Suami Ditembak Mati Polisi, Istri: Saya Tahu Suami Saya Salah, Kenapa Harus Dibunuh Seperti Itu

Beberapa saksi juga mendengar seorang oknum polisi yang menangkap mengatakan “Memang mau kami matikan anak ini (Muhammad Riduan).

Tribun Medan
Winda Syahfitri Rangkuti (kiri) saat berada di Kantor LBH Medan. Winda meminta penembak mati suaminya Muhammad Riduan dihukum seadil-adilnya. 

Ia menyadari kesalahan suaminya, tapi hukuman tembak mati tidaklah setimpal dengan perbuatannya.

"Saya tahu suami saya salah, kan ada UU nya yang sudah ditetapkan kenapa harus dibunuh seperti itu," tuturnya sambil memelas.

Winda menjelasakan bahwa suaminya sehari-hari adalah seorang sales yang sering berpergian ke luar kota untuk menafkahi keluarga.

"Sehari-sehari dia kerja jualan sales sales gitu. Kadang-kadang seminggu dapat ke Berastagi, kadang nggak seberapa sih memang. Tapi itulah yang menafkahi kami," ungkapnya.

Ia menjelaskan saat kejadian pada 5 November, HP suaminya sempat hidup beberapa lama hingga akhirnya dimatikan dan kabar meninggal Riduan diterimanya.

"Begitu mereka bawa suami, saya langsung pulang, begitu saya pulang saya hubungi handphone nya beberapa kali, handphone itu aktif. Begitu dijawab langsung dimatikan handphonenya. Sampailah kebesokan harinya adalah orang ngabari sama ayahnya bahwasanya dia udah meninggal," tuturnya sambil meneteskan air mata.

Bahkan, sampai hari ini, ia menjelaskan tidak ada satupun polisi yang hadir dan menjelaskan duduk perkara yang dilakukan suaminya hingga ditembak mati.

"Sampai sekarang kami belum ada dapat kabar apa apa, mereka pun tidak ada kerumah kami, macam tertutuplah semuanya mereka ke suami saya ini," tutupnya.

(vic/tribunmedan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Suaminya Ditembak Mati Polisi, Winda Minta Keadilan karena 4 Anaknya Tak Lagi Punya Ayah

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved