Komisi I DPRD Lampung Klarifikasi Pernyataan Budiono soal Dugaan Jual Beli Jabatan di KPU

Yozi Rizal memastikan Komisi I DPRD Provinsi Lampung akan mengawal kasus ini hingga tuntas.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribun lampung
Suasana hearing Komisi I DPRD Lampung untuk membahas kasus dugaan jual beli kursi di KPU Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Komisi I DPRD Lampung memanggil Budiono, terlapor yang juga saksi dalam dugaan jual beli jabatan di KPU Lampung. 

Semula hearing atau dengar pendapat ini berlangsung tertutup karena Budiono menunjukkan bukti rekaman kepada Komisi I DPRD Lampung yang dipimpin Yozi Rizal, Rabu (13/11/2019).

Yozi Rizal memastikan mereka akan mengawal kasus ini hingga tuntas.  

Komisi I, kata dia, juga akan memanggil KPU Lampung untuk menanyakan hal ini.

Dalam perkara ini, Budiono menyebut ada keterlibatan oknum anggota KPU Lampung berinisial E, peserta calon anggota KPU Pesawaran dengan inisial L, dan calon anggota Tulangbawang Barat dengan inisial VYP.

Diduga Minta Duit Rp 150 Juta, Oknum Anggota KPU Lampung Dilaporkan Praktik Jual Beli Kursi

Ketua KPU Lampung Erwan Bustami: Ini Amanah yang Penuh Tanggung Jawab

Yozi Rizal mendukung kasus terebut bisa diusut hingga tuntas.

"Kita akan kawal kasus ini. Kami support para pelapor dan saksi yang telah berani mengungkap kasus ini. Kita juga akan menyurati KPU RI dan Komisi II DPR RI untuk mengungkap masalah ini," ungkap Yosi.

Yozi memastikan mereka juga akan kembali mengagendakan pemanggilan KPU Provinsi Lampung.

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Lampung Mikdar Ilyas juga memberikan penghormatan kepada warga yang berani melaporkan persoalan tersebut.

Keberanian untuk mengungkap hal tersebut harus dikawal dan didukung.

"Sepertinya sudah ada jaringan dan menggurita. Kita lihat guritanya sampai di mana," kata Yosi.

"Kita ingin KPU bersih yang disii oleh orang yang berkualitas dan berintegritas. Sehingga produk dari pemilu bisa kita percaya. Anggota KPU ini harus bener. Kalau anggota KPU-nya saja tidak benar, mana mungkin pemilu bisa berjalan baik. Proses hukum harus dijalankan," imbuh politisi Partai Gerindra ini.

Anggota Komisi I lainnya, Watoni Noerdin, menambahkan, kasus ini cukup unik.

Menurut dia, biasanya yang bermain itu adalah timsel.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved