Istri Gubernur Sumbar Nevi Zuairina Sebut soal Tembak Mati ke Andre Rosiade, Gerindra-PKS Pecah?
Irwan Prayitno dan Nasrul Abit menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dengan dukungan partai PKS dan Gerindra.
JAKARTA, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mendapat ’ancaman’ tembak mati dari istri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nevi Zuairina.
Ancaman tembak mati Andre Rosiade Itu terkait rencana Fraksi Gerindra DPRD Sumbar menggunakan hak interpelasi kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno lantaran kerap bertandang ke luar negeri.
Andre yang baru beberapa hari menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar menggantikan Nasrul Abit diketahui merupakan inisiator hak interpelasi itu.
”Mendagri Pak Tito Karnavian harus menginvestigasi perjalanan luar negeri Gubernur Sumbar, karena sering sekali,” ujarnya.
“Hampir setiap bulan dia ke luar negeri. Bahkan ada yang sebulan dua kali,” kata Andre kepada wartawan, Sabtu (14/12).
Saking seringnya imbuh Andre, Gubernur Sumbar layak menerima rekor MURI sebagai kepala daerah tingkat I yang paling sering ke luar negeri.
Andre mengungkit kehebohan yang terjadi saat kepala daerah lain bepergian ke luar negeri, padahal tak sesering Irwan.
• Panjat Tebing Bareng Adik dan Anak, AKBP Andi Nurwandi Tewas Jatuh dari Ketinggian Gunung Parang
”Mas Anies (Gubernur DKI Jakarta ) dalam periode kepemimpinannya baru berapa kali ke luar negeri aja orang heboh. Kang Emil, Gubernur Jawa Barat, fotonya beredar di luar negeri aja orang heboh.
Ini Gubernur (Sumatera Barat) hampir tiap bulan (ke luar negeri). Kalau ada rekor MURI mungkin dia bisa dikasih rekor MURi tuh, 'Gubernur tersering keluar negeri'," sindir Andre.
Polemik ini kemudian meluas di masyarakat Sumbar. Bahkan Nevi Zuairina istri Gubernur yang kini sama-sama menjadi anggota DPR RI dengan Andre turut berkomentar pedas atas rencana tersebut dalam sebuah grup WhatsApp.
Selain ’mengancam’ menembak mati Andre, Nevi juga meminta admin mengeluarkan Andre Rosiade dari grup tersebut.
Malangnya, tangkapan layar percakapan Nevi di grup WhatsApp bernama ”TF Politik Hukum Hankam” itu kemudian tersebar luas di tengah masyarakat.
”Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah. Kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini. Padahal ang dewan terhormat,” demikian tulis Nevi di grup WhatshApp TF Politik Hukum Hankam tersebut.
Hingga kemarin Nevi belum bisa dikonfirmasi mengenai kebenaran tangkapan layar percakapan grup WA yang beredar di masyarakat tersebut.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tidak merespons saat dihubungi via WhatsApp.
Sementara Andre yang merupakan rekan kerja Nevi di Komisi VI DPR RI mengaku tidak ada persoalan antara dirinya dengan istri orang nomor satu di Sumatera Barat itu.
Menurut Andre, wacana hak interpelasi pada Irwan Prayitno murni karena dirinya menjalankan amanah rakyat.
”Jika ada yang mengancam dan ingin menembak mati saya di Sumbar, silakan saja. Semua penilaian saya serahkan pada masyarakat. Yang jelas saya hanya menjawab aspirasi dan keresahan rakyat,” kata Andre saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (15/12).
Andre juga tidak mau merespon tanggapan emosional dari istri Gubernur Sumbar tersebut.
Menurutnya, itu menjadi urusan dan hak Nevi untuk berkomentar.
Interpelasi Hak Dewan
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno diketahui memang pernah mendapat peringatan dari Kemendagri akibat kunjungan kerjanya ke luar negeri pada November 2019, lewat surat bernomor 093/6518/OTDA.
