Tribun Tanggamus
Naiknya Harga Pisang di Tanggamus Picu Maraknya Pencurian Pisang
Petani pisang di Tanggamus mengeluhkan pencurian pisang marak karena sekarang harga jualnya tinggi.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: soni
Harga Pisang di Tanggamus Naik Picu Maraknya Pencurian Pisang
Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Petani pisang di Tanggamus mengeluhkan pencurian pisang marak karena sekarang harga jualnya tinggi.
Menurut para petani di Kecamatan Gisting, Sumber Rejo, dan Kota Agung Timur sudah tiga bulan terakhir pencurian pisang sering terjadi. Harga yang tinggi membuat pelaku tidak segan menggasak pisang di kebun-kebun.
Menurut Suwarno (45) petani pisang di Gisting, kini harga jual pisang bisa dibilang naik seratus persen. Itu yang dimanfaatkan pencuri untuk mengincar pisang.
"Sebelumnya harga pisang untuk jenis ambon Rp 2.500 per kg, pisang raja bulu Rp 3.000, dan muli Rp 500. Sekarang pisang ambon Rp 5.500 per kg, raja bulu Rp 6.500, dan muli Rp 3.000," kata Suwarno Sabtu (28/12/2019).
• Tak Puas dengan Polisi, Korban Pencurian Rp 120 Juta Tangkap Pelaku
Ia mengaku, pencuri beroperasi saat malam hari dengan berkelompok beranggota lima sampai enam orang. Bahkan pengangkutannya sudah menggunakan roda empat.
Pencurian pun tidak tanggung-tanggung dan dalam jumlah banyak. Bukan curi satu atau dua tandan saja, tapi hampir semua pisang yang ada di kebun tersebut.
"Malingnya cuma memotong tandan pisangnya saja, sedang pohonnya tidak ditebang. Tempat saya ada sepuluh pohon yang buah, cuma disisakan dua pohon saja, lainnya dimaling," kata Sapari, petani pisang lainnya.
Ia mengaku, semula dirinya bermaksud memanen pisang-pisang miliknya pada lusa. Sambil menunggu satu pohon lagi yang buahnya belum tua. Namun pagi ini sudah buah-buah pisang sudah tidak ada.
Musirin, warga di Pekon Kampung Baru, Kota Agung Timur juga mengaku, saat ini pisang rawan dicuri. Dan dirinya sudah dua kali jadi korban pencurian pisang.
"Semenjak buah pisang sudah agak besar saya sudah sering liat-liat kalau malam, tapi tetap saja semalam tidak dilihat sudah hilang," ujar Musirin.
• Tiga Tim Polres Tanggamus Masih Buru Komplotan Perampok Pengusaha Kopi
Sementara Suwarno (46) seorang petani lainnya menerangkan kejadian seperti ini bukan kali ini saja, tapi sudah hampir tiga bulan pisang banyak yang dicuri dari kebun dengan modus yang sama.
"Kami telah melaporkan hal ini pada aparat desa dan ditindaklanjut dengan patroli kebun tetapi ini tidak efektif. Sebab luasnya kebun milik warga dan berada di beberapa tempat," terang Suwarno.