Istri Gubernur Sumbar Nevi Zuairina Sebut soal Tembak Mati ke Andre Rosiade, Gerindra-PKS Pecah?

Irwan Prayitno dan Nasrul Abit menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dengan dukungan partai PKS dan Gerindra.

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Andre Rosiadi Minta Erick Thohir Usut BUMN Asuransi Gagal Bayar Polis Rp 16 Triliun dan Korupsi BTN 

Sementara Andre yang merupakan rekan kerja Nevi di Komisi VI DPR RI mengaku tidak ada persoalan antara dirinya dengan istri orang nomor satu di Sumatera Barat itu.

Menurut Andre, wacana hak interpelasi pada Irwan Prayitno murni karena dirinya menjalankan amanah rakyat.

”Jika ada yang mengancam dan ingin menembak mati saya di Sumbar, silakan saja. Semua penilaian saya serahkan pada masyarakat. Yang jelas saya hanya menjawab aspirasi dan keresahan rakyat,” kata Andre saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (15/12).

Andre juga tidak mau merespon tanggapan emosional dari istri Gubernur Sumbar tersebut.

Menurutnya, itu menjadi urusan dan hak Nevi untuk berkomentar. 

Interpelasi Hak Dewan

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno diketahui memang pernah mendapat peringatan dari Kemendagri akibat kunjungan kerjanya ke luar negeri pada November 2019, lewat surat bernomor 093/6518/OTDA.

Namun saat ini, sebulan setelah peringatan itu, Irwan kembali kunker ke luar negeri memenuhi undangan UNESCO ke Kolombia.

Kabiro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal menegaskan, kunjungan luar negeri Gubernur Irwan sesuai dengan aturan dan telah ada izin resmi.

Untuk kunker ke Kolombia, Irwan memenuhi undangan dari pihak pengundang.

Terkait interpelasi yang diinisiasi Gerindra, dia mengatakan Pemprov Sumbar siap menjawab. Dia menegaskan manuver Gerindra itu tak perlu dikhawatirkan.

”Interpelasi kan haknya dewan dan ada regulasinya. Saya rasa nggak masalah dan kami siap juga menjawabnya,” tutur Jasman.

kata Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Saleh Partaonan Daulaymeminta Nevi mengklarifikasi pernyataan 'tembak mati' yang ditujukan kepada Andre.

Menurutnya, sesama anggota DPR harus saling menghormati dan menjaga tata krama serta etika dalam berbicara.

Menurutnya, tak seharusnya Nevi mengeluarkan pernyataan yang emosional. ”Kita menyayangkan jika ada ungkapan-ungkapan yang disampaikan berlebihan terkait dengan tanggapan suatu masalah," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved