Sempat Ragu hingga Disarankan Tolak Orderan, Driver Taksi Online Tewas Dirampok

Sebenarnya dia sudah diingatkan untuk hati-hati. Apalagi sekarang ini sudah banyak kejadian buruk yang menimpa driver online.

tribunsumsel.com/shinta
Anak kandung mendiang Sani, Mario, yang tak kuasa menahan tangis ketika menyaksikan jenazah ayahnya. 

Menanyakan orderan ini aman atau tidak karena sudah merasa ragu dari awal.

Saya sendiri sudah menyarankan kalau memang ragu, jangan diterima segera cancel saja. Tapi entah bagaimana korban tetap menerima orderan itu," ujarnya, Minggu (29/12/2019).

Tangkapan layar order yang diterima Sani sebelum menjadi korban jiwa aksi begal.
Tangkapan layar order yang diterima Sani sebelum menjadi korban jiwa aksi begal. (tangkapan layar)

Berdasarkan catatan riwayat aplikasi, diketahui orderan tersebut dimulai dari titik jemput di salah satu hotel kawasan Jalan Kolonel Atmo Kecamatan Ilir Timur I Palembang.

Dengan tujuan pengantaran ke Perumahan Griya Asri Gandus Palembang.

"Orderan itu masuk ke aplikasi korban pada pukul 21.33 malam,"ujar Holil.

Diketahui, orderan yang diterima korban atas pesanan dari seseorang yang bernama Antoni.

Diketahui pula bahwa akun tersebut baru dibuat.

"Iya, dugaan kita memang itu akun baru. Karena rating aplikasi itu juga belum cukup.
Tapi sejak kapan dibuatnya kita tidak tahu karena hanya operator yang bisa memeriksanya," kata Holil.

Dengan kembali jatuhnya korban dari Driver taksi online, Holil berharap agar aparat kepolisian dapat mengusut kasus ini hingga tuntas.

"Sudah cukup driver taksi online yang hilang nyawa karena jadi korban tindak kejahatan.

Kami berharap agar kasus ini diusut tuntas dan ditindak tegas sehingga bisa menjadi contoh agar tidak lagi terulang kejadian serupa," ujarnya.

Dua pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap Ruslan Sani (43), sopir taksi online (taksol) di Gandus pada Sabtu (28/12/2019) malam, kini diamankan di Mapolrestabes Palembang.

Dua pelaku bernama Sulaiman (36) dan Iwan (40) sebelumnya berhasil ditangkap petugas dan warga saat memergoki keduanya yang hendak membuang janazah korban.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Anom Setyadji mengatakan, motif kedua pelaku menghabisi nyawa korban, diduga ingin merampok.

Wajah kedua terduga pelaku yang menewaskan seorang driver taksi online.
Wajah kedua terduga pelaku yang menewaskan seorang driver taksi online. (handout)

"Diduga motif kedua pelaku karena ingin menguasainya harta korban," kata Anom kepada TribunSumsel.com, Minggu (29/12/2019).

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved