Waspada Serangan ISPA Saat Angin Kencang, Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan ISPA
dr Achmad Gozali, Sp.P dari RSUD Dr. H Abdul Moeloek mengatakan, ISPA dapat terjadi di hidung, mulut, kerongkongan, hingga paru-paru.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Masih faktor manusia, yakni kebiasaan manusia sering minum minuman yang dingin, atau makan yang panas kemudian minum dingin. Minuman itu akan mengganggu epitel saluran nafas.
Efeknya akan mengganggu keseimbangan bakteri dan akhirnya bakteri berkembang biak. Apalagi jika ditambah bakteri dari luar
"Pada dasarnya lingkungan saluran nafas setiap manusia tidak sepenuhnya steril, karena ada bakteri didalamnya. Namun bakteri itu seimbang, bersahabat, dan tidak menjadi penyakit," ujar dia.
Terhadap pasien yang terkena ISPA karena bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Biasanya setelah tiga hari minum antibiotik gejala ISPA akan berkurang. Setelah itu dalam 5-7 hari ISPA akan sembuh total.
Namun saat sudah sembuh, harus bisa menjaga kondisi tubuh, karena bisa terkena ISPA lagi dengan bakteri yang berbeda. Misal seseorang terkena ISPA karena bakteri A dan sembuh.
Lalu terkena ISPA lagi karena bakteri B.
"Jadi harus bisa jaga kondisi tubuh. Jangan sampai ada bakteri lain yang masuk kedalam tubuh.Akhirnya terkena ISPA lagi. Namun kalau ISPA karena virus tidak perlu terlalu khawatir, karena pada dasarnya infeksi karena virus bisa sembuh dengan sendirinya," ucap dr Achmad Gozali
Cegah dengan Pola Makan Baik
ISPA sebenarnya bisa dicegah dengan menjaga pola makan yang baik.
Cara menjaga dengan hindari makanan yang terlalu panas dan minum minuman yang dingin.
Lalu jangan minum minuman yang dingin setelah makan.
Jika dilakukan dapat mengganggu keseimbangan lingkungan di saluran pernafasan.
Bagi yang sering naik motor, jangan hanya menggunakan helm dan sarung tangan saja.
Tapi juga harus selalu menggunakan masker setiap kali naik motor.