TNI Polri Serbu Markas KKB yang Selama Ini Tak Tersentuh di Balingga, 2 Orang Tewas
Distrik Balingga menjadi salah satu markas KKB pimpinan Purom Okinam Wenda yang selama ini tak tersentuh TNI Polri
Demi menghindari kejaran polisi, Purom lari ke hutan di distrik Tingginambut dan bergabung dengan kelompok separatis OPM pimpinan Goliath Tabuni.
Tingkat intelektual Purom yang rendah memudahkan Goliath Tabuni mendoktrin ide-ide separatisme dan rasisme kepada dirinya.
Seiring dengan menurunnya aksi kelompok Goliath Tabuni akibat kejaran aparat, Purom pun mulai berusaha menunjukkan eksistensinya.
Dia menarik diri dari kelompok Goliath Tabuni dan mulai membentuk kelompok tersendiri yang terdiri dari anggota yang berusia muda, brutal, emosional dan tidak berpendidikan.

Purom memilih hutan pedalaman di Kabupaten Lanny Jaya sebagai basis kekuatannya.
Berikut ini catatan jejak kekejaman kelompok separatis Purom Wenda :
Tahun 2012
- Kelompok Purom Wenda mulai dikenal ketika melakukan penyerangan terhadap Mapolsek Pirime pada 27 November 2012.
Purom dkk membunuh dengan keji 3 orang anggota Polsek Pirime dan merampas 3 pucuk senjata api, 2 senjata api laras panjang dan 1 pistol Revolver.
- Bahkan beberapa hari kemudian, ketika Kapolda Papua saat itu, Irjen Pol Tito Karnavian meninjau TKP di Mapolsek Pirime, Purom dengan arogansinya melakukan penembakan terhadap rombongan Kapolda. Keputusan yang didasari arogansi dan kebodohannya itu justru mengakibatkan salah satu anggotanya, Wandis Wanimbo, tewas tertembak aparat. Sebagai pemimpin kelompok tersebut, Purom lah yang sesungguhnya paling bertanggung jawab atas kematian anggotanya tersebut.
- Sebulan kemudian, Desember 2012, Purom dkk kembali menembak seorang warga sipil, Ferdi Turuwalo, seorang pekerja bangunan asal Toraja di kampung Dugom, Distrik Tiom. Jenazah Ferdi ditemukan dengan luka tembak di kepala. Ini menunjukan bahwa Ferdi ditembak dari jarak sangat dekat. Sadis !!!
Tahun 2014
Tanggal 30 Mei 2014 sore hari, kelompok Purom Wenda kembali beraksi di depan sebuah kios pengecer BBM, Distrik Tiom. Dia menembak mati seorang anggota Polri bernama Bripda Irfan yang sedang melintas.
- Dua bulan kemudian, 17 Juli 2014, seorang warga sipil bernama Nasito, asal Purbolinggo, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek ditembak di bagian leher oleh Purom Wenda dkk di dekat SD Inpres Desa Dugume, Distrik Tiom, Kab. Lanny Jaya.
- Sekitar seminggu kemudian, 28 Juli 2014, kelompok Purom melakukan penghadangan terhadap Tim patroli gabungan Polres Lanny Jaya dan Polsek Pirime di Kampung Nugume, Distrik Pirime.
- Pada 1 Agustus 2014, kembali Purom menunjukan arogansinya dengan melakukan penghadangan terhadap pasukan TNI yang sedang melaksanakan pergeseran pasukan dari Wamena menuju Lanny Jaya. Satu orang prajurit TNI menderita luka tembak dan 5 orang kelompok Purom tewas dalam kontak senjata tersebut.