Yusril Ihza Mahendra Beberkan Penyebab Konflik Sriwijaya Air - Garuda Indonesia

Pemegang Saham Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra Beberkan Penyebab Konflik Sriwijaya-Garuda.

Editor: wakos reza gautama
Kompas.com
Ilustrasi -Yusril Ihza Mahendra 

Dari 14 penerbangan itu, biasanya Sriwijaya mendapat 7 kali penerbangan.

Namun kini, Sriwijaya hanya mendapat 2 kali penerbangan pada malam hari.

"Sekarang sudah tinggal 2. Itu terbangnya jam 07.00 sampai jam 07.15 malam. Ya siapa yang mau naik? Jadi ini sebenarnya mau menyelamatkan Sriwijaya atau mau menghancurkan Sriwijaya? Ini kan jadi masalah conflict of interest. Menurut saya hal-hal seperti ini harus diselesaikan," katanya.

Garuda Minta Sriwijaya Air Bayar Utang

Manajemen Garuda Indonesia Group mengaku saat ini tengah berdiskusi dengan Sriwijaya Air Group terkait penyelesaian utang maskapai tersebut.

“Kami saat ini sedang berdiskusi dan bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya perihal penyelesaian kewajiban dan utang-utang Sriwijaya kepada institusi negara seperti BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya,” ujar Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/11/2019).

Ikhsan berharap, Sriwijaya Air bisa melunasi tunggakannya kepada perusahaan-perusahaan plat merah tersebut.

“Garuda Indonesia berharap Sriwijaya beriktikad baik atas penyelesaian kewajiban-kewajiban mereka kepada institusi negara seperti disebutkan di atas,” kata Ikhsan.

Ikhsan menambahkan, saat ini hubungan antara Garuda dan Sriwijaya Air hanya sebatas business to business.

“Disampaikan bahwa hubungan keduanya saat ini adalah sebatas pada hubungan business to business dan tanggung jawab Sriwijaya kepada Lessor (perusahaan pembiayaan) menjadi tanggung jawab Sriwijaya sendiri,” ucap dia.

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengumumkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air bukan lagi bagian dari maskapai milik pemerintah tersebut.

Dalam keterangan yang diperoleh Kompas.com, Kamis (7/11/2019), Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia Iwan Joeniarto menyatakan hal itu terjadi karena kesepakatan antara Garuda Indonesia dan pemegang saham Sriwijaya Air kembali menemui jalan buntu.

"Karena kondisi dan hal tertentu yang membuat kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, dengan ini kami sampaikan bahwa pemilik Sriwijaya kembali menarik diri," tulis Iwan.

Dalam keterangan tersebut juga dikatakan bahwa hubungan antara Garuda dan Sriwijaya Air akan dikaji ulang secara business to business.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved