Tribun Pringsewu
Tanpa Medali, Peraih Perak Olimpiade London, Citra Febriyanti Akan Adukan ke Presiden Jokowi
2 atlet yang ada di 2 peringkat di atasnya kena diskualifikasi lantaran dopping, otomatis, atas keputusan tersebut, Citra meraih medali perak.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Citra Febriyanti, nama atlet nasional ini seolah tenggelam setelah mundur dari dunia angkat besi, 2014 silam.
Citra mundur karena kondisi cideranya yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan karirnya sebagai lifter angkat besi.
Dua tulang lumbalnya patah.
Selain itu, Citra mengalami saraf kejepit.
Terakhir, Citra terjun di kejuaraan Asian Games 2014 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.
• Peraih Medali Olimpiade London Ini Terobsesi Jadi PNS
• Kakak Adik Ditusuk Seusai Karaoke di Pringsewu, Cekcok Mulut Berujung Nyawa Melayang
• Burung Murai Rp 30 Juta Milik Anggota TNI Lampung Utara Dicuri, Pelaku Potong Kawat Berduri
Sebelumnya, atlet kelahiran 22 Februari 1988 ini telah banyak menorehkan prestasi.
Baik itu nasional maupun internasional.
Atas prestasinya tersebut, Citra menjadi satu-satunya lifter perempuan yang mendapat tiket Olimpiade 2012 London, mewakili Indonesia.
Citra yang turun di kelas 53 kilogram berhasil mengharumkan nama Indonesia.
Citra yang tadinya menduduki urutan ke empat, mengalami perubahan peringkat, naik menjadi kedua.
Itu setelah dua atlet yang ada di dua peringkat di atasnya mendapat diskualifikasi lantaran dopping.
Otomatis, atas keputusan diskualifikasi tersebut, Citra meraih medali perak.
Berita soal dopping tersebut sudah beredar luas di jagad maya, sejak 2016.
Bahkan sudah ada perubahan ranking dari hasil Olimpiade 2012 tersebut.
Akan tetapi, perolehan Citra yang telah mengharumkan nama negaranya ini tidak mendapat apresiasi layaknya atlet yang lainnya.
Bahkan hak atas juara yang diperoleh pun tidak didapatnya.
"Saya ingin mendapat hak saya. Kalau memang (saya) dapat (juara) Olimpiade, mana medali saya, mana penghargaan buat saya," tukas Citra yang ditemui di rumahnya di Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Minggu (22/12/2019).
Citra berharap adanya perhatian atas apa yang sudah dilakukannya untuk Indonesia.
"Karena medali itu tidak bisa dibeli dengan uang, tidak gampang, prosesnya cukup lama. Saya mau hasil seperti rekan-rekan yang lain, mendapat haknya," tambah Citra.
Atas perubahan ranking hasil kejuaraan angkat besi kelas 53 putri Olimpiade 2012 London tersebut sudah dilaporkan tiga kali ke PABBSI (Persatuan Angkat Besi Binaraga Angkat Berat Seluruh Indonesia).
Tujuannya, untuk pengurusan hak-hak Citra sebagai peraih medali perak.
Akan tetapi tidak ada kabar lanjutan dari PABBSI.
Bahkan PABBSI meminta pihak Citra untuk mengurus sendiri.
Melalui kakaknya, Widiyanto, Citra juga telah mengadu kepada KOI (Komite Olimpiade Indonesia) perihal perubahan ranking Citra Febrianti dalam Olimpiade London 2012.
Tidak hanya itu, Widiyanto juga sudah menyurati Sekretariat Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, perihal perubahan tersebut.
• Citra Febriyanti, Peraih Medali Perak di Olimpiade London Mau Ketemu Jokowi, KONI: Kami Akan Bantu
• Jadwal Kapal Eksekutif dan Tarif Kapal Feri serta Eksekutif, Termasuk Cara Beli Tiket Pakai e-Money
• Didapuk Jadi Paskibra Upacara Hari Ibu, Istri Kadis PU Belajar Lagi Baris Berbaris
Namun apa daya, surat yang dilayangkan melalui e-mail tersebut bertepuk sebelah tangan.
Surat- surat itu tidak menuai balasan sehingga tidak ada tindak lanjut atas perolehan perak Citra Febriyanti pada Olimpiade 2012, London.
Padahal di sejumlah pemberitaan online, Citra telah disebut sebagai peraih medali Perak dalam kejuaraan Angkat Besi Putri Kelas 53 Kilo Gram Olimpiade 2012, London.
Perolehan ranking tersebut juga tertulis dalam laman Wikipedia atas nama Citra Febriyanti.
"Saya sudah menunggu terlalu lama, dan diminta menunggu sampai kapan?" tanya Citra.
Kini sudah 7 tahun setelah Olimpiade London 2012, Citra menginginkan hak dari perjuangannya di Olimpiade 2012 tersebut diberikan.
Perjuangan tersebut tidak mudah.
Ia berlatih dari kecil hingga dewasa.
Sampai luka dan mengalami patah tulang lumbal.
Menurutnya itu semua tidak mudah.
"Saya keluar dari angkat besi, apa yang saya dapat seakan nggak dipakai lagi. Saya ingin ketemu dengan Pak Presiden," tuturnya. (tribunlampung.co.id/r didik budiawan c)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/tanpa-medali-peraih-perak-olimpiade-london-citra-febriyanti-akan-adukan-ke-presiden-jokowi.jpg)