Hukum Azan dan Ikamah Juga Lafaz yang Dikumandangkan Sesuai Sunah Nabi Muhammad SAW
Menurut Ustaz Asep Abdullah, hukum dari azan adalah wajib kifayah dibebankan kepada penduduk kampung.
Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
5. Hayya alal falah 1 kali
6. Qad qaamatis shalaah 2 kali
7. Takbir 2 kali
8. Laa ilaaha illallah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Ikamah.
Yaitu seorang muazin tidak diperkenankan mengumandangkan Ikamah kecuali imam sudah datang karena ikamah dikumandangkan setelah ada izin dari imam.
Artinya Ikamah ada di komando imam.
Idealnya dalam satu masjid ada imam tetap. Kalau ada imam tetap, maka imam tak boleh terlambat.
Perbedaan azan dengan ikamah adalah azan dilakukan perlahan-lahan sementara ikamah dianjurkan dipercepat.
Orang yang mendengar azan, disunahkan mengikuti lafaz muazin kecuali pada lafal hayya ‘ala as shalat dan hayya alal falah.
Pada lafal itu diganti Laa haula walaa quwwata illaa billaah.
Doa setelah azan
Rasul bersabda doa itu tidak ditolak di antara azan dan ikamah.
Lafaz nya
Allaahumma robba haadzihid da'watit taammati wash sholaatil qooimati aati sayyidina muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wasy syarofa wad darajatal 'aaliyatar raofii'ata wab'atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa'adtahu, innaka laa tukhliful mii'aada yaa arhamar roohimiina.
Khusus ketika magrib doanya ditambah dengan lafaz
Allahumma hadza iqbaalu lailika wa idbaaru nahaarika wa ashwaatu du’aaika faghfir lii.
(tribunlampung.co.id)