CPNS 2019
CPNS 2019 di Lampung, Dokter Spesialis Tanpa Pelamar
Untuk formasi CPNS di Kota Bandar Lampung misalnya, seluruh formasi dokter spesialis belum ada pelamar sama sekali.
lihat foto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lima hari menjelang penutupan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019, masih terdapat sejumlah formasi yang minim, bahkan tidak ada pelamar sama sekali.
Di antaranya, dokter spesialis dan disabilitas.
Untuk formasi CPNS di Kota Bandar Lampung misalnya, seluruh formasi dokter spesialis belum ada pelamar sama sekali.
Padahal ada lowongan untuk dokter spesialis bedah mulut, spesialis gizi klinik, spesialis kulit, spesialis mata, spesialis paru, spesialis radiologi dan spesialis THT.
Total ada 11 formasi untuk dokter spesialis ini.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bandar Lampung Wakhidi mengungkapkan, sampai hari ini (kemarin), tak ada satu pun pelamar untuk posisi dokter spesialis tersebut.
• Mau Daftar CPNS 2019, 200 Warga Revisi Data di Disdukcapil
• BKN Tutup Fitur Jumlah Pelamar di Portal CPNS 2019, Ada Apa?
Padahal untuk dokter spesialis bedah mulut, kulit, dan paru, masing-masing membutuhkan dua dokter spesialis.
"Saya berharap semua formasi yang ada bisa terisi karena memang itu yang kita butuhkan Kota Bandar Lampung," ujarnya, Selasa (19/11/2019).
Selain formasi dokter spesialis, formasi disabilitas juga belum ada pelamar sama sekali. Padahal ada 7 formasi.
"Ini data sampai pukul 10.30 WIB hari ini (kemarin). Memang data masih terus berjalan," kata dia.
Kuota CPNS Bandar Lampung sendiri sebanyak 358 formasi. Sampai kemarin, sudah ada 734 pelamar yang mendaftar atau mengisi formulir.
Namun dari jumlah tersebut baru 345 yang sudah submit atau upload persyaratan.
"Dari yang sudah submit ini, berimbang antara pelamar formasi guru atau tenaga pendidik dan juga tenaga kesehatan," ujarnya.
Wakhidi memprediksi pelamar kebanyakan melamar di akhir-akhir pendaftaran. Penutupan sendiri pada 24 November nanti.
Di Kabupaten Pesawaran, formasi disabilitas juga nihil pelamar. Ada 3 formasi untuk disabilitas. Masing-masing sebagai tenaga pendidik guru kelas 2 formasi dan satu formasi untuk penyuluh pertanian.