Namun saat ini, sebulan setelah peringatan itu, Irwan kembali kunker ke luar negeri memenuhi undangan UNESCO ke Kolombia.
Kabiro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal menegaskan, kunjungan luar negeri Gubernur Irwan sesuai dengan aturan dan telah ada izin resmi.
Untuk kunker ke Kolombia, Irwan memenuhi undangan dari pihak pengundang.
Terkait interpelasi yang diinisiasi Gerindra, dia mengatakan Pemprov Sumbar siap menjawab. Dia menegaskan manuver Gerindra itu tak perlu dikhawatirkan.
”Interpelasi kan haknya dewan dan ada regulasinya. Saya rasa nggak masalah dan kami siap juga menjawabnya,” tutur Jasman.
kata Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Saleh Partaonan Daulaymeminta Nevi mengklarifikasi pernyataan 'tembak mati' yang ditujukan kepada Andre.
Menurutnya, sesama anggota DPR harus saling menghormati dan menjaga tata krama serta etika dalam berbicara.
Menurutnya, tak seharusnya Nevi mengeluarkan pernyataan yang emosional. ”Kita menyayangkan jika ada ungkapan-ungkapan yang disampaikan berlebihan terkait dengan tanggapan suatu masalah," katanya.
Saleh menyatakan, disampaikan Andre terkait kinerja Irwan masih dalam konteks menjalankan tugas sebagai anggota DPR.
“Jangankan anggota DPR, masyarakat pun boleh menyampaikan jika dirasa ada yang salah," ujarnya.
Gerindra-PKS pecah?
Irwan Prayitno dan Nasrul Abit menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dengan dukungan partai PKS dan Gerindra.
Irwan Prayitno berasal dari Partai Keadilan Sejahtera, sedangkan Nasrul Abit berasal dari Partai Gerindra.
Pasangan tersebut memenangi Pilkada Sumatera Barat untuk periode 2015-2020.
Irwan Prayitno dan Nasrul Abit mengalahkan pasangan Muslim Kasim dan Fauzi Bahar yang diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Pada Pilkada 2020, Nasrul Abit digadang-gadang bakal maju sebagai Calon Gubernur Sumbar.
Nasrul Abit yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat saat ini posisinya digantikan oleh Andre Rosiade.
Sedangkan Irwan Prayitno tak lagi bisa mencalonkan diri karena sudah dua periode menjabat sebagai gubernur.
Apakah dengan adanya ancaman yang diungkap Nevi Zuairina, istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membuat koalisi PKS dan Gerindra di Sumatera Barat pecah?
Atau ini bagian dari manuver politik Andre Rosiade dan Gerindra terkait pemilihan gubernur di Pilkada Sumatera Barat 2020 nanti?
Profil dan biodata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
Prof Dr Irwan Prayitno atau disapa Datuak IP lahir di Yogyakarta, 20 Desember 1963.
Irwan Prayitno adalah seorang akademisi dan politikus Indonesia.
Ia memulai jabatan sebagai Gubernur Sumatra Barat periode kedua pada 12 Februari 2016 setelah kembali memenangkan pemilihan Gubernur Sumatra Barat.
Sebelum menjabat gubernur, Irwan Prayitno duduk di Dewan Perwakilan Rakyat tiga periode sejak 1999 dari Partai Keadilan Sejahtera.
Mengutip wikipedia, Irwan Prayitno mengenal tarbiah dan terjun sebagai aktivis dakwah saat berkampus di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1982.
Pada tahun 1985, dalam usia 22 tahun, Irwan menikah dengan Nevi Zuairina yang juga tercatat sebagai mahasiswi UI.
Melalui PKS, Irwan terpilih sebagai anggota DPR mewakili Sumatera Barat selama tiga periode hasil pemilihan umum 1999, 2004, dan 2009.
Sejak 15 Agustus 2010, ia mulai menjabat sebagai Gubernur Sumatra Barat berpasangan dengan wakil gubernur Sumbar Nasrul Abit.