Sosok Wanita yang Ditemui Hakim PN Medan Sehari Sebelum Ditemukan Tewas

Maimunah menjelaskan bahwa rumahnya didatangi hakim Jamaluddin pada malam sebelum kematiannya

Editor: taryono
serambi
Sosok Wanita yang Ditemui Hakim PN Medan Sehari Sebelum Ditemukan Tewas 

Tanggapan Polda Sumut

Kemudian, Polda Sumut angkat bicara tentang keberadaaan seorang wanita, Maimunah (nama samaran) yang didatangi hakim PN Medan, Jamaluddin, pada malam sebelum kematiannya.

Pihak Ditkrimum Polda Sumut menyebutkan belum menerima laporan dari Maimunah.

Dirkrimum Polda Sumut Kombes Andi Ryan mengatakan, penyidikan kasus dugaan pembunuhan hakim Jamaluddin ditangani oleh Polrestabes Medan.

"Penyidikan di Polrestabes Medan," kata Andi Ryan, Jumat (13/12/2019) malam.

Hal itu dikatakan Andi Ryan saat ditanya mengenai adanya saksi yang melapor ke Polda Sumut terkait kasus hakim Jamaluddin.

Kolase foto hakim PN Medan Jamaluddin yang ditemukan tewas (kiri) dan sang putrinya, Kenny Akbari (kanan).
Kolase foto hakim PN Medan Jamaluddin yang ditemukan tewas (kiri) dan sang putrinya, Kenny Akbari (kanan). (Kolase TribunMedan/YouTube Talkshow Tv One)

Keterangan Anak Korban, Merasa Janggal dengan Keterangan sang Ibu

Kenny Akbari, anak dari hakim PN Medan Jamaluddin yang ditemukan tewas terbunuh, membeberkan sejumlah kejanggalan atas peristiwa yang menimpa sang ayah.

Kejanggalan yang dirasakan Kenny Akbari, termasuk keterangan sang ibu, Zuraida Hanum.

Kenny Akbari memaparkan kejanggalan itu saat menjadi narasumber di acara Fakta Tv One dilansir TribunJakarta pada Selasa (10/12/2019).

Mulanya, Kenny Akbari menyatakan keseharian sang ayah yang biasanya tak pernah keluar rumah di pagi hari buta.

"Yang biasanya keluar rumah duluan itu aku sekitar pukul 6.00 - 6.30 WIB atau bisa lebih cepat dari itu, ayah aku belakangan biasanya," ucap Kenny Akbari.

Lebih lanjut, Kenny Akbari menjelaskan waktu pulang sang ayah sekitar pukul 22.00 WIB atau bergantung pada selesainya pekerjaan hakim PN Medan itu.

Kenny Akbari menuturkan, ia pertama kali mendapatkan informasi sang ayah tewas diduga dibunuh ketika kembali ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB.

"Rumah saat itu kosong, terus aku ke lantai atas melihat istri Om Pia dan dua adik,” ujarnya.

“Sekitar pukul 18.00 WIB, datang tetangga, polisi dan lurah.

Aku kebangun dan terkejut karena ramai orang.

Polisi mempertanyakan pakaian dan waktu pergi ayahnya dari rumah.

Tetapi saya jawab enggak tau karena baru pulang jam 2 siang," jelas Kenny Akbari.

Kenny Akbari menuturkan, saat itu ia diberitahu bahwa ayahnya hakim Jamaluddin telah tiada.

"Saat itu aku sendirian enggak ada (orang di rumah)," ungkap Kenny Akbari.

Lebih lanjut, Kenny Akbari menyoroti pernyataan ibundanya yang menuturkan bahwa ponsel hakim Jamaluddin sempat mati dan tak bisa dihubungi.

Kenny Akbari merasa hal tersebut jarang dilakukan sang ayah.

"Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun dan dia enggak pernah pergi sepagi itu," tegas Kenny Akbari.

Kenny Akbari tak memungkiri banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa sang ayah, Jamaluddin.

"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal di sini dia enggak pernah pergi sepagi itu.

Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," kata Kenny Akbari.

Kenny Akbari bersikukuh bahwa perginya sang ayah di pagi hari buta itu bukanlah kebiasaan hakim Jamaluddin.

Tak hanya itu, Kenny Akbari juga bingung dengan pernyataan sang ibu, Zuraida Hanum tentang adanya teror ke rumahnya seminggu sebelum hakim Jamaluddin ditemukan tewas.

"Aku bingung kapan ditabraknya itu pagar.

Katanya pagi ditabraknya, mungkin aku enggak ada di rumah.

Tetapi seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar.

Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada," beber Kenny Akbari.

Meski begitu, Kenny Akbari secara tegas menyatakan sang ibu tidak mungkin terlibat dalam peristiwa pembunuhan hakim Jamaluddin.

"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" tegas Kenny Akbari.

Kenny Akbari menilai, sang ayah selalu memberikan seluruh kebutuhan ibundanya.

"Secara finansial, apa sih yang enggak dikasih ke bunda?" ucap Kenny Akbari.

 

Didalangi orang dekat

Sebelumnya diketahui sempat menyeruak kabar bahwa aktor di balik tewasnya Jamaluddin didalangi oleh orang terdekat.

Hal itu disampaikan oleh Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto.

"Perkembangan Jamaluddin, kita masih mendalami informasi-informasi dan alibi yang diberikan oleh saksi," kata Kapolda Sumut Agus Andrianto usai menghadiri acara di Mapolrestabes Medan, Senin (9/12/2019).

Dijelaskan Agus, bahwa pihaknya terus mendalami hasil pemeriksaan labfor dan forensik dengan harapan kasus ini bisa segera selesai dan terungkap jelas siapa pelaku dibalik pembunuhan tersebut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, penyidik melakukan pemeriksaan tambahan terhadap empat saksi baru dalam kasus ini.

"Kita melakukan penambahan saksi, yaitu (total) sebanyak 29 orang yang kita tanya terkait tewasnya Jamaluddin," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Selasa (10/12/2019).

Tatan Dirsan Atmaja juga membeberkan tentang mobil Toyota Land Cruiser jenis Prado BK 77 HD, di mana mayat hakim Jamaluddin ditemukan.

Menurut dia, berdasarkan keterangan sang istri yang diperiksa di Nagan Raya, Aceh, diketahui bahwa mobil tersebut dibeli secara kredit.

"Ada surat kuasa dari leasing untuk mobil itu. Jadi ke depan kita akan meminta keterangan kepada pihak leasing," katanya.

Ia mengaku saat pihaknya melakukan pemeriksaan kepada istrinya di Nagan Raya, cuma bertanya seputar kebiasaan korban dan kawan-kawan almarhum.

"Termasuk kepada siapa saja yang tidak senang dengan korban dan apakah ada istri lain, selain istrinya yang sekarang," ujarnya.

Sampai saat ini, kata dia, masih dilakukan penyelidikan dan polisi belum bisa memastikan pelaku pembunuhan.

"Pelaku pembunuhan mengarah ke siapa, masih kita selidiki," katanya.

Penjelasan PN Medan

Sebelumnya, Humas PN Medan, Erintuah Damanik menjelaskan saat kejadian kematian Hakim Jamaluddin pada 29 November 2019 lalu ternyata CCTV di rumahnya ternyata dicabut.

"Info dari kepolisian itu menyebutkan kalau CCTV itu tidak dicolokkan, tapi sebenarnya itu berfungsi jadi disengaja," tuturnya.

Hal janggal lainnya dimana ditemukan dari CCTV di sebelah rumah Jamaluddin dimana sekitar pukul 04.00 WIB memang ada mobil Land Crusher Prado yang keluar dari rumah Jamal namun dengan arah yang berbeda.

"Jadi hal janggal lainnya diambil dari CCTV rumah tetangga, kalau mobil itu keluar biasanya ke kanan. Tapi kalau hari itu ke kiri bukan ke arah pengadilan. Dan setelah mobil itu lewat ada sepeda motor yang mengikuti," jelasnya.

Erintuah juga menjelaskan bahwa pada hasil dari autopsi pada malam kejadian hasilnya Jamal ternyata sudah meninggal sejak dini hari.

"Kita mendengar hasil bahwa sebelum visum dalam itu itu, dinyatakan bahwa korban 20 jam sebelumnya sudah meninggal.

Itu menyatakan bahwa 20 jam sebelum diautopsi itu dia meninggal, artinya jika dihitung mundur 20 jam itu dia meninggal sekitar jam 3 atau 4 subuh," pungkasnya.

Kesaksian satpam perumahan

Satpam Perumahan Royal Monaco, Muhyadin pada subuh di hari kejadian kematian Hakim Jamal tanggal 29 November 2019 melihat istri terdakwa membuka pagar.

"Saya yang jaga malam terakhir itu memang ada lihat bapak itu keluar jam 5 pagi dari rumah.

Tapi tidak tahu bapak itu, bahwasannya sama teman atau sendiri, tapi yang buka gerbang rumah itu istrinya," jelasnya, Jumat (6/12/2019).

Ia membenarkan bahwa mobil yang dipakai Hakim Jamal adalah jenis Land Crusher Prado berplat nomor BK 77 HD.

"Betul, memang mobil yang di pakai sehari hari itu BK 77 HD. Sopir kami tidak pernah nampak, sehari-harinya bapak itu sendiri," jelasnya.

Terakhir, Muhyadin membeberkan bahwa Jamal adalah sosok yang mudah bergaul dan ramah kepada petugas keamanan.

"Dia (Jamal) tinggal bersama istri, anak, keluargalah. Dia sangat baik, ramah, bertoleransi. Ramahnya dia selalu menegor, sering memberi perhatian sama kami kalau lagi jaga malam, begitu juga istri sama anak nya ke kami," pungkasnya.

Keterangan istri Jamaluddin

Fakta terbaru ini tidak sinkron dengan keterangan istri Jamaluddin, Zuraida Hanum.

Melansir Serambinews, pada wartawan di kediamannya di rumah duka di Nagan Raya setelah prosesi pemakaman suaminya, Sabtu (30/11/2019) petang, Zuraida menceritakan Jamaluddin berangkat dari rumah pukul 5.00 WIB.

Zuraida mengatakan semua perlengkapan seperti baju, sepatu dan perlengkapan kantor sudah disiapkannya di dalam mobil.

Namun, kata Zuraida, ia sudah menyarankan kepada suami untuk didampingi pergi ke bandara.

Namun suami tidak mau dengan alasan karena sudah pagi.

Almarhum juga mengatakan setelah ke bandara akan langsung ke kantor PN Medan.

“Siapa yang akan dijumpai saya tidak tahu. Bapak tidak cerita ke saya siapa yang ingin berjumpa,” sebutnya dalam wawancara dengan sejumlah wartawan di kediamannya di rumah duka di Nagan Raya setelah prosesi pemakaman suaminya pada Sabtu (30/11/2019) petang.

Zuraida Hanum istri hakim Jamaluddin menangis saat jasad suaminya tiba rumah mertuanya di Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue, Nagan Raya, Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 13.30 WIB.
Zuraida Hanum istri hakim Jamaluddin menangis saat jasad suaminya tiba rumah mertuanya di Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue, Nagan Raya, Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 13.30 WIB. (Serambi/Rizwan)

Apalagi selama ini, kata Zuraida, suaminya terkadang pulang bisa sampai malam hari dan pergi ke kantor bisa lebih subuh sehingga tidak pernah menaruh rasa curiga.

 

Terkait ditemukan suaminya meninggal, Zuraida meminta kepolisian di Medan dapat mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.

Sebab, kasus kematian suaminya di dalam mobil dengan kondisi tidak wajar.

Seperti ditemukan memar di hidung, dan berada di bangku tengah.

“Saya lihat kondisi bapak memar di hidung ketika dibawa ke rumah sakit. Harapan saya (kasus) ini segera terungkap,” harap Zuraida.

Pagar Ditabrak OTK

Zuraida Hanum juga menceritakan peristiwa teror yang pernah terjadi sekitar tiga pekan lalu sebelum kematian suaminya.

Kejadian itu berupa pagar depan rumahnya sempat ditabrak sebuah mobil orang tidak dikenal (OTK).

“Namun penabrak itu tidak diketahui. Dampak pagar rumah ditabrak menjadi rusak dan harus diperbaiki,” kata Zuraida.

Kejadian pagar rumah ditabrak itu terjadi sekira pukul 07.00 WIB dan suami serta dirinya dan anak-anak masih di rumah karena belum ke tempat kerja dan sekolah.

Bahkan peristiwa itu juga membuat tetangga terkejut karena suara cukup besar.

“Meski itu tidak ada kaitan dengan peristiwa ini, tapi kami melihat itu tidak wajar,” ujar Zuraida.

Klarifikasi Istri Hakim Jamaluddin

Zuraida Hanum, istri hakim Jamaluddin memberikan klarifikasi melalui hak jawabnya setelah ia dikaitkan dengan kematian suaminya.

Seperti yang diketahui Jamaluddin meninggal di kebun sawit daerah Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang Jumat (29/11/2019) lalu dalam keadaan tidak wajar.

Dia diduga dibunuh setelah berdasarkan hasil otopsi ada bekas jeratan di leher korban.

Zuraida melalui kuasa hukumnya Onan Purban SH membantah dengan keras pemuatan berita pada 6 Desember 2019 lalu dengan Judul: "Istri Hakim Jamaluddin Diperiksa Intensif Terkait Pembunuhan Suaminya, Ini Kata Polisi".

"Itu Tidak benar dan sangat tendensius, sepanjang yang diketahui polisi belum pernah membuat pernyataan yang menyatakan 'istri Hakim Jamaluddin diduga otak pelaku pembunuhan suaminya sendiri'," kata Onan Purban melalui surat keterangan tertulisnya yang dikirimkan kepada Tribun Medan, Selasa (10/12/2019).

Dia juga menyatakan Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto juga dalam keterangannya kepada pers menerangan bahwa Hakim PN Medan murni pembunuhan dan ditemukan setelah 12-20 jam.

"Tidak ada sepatah katapun diucapkannya bahwa Zuraida Hanum diduga otak pembunuhannya Jamaluddin," kata Onan lagi.

Menurut Onan seorang dapat diduga sebagai pelaku tindak pidana apabila terpenuhi dua alat bukti yang sah menurut hukum dan alat bukti yang dimaksud sesuai dengan bukti yang diatur dalam pasal 184 KUHAP, dan istri korban hingga saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan alat bukti yang ada.

(AKB/VIC/TRIBUN-MEDAN.COM/SERAMBI NEWS.COM)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sosok Wanita, Sehari Sebelum Hakim Jamaludin Tewas, Diungkap Apabila Malam Itu Membukakan Pintu
Editor: Salomo Tarigan

# Sosok Wanita yang Ditemui Hakim PN Medan Sehari Sebelum Ditemukan Tewas

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved