Panjat Tebing Bareng Adik dan Anak, AKBP Andi Nurwandi Tewas Jatuh dari Ketinggian Gunung Parang

AKBP Andi Nurwandi jatuh saat tali yang digunakan untuk turun gunung tiba-tiba putus, sehingga membuat mantan Kapolres Padangsidimpuan itu tewas

KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES
Tebing Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat. Panjat Tebing Bareng Adik dan Anak, AKBP Andi Nurwandi Tewas Jatuh di Gunung Parang 

Ada empat orang saksi yang diperiksa diantaranya Wawan Lukman pengelola Badega gunung Parang, Acep Mika, pemandu Badega Gunung Parang, Ahmad Kemal, pemandu Badega Gunung Parang dan Admin Badega Gunung Parang, Baban Yuhana.

Suasana haru biru menyelimuti pemakaman Andi Nurwandi, perwira polisi yang meninggal dunia saat mendaki tebing gunung parang.

Andi dimakamkan di TPU Kampung Jatijajar, Desa Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Prosesi penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada polisi berlangsung di rumah duka di Kampung Jatijajar, Kabupaten Purwakarta.

Prosesi ini secara simbolis diterima oleh perwakilan Polda Jawa Barat, Kombes Pol Dedy Kusuma Bakti.

Mewakili Kapolres Purwakarta, Paur Humas Polres Purwakarta, Ipda Tini Yutini.

Suasana haru saat pemakaman sangat terasa.

Beberapa keluarga AKBP Andi Nurwandi tak kuasa meneteskan air mata, terlebih saat jasad perwira menengah Polri tersebut dikebumikan.

Seorang yang diduga istri AKBP Andi Nurwandi terlihat lunglai dan terus dipapah anggota keluarga lainnya.

Salah satu anggota keluarga AKBP Andi Nurwandi yang enggan disebutkan namanya meminta awak media tidak mewawancarai sang istri ataupun keluarga lain karena masih syok dan suasana duka.

"Kami dari keluarga meminta maaf kepada teman-teman media, dikarenakan satu dan lain hal, suasana masih berduka dan syok. Untuk sementara tidak diwawancara dulu," ujar anggota keluarga tersebut.

(Tribun Network/ery/dit/wly)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved