperti oksigen dan detak jantung, Tiara tiba-tiba berontak.
Hingga pihak medis, sebut Dewa Sadnyana yang juga merupakan salah satu anggota Pol Air Polres Buleleng terpaksa menyuntikkan obat penenang.
Selang beberapa menit kemudian Tiara semakin drop, dan langsung tak sadarkan diri.
"Sudah dilakukan pengecekan darah dan lendir. Hasilnya negatif. Sampai sempat di tes HIV, hasilnya juga negatif. Dokter juga bingung Tiara itu sakit apa dan obat apa yang harus diberikan. Jadi selama di ICU dia hanya diberikan cairan infus, cairan makanan dan oksigen," ucap Sadnyana.
Bahkan sebut Sadnyana, sempat keluar cairan berwana hijau pekat dari dalam hidung Tiara sebanyak setengah botol.
Malangnya, menurut dokter kata Sadnyana, cairan itu menandakan jika paru-paru dan jantung milik Tiara telah rusak.
Pun bagian lambungnya dinyatakan telah bocor.
Setelah lima hari berjuang melawan sakit, Tiara akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (6/11/2019) sekira pukul 16.55 WITA.
Penyebab kematian Tiara masih misterius dan terkesan janggal.
Pihak dokter telah mengambil sampel darah milik Tiara untuk dilakukan penelitian di Universitas Udayana Denpasar.
Rencananya jenazah Tiara akan di kremasi di Setra Kelurahan Penarukan, pada Rabu (13/11/2019) mendatang.
"Kami juga sudah mencoba nanya ke balian, ya katanya di santet orang. Namun hal seperti itu kan tidak bisa dibuktikan," kata Sadnyana.
Gemar Main Basket dan Futsal
Desak Putu Tiara lahir di Sumbawa, NTB pada tanggal 18 Sepember 2002.
Tiara tinggal di Sumbawa bersama ayah dan ibunya hingga tamat Sekolah Dasar.
Ayahnya merupakan salah satu angota Sat Pol Air Polres Sumbawa.
Memasuki bangku SMP, Tiara meminta kepada orangtuanya untuk bersekolah di Buleleng bersama sang bibi.
Keinginan Tiara tersebut dipenuhi oleh kedua orangtuanya.
"Dari kecil dia memang kepingin sekolah di Buleleng. Meski berjauhan, dia setiap hari menghubungi saya. Selalu saya selipkan pesan agar dia menjadi anak yang rajin, jangan nakal," kenang sang Ayah.
Sebelum meninggal atau sekitar dua minggu yang lalu, Sugiarta bertemu dengan anak semata wayangnya di Buleleng.
Sang Ayah tidak menyangka jika kepulangannya itu menjadi momentum terakhir Sugiarta bertemu dengan Tiara.
"Terakhir dia minta foto bareng dengan saya. Saya dipeluk. Saya sempat bawa dia ke dokter karena mengeluh badannya panas dan sakit kepala. Saya tidak menyangka kalau sakitnya itu ternyata parah," ucap Sugiarta.
Di sekolah Tiara dikenal sebagai murid berprestasi.
Tiara menjadi tim inti basket putri di SMA Negeri 3 Singaraja, dan pernah berhasil meraih juara tiga di tingkat provinsi.
Tak hanya gemar bermain basket, Tiara juga hobi bermain futsal sebagai penjaga gawang atau keeper.
Pada 2018 lalu, Tiara juga sempat menjabat sebagai Bendahara Osis di sekolah.
Karena prestasinya ini, Tiara pun terpilih mewakili sekolanya untuk membawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja.
(TRIBUNNEWSWIKI)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul "Sempat Keluarkan Cairan Hijau dari Hidung, Desak Tiara Meninggal Dunia, Kakek: Katanya Disantet"