Sosok Wanita yang Ditemui Hakim PN Medan Sehari Sebelum Ditemukan Tewas

Maimunah menjelaskan bahwa rumahnya didatangi hakim Jamaluddin pada malam sebelum kematiannya

Editor: taryono
serambi
Sosok Wanita yang Ditemui Hakim PN Medan Sehari Sebelum Ditemukan Tewas 

"Jadi sebenarnya saya itu enggak terlalu penting kali sama bapak (Jamaluddin) tapi seolah-olah dibuat penting."

"Ada orang lain yang mengompori keadaan ini. Kalau saya berurusan sama bapak itu, saya ada nomor HP-nya," jelasnya.

Saat kejadian itu, Maimunah mengaku sedang bersama ibu dan adiknya di rumah.

Sedangkan sang adik, sedang keluar rumah bersama anak-anaknya.

Selain itu, Maimumah menyebutkan, sebelum kejadian tersebut, sudah ada orang-orang yang melakukan pengintaian di sekitar rumahnya.

"Karena belakangan ini sering orang lewat di depan rumah naik mobil Honda Jazz dan Toyota Camry, habis itu kayak ditungguin. Kalau saya mau pergi kerja pagi itu ada di depan rumah pakai mobil Honda Jazz, saya udah berangkat kerja, baru pergi. Lalu sejak 2 minggu sebelum kematian (Jamaluddin) mobil itu pantau-pantau saya. Saya cuma lihat (tulisan) Toyota aja yang di depan, warna hitam," jelasnya.

Cerita Tes Wawancara Calon Hakim MK, Ida: Seperti Ujian Disertasi

Bahkan, Maimunah menjelaskan bahwa belakang rumahnya sering dilemparin benda padat, hingga akhirnya ia merasa terancam keselamatannya. Bahkan setelah memberikan kesaksian tersebut.

"Makanya saya takut juga karena merasa terancam juga, kalau dia enggak datang ke rumah saya, saya tidak berpikir sampai situ. Rumah saya dilempar dari belakang, dari Senin kemarin, sampai lah saya berikan kesaksian. Bahkan dua hari yang lalu yang ikut sama bapak (Jamaluddin) malam itu, lewat depan rumah saya naik kereta Revo, orangnya tinggi besar," ungkapnya.

Terakhir, Maimunah berharap bisa mendapatkan perlindungan hukum baik dari kepolisian maupun Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Ia merasa mendapat intimidasi terkait kasus kematian hakim Jamaluddin.

Maimunah pun berharap kasus ini segara diselesaikan hingga terungkap pelakunya.

"Di tingkat Polda saya sudah berikan kronologi semuanya. Sudah bisa mereka ambil tindakan, tidak perlu lagi diajarin untuk melakukan ini dan itu, karena saya percaya mereka sudah ahlinya," pungkasnya.

Sementara, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengakui sudah mendapatkan informasi dari Maimunah.

Ia pun menyebut sudah mengirimkan tim untuk memberi perlindungan kepada Maimunah.

"Sudah ada tim LPSK yang kita kirim ke sana untuk memberikan perlindungan. Jadi untuk saksi sudah bisa langsung berkoordinasi," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved