Tol Terpeka Diresmikan
Jumat, Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Diresmikan, PHRI Targetkan 700 Ribu Orang Datang ke Lampung
Sekretaris PHRI Lampung Friandi Indrawan menargetkan, PHRI Lampung bisa mendatangkan 700 ribu wisatawan di Tahun 2020.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Peresmian Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (Terpeka) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat, 15 November 2019, mendapat respon positif dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung .
Sekretaris PHRI Lampung Friandi Indrawan mengatakan, peresmian Tol Terpeka akan mempermudah masyarakat luar Lampung, terutama warga Palembang, untuk datang ke Lampung.
Bahkan, Friandi Indrawan menargetkan, PHRI Lampung bisa mendatangkan 700 ribu wisatawan di Tahun 2020.
"Orang Palembang itu kan tidak punya laut, apalagi dengan 4 jam bisa datang ke Lampung, itu bisa jadi daya tarik," kata Friandi Indrawan, Kamis, 14 November 2019.
Secara geografis, lanjut Friandi Indrawan, termasuk keberagaman budaya, peresmian Tol Terpeka bisa mempercepat koneksi.
Terlebih, lanjut Friandi Indrawan, peresmian Tol Terpeka mendekati libur akhir tahun 2019 dan memasuki awal Tahun 2020.
Friandi Indrawan pun memastikan, PHRI akan segera membuat program-program untuk menarik wisatawan datang ke Lampung, khususnya yang berasal dari Sumatera Selatan.
• Tol Lampung-Palembang Beroperasi, Jarak Tempuh 366 Km, Waktu Tempuh Bakauheni-Palembang Jadi 6 Jam
Berdasarkan catatan PHRI, kata Friandi Indrawan, ada sekitar 360 ribu wisatawan dari Sumatera Selatan yang datang ke Lampung.
"Potensi maritim Lampung sangat bagus, diharapkan manajemen tempat wisata di pesisir pantai agar terus berbenah," ucap Friandi Indrawan.
Friandi Indrawan pun menargetkan, 700 ribu wisatawan akan datang ke Lampung di Tahun 2020.
Siapkan Promo Wisata
Peresmian Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (Terpeka) dipastikan dapat berdampak baik bagi destinasi pariwisata yang ada di Lampung.
Hal itu diungkapkan oleh pengelola Pulau Tegal Mas Lampung Thomas Riska saat di hubungi Tribun via seluler, Kamis (14/11/2019).
Jumat, 15 November 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan meresmikan Tol Terpeka usai salat Jumat.
"Ini merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu, dengan peresmian ini pasti akan berdampak baik bagi destinasi pariwisata di Lampung," ujar Thomas Riska, Kamis, 14 November 2019.
Menurut Thomas Riska, dengan adanya peresmian Tol Terpeka ini dapat memudahkan jarak tempuh para wisatawan dari berbagai daerah untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Lampung.
Selain itu, lanjut Thomas Riska, para wisatawan semakin hari akan terus bertambah sehingga dapat membuat destinasi pariwisata dapat menjadi lebih dikenal oleh orang banyak.
"Iya tentu ini akan memudahkan jarak tempuh bagi para wisatawan di luar (daerah) ya, maka semakin hari akan semakin bertambah banyak hingga bisa dikenal oleh orang banyak," jelas Thomas Riska.
Thomas Riska menyebut, pihaknya akan memberikan promo paket wisata Pulau Tegal Mas bagi wisatawan yang akan berkunjung.
Dalam waktu dekat ini, lanjut Thomas Riska, ia akan menginformasikan promo-promo wisata Tegal Mas yang sedang dirancang.
"Nanti bakal ada promo, nanti kami akan informasikan kepada teman-teman dalam waktu dekat," ungkap Thomas Riska.
Thomas Riska juga mengucapkan terima kasihnya kepada Presiden Jokowi yang akan segera meresmikan Tol Lampung-Palembang, sehingga memudahkan aktifitas warga masyarakat dalam bertransportasi.
"Terimakasih bapak Presiden, kami sangat bersyukur dengan adanya tol ini yang bisa memudahkan aktifitas," ucap Thomas Riska.
Asita Ungkap Dampak Positif-Negatif
Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) menilai peresmian Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dinilai memiliki dampak positif dan negatif.
Sekretaris Asita Bandar Lampung Adi Susanto menilai, salah satu dampak positifnya adalah meningkatkan layanan usaha jasa seperti travel yang di gunakan oleh para wisatawan dari luar Lampung.
"Iya tentu ini ada dampak positif dan negatifnya," ujar Adi Susanto kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (14/11/2019).
Selain itu, kata Adi Susanto, dengan diresmikannya tol Terbanggi Besar-Kayu Agung juga akan membuat waktu perjalanan ke tempat tujuan menjadi lebih efisien.
"Bidang pariwisata jelas akan meningkat nantinya, wisatawan dari luar seperti Palembang akan lebih mudah masuk ke Lampung melalui tol. Selain itu waktu yang ditempuh menjadi lebih efisien" kata Adi Susanto.
Dengan demikian, terus Adi Susanto, usaha di bidang pariwisata seperti travel jelas akan meningkat dengan banyaknya permintaan wisatawan.
• Mantan Danrem Ini Sebut Jokowi Resmikan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Seusai Salat Jumat
Kemudian, Adi Susanto menyebut, saat ini para wisatawan dari berbagai daerah sudah banyak yang berkunjung ke Lampung.
Oleh karena itu, lanjut Adi Susanto, dengan dibukanya tol akan semakin memacu wisatawan untuk berkunjung ke Lampung sehingga diperkirakan usaha pariwisata akan bertumbuh secara signifikan hingga mencapai 90 persen.
"Sekarang saja sudah banyak wisatawan dari mana-mana ke Lampung, kemungkinan bisa mencapai 90 persen nanti," ungkap Adi Susanto.
Kendati demikian, Adi Susanto menilai, ada dampak negatif di bidang industri-industri kecil dengan adanya tol tersebut.
Pasalnya, imbuh Adi Susanto, bus-bus atau travel yang digunakan oleh para penumpang tidak akan melintasi Jalinsum yang dijadikan area kegiatan ekonomi oleh para pelaku usaha di bidang industri.
Seperti, para pedagang buah-buahan, kerupuk kemplang, bakso, rumah makan yang ada di sekitaran Jalan Soekarno-Hatta.
Hal itu, menurut Adi Susanto, akan langsung terasa dengan menurunnya aktivitas usaha di sepanjang Jalinsum.
"Ini merupakan efek negatif di bidang industri tentunya, apalagi yang ada di sekitaran Jalan Soekarno-Hatta," ucap Adi Susanto.
Berdasarkan hal itu, Adi Susanto berharap, pemerintah dapat memberikan solusi bagi orang-orang yang berusaha di bidang industri yang diperkirakan akan terhambat dengan diresmikannya Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung.
"Seluruh elemen bersama dengan pemerintah duduk bersama membedah dan menyusun langkah-langkah strategis dalam menghadapi berbagai perubahaan yang saat ini ada," ucap Adi Susanto.
Selain itu, kata Adi Susanto, pemerintah juga perlu menyiapkan regulasi untuk menyikapi perubahan percepatan pembangunan di beberapa daerah.
"Jadi ini juga perlu diperhatikan, jangan sampai dampaknya bagus tapi di sisi lain ada yang dirugikan," tandas Adi Susanto.
Resmikan Habis Salat Jumat
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) diagendakan berangkat dari Jakarta menuju Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Jumat, 15 November 2019.
Hal tersebut merupakan rangkaian perjalanan Presiden Jokowi dalam rangka meresmikan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setprov Lampung Irwan S Marpaung mengatakan, Jokowi akan berangkat menggunakan pesawat menuju Bandara Radin Inten II.
"Iya kami akan sukseskan perjalanan Pak Jokowi besok (Jumat) meresmikan jalan Tol," ujar mantan Danrem Gatam/043 kepada awak media, Kamis (14/11/2019).
Setibanya di Radin Inten II, kata Irwan S Marpaung, Presiden Jokowi akan berangkat menuju gerbang Tol Simpang Pematang, Mesuji menggunakan helikopter.
Rencananya, Presiden Jokowi akan meresmikan JTTS ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung setelah melaksanakan ibadah salat Jumat.
"Kemungkinan nanti setelah tiba di bandara (Radin Inten II), kemudian naik helikopter langsung ke Mesuji. Setelah salat Jumat di masjid sekitar, baru meresmikan tol," jelas Irwan S Marpaung.
Bagian dari 3 Ruas Tol Lampung-Palembang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung pada Jumat, 15 November 2019.
Tol tersebut merupakan satu dari tiga ruas Tol Lampung-Palembang.
Selain ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung, dua ruas lainnya adalah ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan ruas tol Kayu Agung-Palembang.
Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah diresmikan Presiden Jokowi pada 8 Maret 2019 lalu.
Ruas tol tersebut memiliki panjang 140 kilometer (km).
Sementara, ruas Tol Kayu Agung-Palembang belum diresmikan.
Adapun, panjang Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung sejauh 189 km.
Sehingga, jarak tempuh Tol Lampung-Palembang sejauh 366 km.
Sebelum diresmikan, jarak tempuh tersebut pernah diuji coba Tim Kompas.com Merapah Trans Sumatera pada akhir Agustus 2019.
Berikut, cerita perjalanan Tim Kompas.com Merapah Trans Sumatera.
Bakauheni-Palembang waktu tempuh 6 jam
Total waktu tempuh efektif perjalanan Tim Kompas.com Merapah Trans Sumatera melintasi Tol Lampung-Palembang, dari Bakauheni menuju Palembang, sekitar 6 jam.
Tim Kompas.com melakukan perjalanan ekspedisi Merapah Trans Sumatera 2019 melintasi Jalan Tol Trans Sumatera, di antaranya melalui Tol Lampung-Palembang.
Mulus dengan kondisi bagus.
Demikian pandangan mata dan pengalaman Tim Kompas.com.
Pada hari pertama, Selasa (27/8/2019), Tim Kompas.com melintasi ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,7 kilometer.
Secara umum, ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dalam kondisi mulus dan bagus.
• Presiden Jokowi Resmikan Tol Lampung Terbanggi Besar-Kayu Agung Jumat Besok
Namun, sejumlah titik bergelombang atau bumpy.
Sehingga, pengguna jalan tol diharapkan dapat mengendalikan kendaraannya dengan konsentrasi tinggi.
Ada yang menarik di ruas tol ini, yakni simpang susun atau interchange panoramik.
Simpang susun Kotabaru yang berada di Seksi III direkomendasikan sebagai simpang susun dengan panorama tercantik.
Operasional Manajer Hutama Karya Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Hery Prasetyo mengatakan, selain dapat menyaksikan hamparan hijau perkebunan di sisi kanan dan kiri jalur tol, terdapat Gunung Betung.
"Pemandangan panoramik ini tidak akan membuat pengguna jalan tol merasa bosan," kata Hery Prasetyo.
Tol Bakauheni-Terbanggi Besar mencakup empat seksi.
Seksi I Bakauheni-Sidomulyo (39 kilometer).
Seksi II Sidomulyo-Kotabaru (40 kilometer).
Seksi III Kotabaru-Metro (30 km).
• Tol Terpanjang di Indonesia Beroperasi Besok
Seksi IV Metro-Terbanggi Besar.
Selain itu, terdapat 11 gerbang tol yakni Bakauheni Selatan, Bakauheni Utara, Kalianda, Sidomulyo, Lematang, Kotabaru, Natar, Tegineneng Barat, Tegineneng Timur, Gunung Sugih, dan Terbanggi Besar.
Untuk dapat menikmati tol panoramik ini, pengguna kendaraan Golongan I harus merogoh kocek sebesar Rp 112.500.
Lepas dari ruas Tol Terbanggi Besar, Tim Kompas.com melanjutkan perjalanan hari kedua, Rabu (28/8/2019) dengan melintasi ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang, dan Pematang Panggang-Kayu Agung.
Dua ruas tol ini dirancang sepanjang 189 kilometer.
Kendati belum diresmikan, ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang dan Pematang Panggang-Kayu Agung telah menjalani uji laik fungsi dan siap untuk dioperasikan.
Pasalnya secara umum, konstruksi jalan utama, marka, dan rambu jalan, sudah sempurna dan siap digunakan.
Demikian halnya dengan fasilitas seperti rest area baik di jalur A maupun jalur B.
"Kami harapkan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo September nanti," ujar Pemimpin Proyek Hutama Karya Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Bambang Eko.
Sementara ruas Tol Kayu Agung-Palembang yang konsesinya dimiliki PT Waskita Toll Road masih dalam tahap konstruksi.
Berdasarkan Data Monitoring Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), konstruksi ruas sepanjang 111,69 kilometer ini baru mencapai 46,33 persen dengan posisi pembebasan lahan 88,22 persen.
Oleh karena itu, kami belum dapat melintasi ruas tol ini dan meneruskan perjalanan via Jalan Lintas Sumatera.
Selepas Jalan Lintas Sumatera, kami kembali masuk jalan bebas hambatan untuk ruas Palembang-Indralaya.
Ruas tol ini sudah beroperasi sejak 12 Oktober 2017.
Dengan panjang 22 kilometer, Palembang-Indralaya bertarif Rp 20.000 untuk kendaraan Golongan I.
Total waktu tempuh efektif perjalanan Tim Kompas.com Merapah Trans Sumatera melintasi Tol Lampung dari Bakauheni menuju Palembang sekitar 6 jam.
Waktu tempuh ini jauh lebih cepat dibanding jalur regular yang diperkirakan sekitar 12 jam hingga 14 jam.
Tol terpanjang di Indonesia
Sejak 8 Maret 2019, rekor tol terpanjang di Indonesia berada di Pulau Sumatera, tepatnya Provinsi Lampung.
Sejak tanggal itu, ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung, memegang rekor tol terpanjang di Indonesia.
Namun, rekor tol terpanjang di Indonesia akan kembali tercipta apabila ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung diresmikan.
Dijadwalkan, Presiden Jokowi akan meresmikan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung pada Jumat, 15 November 2019.
Sebelumnya, panjang ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar mengalahkan rekor yang dipegang ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 km.
Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar memiliki panjang 140,7 km.
Rekor Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sebagai tol terpanjang di Indonesia pada 2019 pun bakal tergeser ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung.
Meski begitu, rekor sebagai ruas tol terpanjang kemungkinan juga tidak akan bertahan lama.
• 3 Kecelakaan Mobil Terparah di Tol Lampung, 8 Orang Meninggal Dunia, 4 Korban Masih Satu Keluarga
Hal itu karena pemerintah juga sedang melaksanakan pembangunan ruas tol Padang-Pekanbaru, yang akan memiliki panjang 240 km.
Walaupun, operasional tol tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Dalam kurun tahun 2020-2021, pemerintah menargetkan 31 km ruas tol Padang-Pekanbaru sudah beroperasi.
Dengan adanya Tol Lampung-Palembang, waktu tempuh Bakauheni-Palembang yang biasanya sekitar 12 jam hingga 14 jam terpangkas menjadi 6 jam, dengan jarak tempuh 366 km. (tribunlampung.co.id/bayu saputra/kiki adipratama/dedi sutomo/kompas.com)