Low Season, Penerbangan Sriwijaya di Lampung Berkurang dari Lima Kali Jadi Tiga Kali Sehari

Pada Sabtu (9/11/2019), penerbangan Sriwijaya Air di Bandara Radin Inten berkurang dari biasanya lima kali menjadi tiga kali.

Airmagz
Ilustrasi - Frekuensi penerbangan Sriwijaya Air di Bandara Radin Inten II Lampung dikurangi dari lima kali sehari menjadi tiga kali sehari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Frekuensi penerbangan Sriwijaya Air di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, berkurang karena kondisi low season. Dari biasanya lima kali sehari, menjadi tiga kali sehari.

Branch Manager Sriwijaya Air Lampung Darmando menjelaskan, penerbangan rute Lampung-Jakarta biasanya lima kali dari pukul 07.00, 09.00, 11.30, 17.00, dan 20.00 WIB.

"(Berkurang) jadi pukul 09.00, 11.30, dan 20.00," kata Darmando melalui ponsel, Sabtu (9/11/2019).

Rencananya, menurut Darmando, pengurangan penerbangan berlangsung hingga akhir November.

"Untuk rute Lampung-Yogyakarta, sekarang terbangnya Rabu, Jumat, dan Minggu pukul 16.00. (Berlaku) sampai 15 November. Setelah itu akan kami lihat lagi permintaan penumpangnya," jelas Darmando.

Ia menyatakan jumlah penerbangan akan kembali normal pada Desember mendatang.

Hal itu karena Desember merupakan peak season (musim puncak).

Ungkap Pemicu Perceraian dengan Garuda, Yusril Sebut Ada Upaya Ingin Melumpuhkan Sriwijaya

BREAKING NEWS - Dirut Sriwijaya Air Minta Maaf, Pastikan Penumpang Dapat Kompensasi

"Rute Lampung-Jakarta (Desember) kembali 5 kali sehari. Bahkan rute Lampung-Jakarta bisa bertambah jam penerbangannya menjadi 6 kali sehari. Kemudian Lampung-Yogyakarta akan kembali menjadi setiap hari pukul 16.00," ujarnya.

Darmando memastikan pihaknya selalu memberitahu terlebih dahulu kepada penumpang jika terjadi pengurangan penerbangan.

"Setiap kali ada pengurangan jam terbang, kami selalu menginfokan dulu kepada penumpang. Bisa H-3, H-2, atau bisa H-1 (sebelum penerbangan). Tidak pernah kami menginfokan mendadak," katanya.

Apabila ada penumpang yang sudah telanjur membeli tiket pada jam penerbangan yang berkurang, Darmando memastikan Sriwijaya akan mengalihkan penumpang ke jam terbang yang tersedia.

"Kalau penumpang tidak bersedia dialihkan, penumpang bisa refund (meminta pengembalian uang tiket) atau dicarikan maskapai lain," ujarnya.

Molor

Sementara itu, pantauan Tribun Lampung di Bandara Radin Inten II, Sabtu siang, sejumlah kerabat penumpang mengeluhkan lamanya kedatangan pesawat Sriwijaya dari Jakarta.

Danto, misalnya. Ia seharusnya menyambut ibunya pada pagi hari. Namun, ia terpaksa menunggu hingga siang menjelang sore.

"Ini mau nyamperin ibu saya. Sudah sampai. Katanya nunggu ambil bagasi. Tadi berangkat dari Jakarta sekitar (siang) jam 1 lebih," kata Danto di pintu keluar penumpang, Sabtu sekitar pukul 14.45 WIB.

Danto mengungkapkan ibunya terbang menggunakan maskapai Sriwijaya dari Kalimantan. Biasanya, jelas dia, penerbangan Kalimantan-Lampung dengan pesawat Sriwijaya hanya membutuhkan waktu satu hari. Namun kali ini sampai dua hari.

"Biasanya sehari Kalimantan- Lampung sudah sampai. Ini dua hari baru nyampe Lampung. Lama di Jakarta-nya. Padahal dari Kalimantan sudah berangkat dari kemarin (Jumat, 8/11)," ujarnya.

Mariana, warga lainnya, mengalami hal serupa. Ia mesti menunggu adiknya dari Jakarta tiba di Bandara Radin Inten II akibat molornya penerbangan.

"Udah tau sih kalau jam keberangkatannya (dari Bandara Soekarno-Hatta) jadi siang. Katanya udah sampai. Lagi ambil barang," katanya.

Staf Bagian Informasi Bandara Radin Inten II Sintia mengungkapkan pesawat Sriwijaya dari Jakarta ke Lampung biasanya berangkat pada pagi hari. Namun kali ini mundur menjadi pukul 13.50 WIB.

"Jadi berpengaruh juga pada jam keberangkatan dari Lampung ke Jakarta. Jadi tidak ada yang pagi (keberangkatan dari Lampung). (Mundur) jadi pukul 14.25 WIB," jelasnya.

Mundurnya keberangkatan pesawat Sriwijaya dari Lampung itu termasuk untuk rute Lampung-Yogyakarta. Dari seharusnya pagi, jadwal keberangkatan Lampung-Yogyakarta molor hingga petang pukul 17.45 WIB.

BREAKING NEWS - Penerbangan Lampung-Jakarta Batal, Begini Kata Sriwijaya

Tak Ada Penalti

Menyikapi penundaan penerbangan Sriwijaya pada Sabtu serta pembatalan penerbangan sebelumnya, pihak Bandara Radin Inten II menyatakan tidak ada sanksi atau penalti kepada pihak maskapai.

Manajer Hubungan Masyarakat Bandara Radin Inten II Wahyu Aria Sakti menjelaskan pihak maskapai semestinya memberikan kompensasi kepada penumpang jika terjadi penundaan atau pembatalan keberangkatan.

"Biasanya kalau cancel flight, penumpang mungkin di-refund full, dikembalikan (penuh) uangnya. Biasanya seperti itu kompensasinya (dari maskapai). Penalti dari bandara, tidak ada," kata Wahyu, Sabtu sore.

Mengenai penerbangan Sriwijaya pada Sabtu, Wahyu memastikan hanya ada tiga flight. Yakni Jakarta-Lampung, Lampung-Jakarta, dan Lampung-Yogyakarta.

Dari tiga penerbangan itu, menurut Wahyu, baik keberangkatan maupun kedatangan pesawat Sriwijaya tidak ada yang mengalami pembatalan seperti sebelumnya. Melainkan, mengalami perubahan jam.

Carter Mobil

Pada Jumat (8/11), pesawat Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ097 tujuan Lampung-Jakarta batal terbang. Puluhan penumpang pun telantar di Bandara Radin Inten II. Mereka akhirnya terpaksa mencarter mobil.

Puluhan penumpang ini sempat protes kepada petugas konter Sriwijaya karena pesawat tujuan Jakarta gagal berangkat pada pukul 11.35 WIB. Para penumpang lantas diberi tiga pilihan: refund (pengembalian uang), penjadwalan ulang, atau naik mobil menuju Jakarta.

Sukoyo, seorang kerabat calon penumpang, mengungkapkan saudaranya gagal terbang menuju Jakarta.

"Harusnya berangkat tadi jam 11.30. Tapi cancel. Pada rusuh ini. Kacau ini Sriwijaya. Katanya sih gak di Lampung saja. Semuanya," katanya.

Sukoyo menjelaskan saudaranya sempat protes di konter Sriwijaya. "Tadi ngurus di dalam. Saya di luar aja, gak bisa masuk," ucapnya.

Saudaranya, menurut Sukoyo, harus ke Jakarta untuk keperluan bisnis. Karena mendesak, saudaranya terpaksa memilih mencarter mobil.

"Jadi terpaksa naik mobil ke Jakarta. Kena Rp 500 ribu per orang. Rombongan tadi. Soalnya pada ngejar waktu. Jam 12.30 (berangkat)," ujarnya.

Sukoyo menambahkan maskapai Sriwijaya menjanjikan mengembalikan uang pembelian tiket.

"Janjinya, uang dikembalikan. Tapi kayaknya Senin baru dikembalikan. Gak tahu yang lainnya ini," katanya.

Rujuk, Pisah Lagi

Kemelut bisnis yang membelit dua maskapai nasional, Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, belum juga reda. Setelah sempat rujuk, dua perusahaan maskapai itu berpisah lagi Dampaknya, operasional penerbangan Sriwijaya terganggu.

Terganggunya operasional Sriwijaya bermula pada Kamis (7/11). Sejumlah jadwal penerbangan maskapai milik Chandra Lie itu mengalami penundaan, bahkan pembatalan. Termasuk jadwal ke Lampung.

Terganggunya penerbangan Sriwijaya ini setelah PT Gapura Angkasa selaku petugas penanganan operasional darat (ground handling) menghentikan layanan kebandarudaraan bagi maskapai di bawah Sriwijaya Air Group. Alhasil, Sriwijaya Air Group harus melayani sendiri proses ground handling. Seperti layanan check-in dan aktivitas lainnya di bandara.

PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Yaitu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero), yang bergerak di bidang usaha jasa ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha penerbangan.

PT Gapura Angkasa menghentikan layanan jasa kebandarudaraan bagi maskapai di bawah Sriwijaya Air Group, yakni Sriwijaya Air dan NAM Air, sering putusnya kerja sama operasi maskapai tersebut dengan Garuda Indonesia.

Direktur Pemeliharaan dan Layanan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), Iwan Joeniarto, menyebutkan Sriwijaya tidak akan lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group. ”Hubungan antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group akan dilanjutkan pada basis business to business,” katanya.

Dalam pernyataan yang sama, Iwan menjelaskan sebelumnya pengoperasian Sriwijaya Air Group di bawah Garuda Indonesia Group merujuk pada status kerja sama manajemen antara PT Sriwijaya Air (Sriwijaya) dan PT Citilink Indonesia (Citilink) anggota Grup Garuda Indonesia (Garuda).

”Karena keadaan dan beberapa hal yang belum diselesaikan oleh kedua belah pihak, Kami menyesal memberi tahu Anda bahwa Sriwijaya sedang melanjutkan bisnis sendiri,” tulis Iwan.

Sepanjang menjalani kerja sama operasi sejak 9 November 2018, hubungan kedua maskapai itu mengalami pasang surut. Sriwijaya Air yang dibelit masalah keuangan, sempat dicerai hubungannya oleh Garuda Indonesia.

Bahkan, Citilink menggugat PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air atas dugaan wanprestasi. Gugatan ini buntut dari sengketa kerja sama manajemen (KSM) antara grup maskapai pelat merah itu dengan Sriwijaya Air Group. Tapi pada awal Oktober lalu, keduanya menyatakan rujuk alias menjalankan kerja sama kembali.

Minta Maaf

Sriwijaya Air sebelumnya menyampaikan permohonan maaf atas penundaan dan pembatalan penerbangan.

Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya penundaan dan pembatalan penerbangan yang terjadi pada Kamis, 7 November 2019 kemarin.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena telah menimbulkan ketidaknyamanan atas gangguan jadwal penerbangan Sriwijaya Air kemarin," kata Jefferson, melalui rilis yang diterima Tribun, Jumat.

Atas persoalan tersebut, Jefferson menambahkan bahwa Sriwijaya Air memastikan seluruh pelanggan akan menerima kompensasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Sebagai maskapai yang patuh terhadap peraturan, Sriwijaya Air berkomitmen penuh untuk menunaikan kewajibannya kepada seluruh pelanggan sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan oleh regulator yakni Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,” lanjutnya.

Jadwal Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Radin Inten II Molor Setelah Insiden Gagal Terbang

Jefferson menjelaskan bahwa penundaan dan pembatalan jadwal penerbangan yang dialami Sriwijaya Air kemarin disebabkan adanya kendala operasional.

Meski demikian, Sriwijaya Air mengaku telah mengambil langkah-langkah guna menangani hal tersebut sesegera mungkin agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas lagi.

“Terkait gangguan tersebut, kami telah melakukan beberapa upaya recovery. Dan atas hal tersebut, saya mewakili managemen sangat mengapresiasi kinerja seluruh karyawan karena sebagian besar jadwal penerbangan Sriwijaya Air pada hari ini sudah kembali beroperasi secara normal,” tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah/Jelita Dini Kinanti/Hanif Mustafa)  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved