Ketua DPR ke Lampung

Polda Lampung Kerahkan Pengawalan VVIP dalam Kunjungan Puan Maharani ke Lampung

Kunjungan Puan Maharani ke Lampung setingkat dengan kunjungan kerja yang dilakukan Menteri.

Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Tama
Polda Lampung Kerahkan Pengawalan VVIP dalam Kunjungan Puan Maharani ke Lampung 

TRIBUNLAMPUNG CO.ID BANDAR LAMPUNG - Direktur Lantas (Dirlantas) Polda Lampung Kombes Pol Chiko Ardwi Arto, mengatakan pihaknya mengerahkan pengawalan kelas VVIP dalam kunjungan kerja (Kuker) Ketua DPR RI, Puan Maharani ke Provinsi Lampung. Rabu (27/11/2019).

Chiko menjelaskan, bahwa kunjungan Puan Maharani ke Lampung setingkat dengan kunjungan kerja yang dilakukan Menteri.

"Pengawalan yang kita lakukan sesuai produser tetap (Protap) yaitu VVIP, karena kunjungan ini sekalas dengan kunjungan Mentri," kata Chiko, saat dimintai konfirmasi di Kantor Provinsi Pemerintah Lampung. Rabu (27/11/2019).

Berdasarkan pantauan Tribun Lampung di sekitaran Kantor Kantor Pemprov Lampung. Rabu (27/11/2019), ratusan personel kepolisian Polda Lampung masih berjaga dan mengawal kunjung Puan Maharani di Kantor Pemprov.

Kunker ke Pemprov

Ketua DPR RI Puan Maharani Nakshatra Kusyala melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung. Rabu (27/11/2019).

Salah satu agenda dalam kunjungan Puan Maharani yakni, menyambangi Kantor Pemerintah Provinsi Lampung.

Berdasarkan pantauan Tribun Lampung di Kantor Kantor Pemprov Lampung. Rabu (27/11/2019), Puan Maharani disambut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Sekretaris Daerah Fahrizal Darmanto dan jajarannya.

BREAKING NEWS - Puan Maharani Kunker ke Pemprov Lampung, Gelar Pertemuan Tertutup dengan Gubernur
BREAKING NEWS - Puan Maharani Kunker ke Pemprov Lampung, Gelar Pertemuan Tertutup dengan Gubernur (Tribunlampung.co.id/Tama)

Setibanya Puan Maharani beserta rombongan langsung memasuki Ruang Rapat Utama (Rupatama) Pemprov Lampung untuk melangsungkan pertemuan tertutup.

Permintaan Iwan Fals ke Puan Maharani

Musisi lawas yang dulu terkenal vokal melalui lirik lagunya yang kerap melakukan kritik sosial Iwan Fals baru-baru ini memberikan pesan. 

Melalui unggahan media sosial akun twitter pribadinya Iwan Fals memberikan pesan menohok kepada Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.

Dalam sebuah unggahan di akun Twitternya, awalnya Iwan Fals terlihat memberikan ucapan selamat atas dilantiknya para anggota DPR-DPD-MPR periode 2019-2024.

Ditanya Maman Suherman Pilih Menteri atau Ketua DPR, Puan Maharani Tertawa Sambil Bilang Begini

Imam Nahrawi Jadi Tersangka KPK, Iwan Fals Beri Komentar Tak Biasa

Download Lagu Iwan Fals Aku Bukan Pilihan, Lengkap dengan Lirik Lagu dan Video Klip

Ia berharap atas kejadian yang terjadi di depan Gedung DPR RI belakangan ini bisa menjadi cambuk sehingga banyak hikmah yang dapat dipetik atas kejadian tersebut.

@iwanfals

Selamat atas Pelantikan DPR-DPD-MPR 2019-2024 Semoga Bisa Menjalani Kewajibannya Dengan Baik & Selamat Hari Kesaktian Pancasila, Serta Sangat Berduka Atas Kejadian Yg Menimpa Kita Akhir2 Ini & Mudah2an Ada Hikmah Yg Bisa Kita Petik Sebagai Bangsa Yg Beradab...

Puan Maharani Beberkan Hubungan Mega-SBY

Puan Maharani Bongkar Hubungan Megawati dengan SBY.

Tidak masuknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam jajaran kabinet Indonesia Maju, membuat gerah politisi Partai Demokrat.

Wasekjen Demokrat Andi Arief menuding ada peran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di balik keputusan itu. 

Menurut Andi Arief, tidak masuknya AHY dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf karena intervensi dari Megawati. 

Andi Arief menuding Megawati dendam terhadap SBY, ayah AHY sehingga menjegal AHY menjadi menteri. 

Hubungan Megawati dengan SBY memang sempat dingin. 

Ini terjadi ketika Megawati yang menjadi presiden mencopot SBY dari jabatan menteri. 

Sejak itu hubungan keduanya renggang. Ditambah pada pilpres 2009, SBY mengalahkan Megawati sebagai petahana. 

Terkait tudingan Andi Arief, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani angkat bicara.

Puan Maharani menegaskan hal itu tak benar adanya.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews pada Senin (28/10/2019), Puan Maharani menegaskan hubungannya maupun sang Ibu Megawati dengan pihak SBY baik-baik saja.

Bahkan, Puan mengaku sering bertemu dengan pihak SBY.

Seperti pertemuan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Minggu (20/10/2019).

"Baik-baik aja lah. Kenapa? Saya sering ketemu, ibu juga ketemu. Kemarin pelantikan juga bareng-bareng," jelas Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Tudingan adanya dendam Megawati pada SBY itu menyusul fakta bahwa AHY yang sebelumnya santer disebut menjadi Menteri Jokowi justru tak masuk dalam kabinet.

Puan menegaskan, PDIP tidak ikut campur dalam penentuan komposisi menteri.

Pasalnya, penyusunan menteri merupakan hak prerogatif presiden.

"Ini kan hak prerogatif presiden. Kemudian prosesnya sudah panjang dengan pertimbangan yang matang. Jadi kalau kemudian ada yang menyampaikan atau mengatakan hal-hal seperti itu ya lihat dulu lah proses dan perjalanan dari pemilu sampai sekarang," paparnya.

Wanita yang juga menjadi Ketua DPR RI ini meminta agar jangan ada statement-statement tanpa dasar yang bisa memecah belah.

"Saya rasa jangan sampai menimbulkan riak-riak yang kemudian membuat ada yang sepertinya disalahkan atau menyalahkan," ungkap Puan.

Senada dengan Puan, Ketua DPP PDIP yang lain, Said Abdillah juga meminta agar semua pihak tak berkata sembarangan.

Said Abdullah meminta agar Andi Arief jangan asal bunyi mengeluarkan pernyataan tanpa adanya bukti yang kuat.

"Ya menurut saya yang pertama itu, letakanlah segala sesuatu sebagaimana porsinya, jangan Andi Arief jangan main politik asal bunyi, tidak beretika," ujar Said.

Menurut Said, penyusunan kabinet Jokowi sudah sesuai dengan konstituensi.

Jokowi lah yang sebagai presiden berhak menentukan siapa saja yang bisa masuk dalam kabinetnya.

Termasuk, AHY yang pada akhirnya tidak masuk dalam jajaran menteri Jokowi.

"Karena apa? Dalam konstruksi konstitusi kita, pemilihan menteri itu adalah wewenang penuh prerogatif presiden, sehingga tidak ada hubungan dengan bu Mega. Itu yang pertama," kata Said, Minggu, (27/10/2019) dikutip dari Tribunnews.com.

Megawati dinilai tak 'baper' dalam dunia politik.

Sehingga, Megawati tak mungkin menyimpan dendam pada SBY maupun AHY.

"Tidak mungkin lah seorang ibu Megawati, seorang negarawan, sudah makan asam garam politik Indonesia, tiba-tiba ditembak oleh Andi Arief seolah-olah dendamnya ibu Mega," jelas dia.

Ia lantas miminta agar tudingan itu tak diperpanjang.

Dan menegaskan bahwa istilah dendam itu tidak ada.

"Tidak ada itu, di kami semua tidak ada itu. Berakhir sudah itu, enough is enough. Tak boleh lagi kita mengembangkan istilah dendam dan sebagainya," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Said justru meminta Andi Arief selaku politisi Demokrat untuk mengingat kembali bagaimana keharmonisan AHY beserta adiknya, Ibas berkunjung ke kediaman Megawati beberapa waktu lalu.

"Kenapa pula Andi Arief tidak mengingat masa-masa manis ketika AHY dan mas Ibas datang ke Teuku Umar, disambut manis oleh ibu, selfie bersama. Itu kan sebuah kehormatan," ujar Said saat dihubungi, Minggu, (27/10/2019).

Sehingga, Said merasa kecewa dengan adanya tudingan bahwa Megawati masih dendam dengan SBY.

"Dan di situlah berakhir, tidak ada istilah dendam apapun. Tiba-tiba hari ini ketika Demokrat tidak masuk satupun di koalisi katakanlah di kabinet pemerintahan Jokowi, tiba-tiba tembakan diarahkan ke ibu Mega. Itu saya sangat menyayangkan pernyataan itu," jelas dia.

Said merasa, Megawati menjadi kambing hitam atas tidak masuknya kader Demokrat di dalam kabinet.

"Bayangin kemesraan ibu Mega ketika dengan mas AHY dan mas Ibas, dan mbak Puan di Teuku Umar. Itu kan pertemuan yang luar biasa, momentum yang luar biasa, kemudian ditarik ke soal penyusunan kabinet, ibu Mega yang dijadikan kambing hitam. Lho di mana? Tidak boleh dong," ungkap Said.

Said lantas meminta agar semua pihak bisa instropeksi diri dibanding melempar bola liar ke masyarakat.

"Ayolah kita sama-sama mawas diri mengedepankan etika dalam berpolitik sehingga tidak perlu membuat kegaduhan baru. Itu menurut saya sih," katanya.

Sementara itu sebelumnya, Wasekjen Demokrat, Andi Arief menyebut Megawati memiliki dendam pada SBY dan AHY.

Bahkan, Jokowi disebut gagal meredakan dendam dan mendamaikan Megawati pada SBY.

Hal itu diungkapkan melalui akun resmi Twitternya @AndiArief_.

"Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati itu hanya pada Pak @SBYudhoyono.

Ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono.

Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupany belum mampu,"  demikian tulis @AndiArief__ pada Sabtu (26/10/2019).

"Tentu saja  @AgusYudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak @SBYudhoyono, itu takdir sejarah.

Karena itu dendam Ibu Megawati hingga ke anak cucu SBY adalah dendam pada takdir," sambung Andi Arief.

(tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved