Tukang Sapu Dipaksa Mengaku Sebagai Pencuri, Alami Penyiksaan hingga Organ Vital Rusak dan Disetrum
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh ibunda Salman, kejadian berawal ketika sang anak keluar malam untuk membeli nasi uduk pada 13 Oktober 2019
Penulis: Romi Rinando | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nahas dialami Salman (21) pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di pasar Kalimbu, Makassar.
Salman merupakan korban kasus kekerasan yang melibatkan aparat kepolisian.
Sudah jatuh tertimpa tangga, Salman malah menjadi korban oknum polisi salah tangkap, tanpa tahu apa kesalahannya.
Salman diduga jadi korban salah tangkap, ia dicokok polisi, dalam keadaan organ vital pendarahan dan rusak karena disetrum.
Mirisnya, Salman dikembalikan dalam kondisi fisik yang sudah tak berdaya karena pendarahan di organ vital yang disetrum.
Kasus kekerasan yang melibatkan aparat kepolisian ini terhadap tukang sapu pasar Kalimbu, Makassar, terjadi pada Jumat (29/11/2019).
• Polisi Salah Tangkap, Dikira Teroris Ternyata Pemain Film yang akan Syuting
• Akibat Salah Tangkap, Warga Lampung Ramai-ramai Datangi Mapolsek Serpong
Melansir Tribun Makassar, air mata seorang wanita paruh baya, Asma (57) tak berhenti mengalir kala menceritakan kasus kekerasan yang menimpa anaknya, Salman (21) beberapa waktu lalu.
Salman, korban salah tangkap polisi

Bagaimana tidak, akibat kekerasan yang dialami, kini sang anak terbujur tak berdaya dengan tubuh lemas dan luka fisik.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di Pasar Kalimbu diduga telah menjadi korban salah tangkap sejumlah aparat kepolisian.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh ibunda Salman, kejadian berawal ketika sang anak keluar malam untuk membeli nasi uduk pada 13 Oktober 2019 lalu.
Saat ditengah perjalanan menuju warung nasi uduk, Salman tiba-tiba saja diserempet mobil mini bus hitam dan ditarik paksa masuk kedalam mobil.
Ketika Salman ditarik masuk ke dalam mobil oleh sejumlah pria diduga polisi, ada beberapa warga yang melihat.
Empat orang pria yang mengaku polisi keluar dari mobil tersebut dan menunjukkan Surat Tanda Penerimaan Aduan dari Polrestabes Makassar.
"Untung ada adik teriak, Asma, anakmu diambil. Keluarkan sudah tidak ada. Yang ambil mobil Avanza hitam ada empat orang di atas (mobil)," cerita Asma seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Makassar.
Selang empat hari dari kejadian tersebut, Salman dipulangkan dalam keadaan lemah dan tak berdaya.