Tanya Dokter
Pengertian Taeniasis, Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan Taeniasis
Ya, Taeniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing pita. Diketahui, cacing pita ini bisa menjangkiti manusia dan hewan.
Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: wakos reza gautama
2. Sakit kepala.
3. Infeksi bakteri.
4. Batuk atau nyeri pada paru-paru akibat abses (nanah).
5. Reaksi alergi terhadap larva.
6. Gejala neurologis, termasuk kejang-kejang.
Penyakit Hidatidosa.
Gangguan sistem saraf pusat dan otak.
Terganggunya fungsi organ seperti pada paru-paru atau hati bila larva pindah ke bagian tersebut.
Gangguan pencernaan seperti pencernaan tersumbat.
Bagaimana Pengobatan Taeniasis?
Pada beberapa kasus, pengidap taeniasis bisa sembuh tanpa pengobatan.
Cacing pita akan keluar dari tubuh dengan sendirinya. Untuk menangani taeniasis, biasanya dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan untuk membasmi cacing pita dewasa saja.
Untuk infeksi invasif akan ditangani berdasarkan lokasi dan efek infeksi. Beberapa langkah penanganan untuk infeksi invasif adalah:
1. Antelmintik
Obat jenis ini bisa membunuh parasit cacing dan membuat cacing keluar dari saluran pencernaan bersama dengan kotoran.
2. Pemasangan Shunt
Jika infeksi invasif menyebabkan penimbunan cairan pada otak, dokter akan menyarankan pemasangan tabung permanen untuk mengeringkan cairan.
3. Terapi Anti-epilepsi
Jika taeniasis sampai menyebabkan kejang-kejang, dokter akan menyarankan terapi anti-epilepsi.
4. Pembedahan
Tindakan pembedahan juga bisa dilakukan dokter untuk mengangkat kista cacing pita yang mengganggu fungsi organ tubuh.
5. Terapi Anti-inflamasi.
Terapi ini diperlukan karena kista cacing pita yang akan mati bisa menyebabkan peradangan pada jaringan atau organ.
Seperti Apa Pencegahan Taeniasis?
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah teniasis yaitu:
1. Hindari mengonsumsi daging, ikan, dan daging babi yang tidak matang sempurna.
2. Cuci dan masaklah semua buah-buahan serta sayuran sebelum dimakan.
3. Bagi yang memiliki peternakan, buanglah kotoran hewan dan manusia dengan benar, agar tidak mencemari makanan dan minuman.
4. Harap berhati-hati saat mengonsumsi makanan dan minuman ketika berada di kawasan rawan cacing pita (biasanya di negara berkembang).
5. Bawalah hewan peliharaan ke dokter hewan jika terinfeksi cacing pita.
6. Masaklah daging hingga benar-benar matang.
Bekukan daging setidaknya 12 jam, dan ikan minimal 24 jam untuk membunuh telur dan larva cacing pita.
Cucilah tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan, dan setelah keluar dari toilet. (tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)