Tribun Lampung Utara

Kisah Pilu Bocah Kembar di Lampung Utara Terjangkit Polio, 15 Tahun Terbaring di Tempat Tidur

Menurut dokter, anaknya menderita polio sejak dalam kandungan. Keadaan itu membuat Rio dan Riko tidak bisa bergerak sampai sekarang.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Anung
Si kembar Rio dan Riko hanya bisa terbaring di tempat tidur rumahnya yang berada di Desa Kinciran, Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara, Sabtu (30/11/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, ABUNG TENGAH - Tubuh si kembar Rio dan Riko lebih kurus dibandingkan anak seusianya.

Padahal, usia mereka sudah 15 tahun.

Namun, sehari-hari Rio dan Riko hanya bisa terbaring di tempat tidur rumahnya yang berada di Desa Kinciran, Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara.

Warti (37), sang ibunda, mengatakan, si kembar Rio dan Riko menderita polio.

Warti menceritakan, keduanya lahir secara normal.

Namun, memasuki usia enam bulan, keduanya tidak bisa mengangkat leher.

Meskipun Tak Lagi Diproduksi, Pria Ini Hidup di Paru-paru Besi Selama 65 Tahun karena Idap Polio

Berawal dari Sakit Panas Bayi 3 Bulan di Lampura Divonis Idap Hidrosefalus, Kini Hanya Bisa Menyusu

Si kembar Rio dan Riko hanya bisa terbaring di tempat tidur rumahnya yang berada di Desa Kinciran, Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara, Sabtu (30/11/2019).
Si kembar Rio dan Riko hanya bisa terbaring di tempat tidur rumahnya yang berada di Desa Kinciran, Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara, Sabtu (30/11/2019). (Tribun Lampung/Anung)

“Kawan seusianya sudah bisa tengkurap. Sedangkan keduanya (Rio dan Riko) belum bisa,” kata Warti saat disambangi di kediamannya, Sabtu (30/11/2019).

Warti bersama suaminya, Sugeng (45), pun memeriksakan sang anak ke dokter di Kotabumi.

Menurut dokter, anaknya menderita polio sejak dalam kandungan.

Keadaan itu membuat Rio dan Riko tidak bisa bergerak sampai sekarang.

Untuk makan saja, Rio dan Riko hanya bisa merengek atau menangis.

Warti dan suaminya hanya bisa bergantian menyuapi kedua anak malangnya tersebut.

Menurut Warti, Rio dan Riko sangat menyukai sayur bayam.

“Mereka senengnya makan pakai sayur bening. Kalau pedes, gak mau dia itu,” katanya.

Untuk menambah kekuatan tubuhnya, Rio dan Riko mengonsumsi susu setiap hari.

Menurut Warti, kalau tidak minum susu, keduanya merasa lemas.

“Dari bayi sampai sekarang ini masih dikasih susu terus,” jelasnya.

Warti dan suaminya hanya bisa pasrah atas penderitaan yang dialami Rio dan Riko.

Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, mereka tak bisa mengupayakan kesembuhan bagi kedua putra kembarnya.

Idap Penyakit Langka, Bayi 7 Bulan Ini Menangis Sepanjang Hari karena Sakit di Perutnya

Warti mengatakan, suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap alias serabutan.

Sedangkan ia sendiri terkadang mencari penghasilan tambahan dengan mengumpulkan getah karet.

Warti dan suami mengaku setiap bulan hanya bisa mengumpulkan penghasilan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.

“Saya kerjanya ngumpulin getah karet. Kebun karet juga punya orang. Penghasilan yang didapat juga dibagi dua dengan pemilik kebun,” beber dia.

Untuk menambah penghasilan, Warti kerap membersihkan rerumputan di kebun karet atau singkong.

Warti berharap pemerintah dapat memberikan bantuan pengobatan bagi kedua anaknya.

“Kalau berobat dibawa ke RSUD Ryacudu,” kata Warti seraya mengaku sudah memiliki kartu BPJS Kesehatan untuk keduanya anaknya. 

Warti mengatakan, anak sulungnya juga mengidap polio.

Namun, ia meninggal dunia pada usia tiga tahun.

“Anak saya yang pertama ya sama kaya gini kena polio. Usia tiga tahun meninggal,” kata dia. 

Puskesmas Pembantu Tak Layani Imunisasi Polio?

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Sosial Lampung Utara M Erwinsyah mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat kecamatan guna mengupayakan bantuan bagi keluarga Warti.

“Kami akan koordinasi untuk mengecek apa keluarga itu sudah masuk dalam penerima bantuan sosial atau belum,” ujar dia. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved